Korean Wave

5 Drakor dengan Karakter Perempuan yang Anti-Stereotip

Semakin banyak drama Korea (drakor) yang memunculkan karakter perempuan yang beragam dan kompleks.

Avatar
  • August 10, 2019
  • 5 min read
  • 2060 Views
5 Drakor dengan Karakter Perempuan yang Anti-Stereotip

Ketika mendengar drakor alias drama Korea, banyak yang berpikir ceritanya adalah romansa klise yang jauh dari realitas. Prasangka ini muncul karena mengacu pada drakor laris seperti The Heirs, Boys Over Flowers, dan Full House, dengan jalan cerita berfokus pada hubungan percintaan.

Tokoh-tokoh perempuan di serial-serial semacam ini umumnya hanya sebagai pasangan potensial alias objek kasih sayang bagi sang karakter laki-laki, dengan karakter yang cenderung dangkal, dan bergantung pada karakter laki-laki.

 

 

Tapi banyak serial drakor yang tidak lagi berfokus pada kehidupan percintaan, dan bahkan menempatkan perempuan sebagai fokus utama dari cerita. Yang lebih menyenangkan lagi, mulai bermunculan sejumlah tokoh perempuan yang memecahkan stereotip dan tidak bersifat satu dimensi. Mereka bukan lagi melulu digambarkan sebagai lemah lembut dan emosional, melainkan rasional, tahu apa yang ia inginkan, dan memiliki kompleksitas yang tidak biasanya kita temukan. Kualitas tersebut dapat kita temukan di beberapa serial drakor berikut ini.

  1. Empress Ki

Drama sejarah ini mengisahkan perempuan biasa bernama Ki Sung Nyang (Ha Ji Won) yang berhasil mencapai status permaisuri meski sistem kelas pada saat itu hampir membuat hal itu mustahil. Saat itu, ia sempat terlibat cinta segitiga dengan Kaisar Ta Hwan asal Yuan (Ji Chang Wook) dan kaisar Wang Yu asal Goryeo (Joo Jin Mo).

Sung Nyang memiliki masa kecil yang suram, yang memaksanya untuk menyamar sebagai laki-laki untuk sebagian besar hidupnya. Ia mengasah kemampuannya untuk bertempur hingga menarik perhatian individu-individu dalam posisi tinggi seperti Wang Yu. Melalui berbagai rintangan, ia terus membuktikan dirinya sebagai seseorang yang pantas disegani.

Perjalanan Sung Yang membuktikan bahwa perempuan itu pandai, mampu menjadi pejuang, dengan kemampuan yang setara atau lebih dari laki-laki. Ia kehilangan banyak hal dalam perjalanannya, namun ia menggunakannya sebagai motivasi untuk mencapai tujuannya. Sung Nyang bukan perempuan yang sempurna, motivasinya kebanyakan datang dari rasa dendam. Namun kegigihannya dalam menghadapi lingkungan yang tidak ramah bagi perempuan menjadikannya seseorang yang kuat.

  1. The Beauty Inside

Sebelum digarap sebagai sebuah serial drakor, The Beauty Inside adalah film layar lebar. Bedanya, tokoh utama di film layar lebar adalah laki-laki, sementara serial dramanya justru berfokus pada perempuan. Han Se Kye (Seo Hyun Jin) adalah seorang aktris terkenal dan pembuat ulah. Tapi sebenarnya dia menderita sebuah kondisi, yaitu perubahan fisik setiap bulan menjadi orang-orang yang jauh berbeda.

Sebenarnya serial ini berfokus pada kisah cinta antara Se Kye dan Seo Do Jae (Lee Min Ki), seorang eksekutif perusahaan penerbangan. Ia menderita prosopagnosia, sehingga sulit baginya untuk mengingat orang lain dari wajah mereka.

Yang membuat The Beauty Inside melekat pada ingatan saya adalah kritiknya terhadap industri hiburan dan bagaimana industri tersebut menekan perempuan. Karakter Se Kye juga berulang kali membela korban pelecehan seksual. Ia berusaha untuk mengingatkan para korban bahwa mereka berharga dan tidak dapat direduksi sebagai sebatas objek kepuasan laki-laki.

Baca juga: Ini Satu Alasan Lagi Mengapa Harus Menonton Drama Korea

  1. Rookie Historian Goo Hae-Ryung

Serial drakor ini berlatar belakang kerajaan pada abad ke-19. Saat itu, perempuan tidak dipercaya untuk menulis catatan sejarah karena dianggap tidak memiliki semangat untuk menuntut ilmu, sehingga peran sejarawan jatuh pada laki-laki. Goo Hae Ryung (Shin Se Kyung) menantang standar tersebut dengan mencalonkan diri sebagai sejarawan.

Melalui karakter Hae Ryung, penonton dapat melihat bagaimana perempuan dibesarkan dan diperlakukan pada masa itu. Dalam pelajaran-pelajaran mengenai tata krama, perempuan sering kali diajarkan untuk “tidak melakukan apa pun secara baik maupun buruk” karena seorang perempuan biasanya dibesarkan untuk tidak menarik perhatian apa pun terhadap dirinya.

Hae Ryung sejak awal sudah digambarkan sebagai seorang perempuan yang ingin melawan ketidakadilan dan tidak pernah takut untuk membela dirinya sendiri. Hal ini terutama jelas terlihat melalui perlawanannya terhadap perjodohan, yang kala itu dianggap sebagai satu-satunya cara untuk meningkatkan status sosialnya sebagai perempuan. Keputusan Hae Ryung untuk menjadi seorang sejarawan pun sebenarnya memang berakar dari perlawanan tersebut.

  1. Search: WWW

Berfokus pada tiga perempuan eksekutif yang bekerja dalam industri portal daring, yakni Bae Ta Mi (Im Soo Jung), Song Ga Kyung (Jeon Hye Jin), dan Cha Hyun (Lee Da Hee). Ketiga tokoh ini memiliki sifat yang berbeda-beda, dan karakteristik mereka disampaikan secara apik sehingga kita dapat memahami alasan di balik setiap keputusan yang mereka ambil.

Ta Mi adalah perempuan keras kepala, sering kali melakukan hal-hal yang patut dipertanyakan secara moral, tapi ia gigih dan segera bangkit bila jatuh. Hyun adalah seorang perempuan yang kuat, secara fisik maupun mental. Ia pernah dipenjara setelah menghajar laki-laki yang melecehkannya dalam lift. Ia juga kritis dan lugas, sehingga bisa terlihat mengancam. Tapi sebetulnya ia lembut dan setia, rela melakukan apa pun bagi orang-orang yang ia sayangi.

Sementara itu, Ga Kyung pada mulanya terlihat seperti seorang karakter yang tidak memiliki pendirian, terjebak dalam sebuah pernikahan hasil perjodohan orang tuanya. Namun seiring berjalannya waktu, ia sampai pada sebuah titik muak dan berupaya untuk memiliki kontrol atas kehidupannya sendiri.

Ketiga perempuan tersebut merupakan perwujudan dari setiap deskripsi perempuan karier yang kuat saat ini. Mereka mampu melewati berbagai tantangan dan tekanan, juga merupakan perempuan-perempuan gigih yang memiliki pendirian yang kuat.

  1. Hotel Del Luna

Sesuai judulnya,  Hotel Del Luna memang menceritakan tentang sebuah hotel. Namun bukan hotel sembarang hotel, tapi tempat persinggahan para hantu yang masih memiliki urusan yang harus mereka selesaikan di bumi. Bagi manusia biasa, hotel ini hanya tampak seperti bangunan tua yang tidak lagi layak dihuni.

Jang Man Wol (IU) dikutuk untuk mengurus hotel tersebut akibat sebuah tindakan yang ia lakukan. Suatu peristiwa tak terduga kemudian membuat manusia bernama Koo Chan Sung (Yeo Jin Goo) terpilih sebagai manajer hotel. Keduanya  terpaksa harus bekerja dengan satu sama lain dalam mengurus hotel khusus hantu tersebut.

Akting penyanyi dan aktris IU sebagai Jang Man Wol sungguh mengejutkan. Tidak seperti personanya yang anggun dan tenang, IU di serial ini berhasil menampilkan banyak sisi karakter Man Wol, dari yang dingin sampai jago berantem.

Serial ini baru ada delapan episode, dari yang direncanakan akan memiliki 16 episode. Namun ceritanya sangat menarik, dan perkembangan karakter Man Wol membuat penasaran akan langkah yang akan ia ambil selanjutnya.



#waveforequality


Avatar
About Author

Sheila Lalita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *