Culture Screen Raves

‘One Piece’ Versi Netflix: 5 Plot yang Beda dari Manga-nya

Netflix mengonfirmasi musim kedua serial One Piece akan berlanjut. Apa saja plot yang mereka lewatkan di musim pertama?

Avatar
  • September 19, 2023
  • 4 min read
  • 6795 Views
‘One Piece’ Versi Netflix: 5 Plot yang Beda dari Manga-nya

Kutukan tentang kualitas buruk versi live action berhasil dipatahkan One Piece live action yang diproduksi Netflix. Musim pertamanya yang punya 8 episode dapat sambutan hangat. Rating series ini di Rotten Tomato menembus angka 96 persen. Nasib baik itu langsung disambut Netflix dengan pengumuman musim kedua yang sedang dilanjutkan proses produksinya.

Sebelum menuai pujian dan memecahkan rekor sebagai live action Netflix yang paling banyak ditonton, para fans One Piece sempat ragu dan menyangsikan kualitas series ini. Terutama dalam menghidupkan para Kru Bajak Laut Topi Jerami–sebagai karakter utama–dan adaptasi plot yang ditakutkan jauh atau malah memperkeruh manga aslinya.

 

 

East Blue, bab pertama One Piece dikemas dalam total 61 episode pada animenya. Tak heran jika fans sempat sangsi kalau Netflix bisa memadatkan cerita itu ke dalam hanya 8 episode. Keterlibatan Eiichiro Oda—sang mangaka sekaligus pencipta One Piece—jadi satu-satunya penawar buat para fans untuk bersabar dan menonton sendiri hasil adaptasi ini.

Nyatanya, penghematan plot itu memang terjadi. Ada banyak hal yang dipangkas, lalu diotak-atik ulang dalam seriesnya ini. Namun, beberapa plot yang dirangkai kembali ini ternyata berhasil bikin fans tak marah-marah, seperti misalnya saat menonton versi live action Cowboy Bebop yang juga diadaptasi Netflix.

Lantas, apa saja plot yang dibikin beda dari manga dan animenya? Berikut beberapa yang kami catatkan buatmu. (Hati-hati, akan ada spoiler!)

1. Buggy yang Dipotong, Buggy yang Dicinta

Buggy, si badut-bajak laut (atau bajak laut-badut?) versi live action sempat viral di media sosial dan menuai pujian. Aktor Jeff Ward berhasil menjadikan Buggy karakter yang gelap, lucu, menyedihkan, dan hidup di sepanjang series ini. Namun, jika dibandingkan animenya, plot Buggy di sana banyak dipotong dan dirampingkan. Setelah bertarung dengan Luffy, Buggy baru muncul lagi di Baratie sebagai tawanan Arlong.

Sumber: Variety

Plot itu juga memotong cerita Chouchou, si anjing penjaga toko makanan hewan yang setia di Kota Oranye, kota yang disandera Buggy. Kita, sepersekian detik, memang diperlihatkan Chouchou versi live action.

Namun, cerita tentangnya yang bisa jadi menguras air mata adalah salah satu yang dipotong adaptasi ini. Sama seperti subplot tentang dua orang kepercayaan Buggy, Kabaji dan Mohji.

2. Kuro dan Motivasinya

Dalam versi live action Netflix, karakter Klahadore langsung diperkenalkan sebagai asisten rumah tangga kepercayaan Kaya, putri konglomerat di Desa Sirup. Belakangan, diketahui bahwa ia sebetulnya adalah seorang bajak laut buronan yang menyamar, bernama Kuro. Dalam versi anime, latar belakang Kuro lebih dalam digali.

Setelah pertarungannya dengan Luffy, kita akan dipertontonkan betapa sadisnya Kuro yang membunuh semua kru-nya demi bisa menjalankan rencana jadi asisten rumah tangga kepercayaan Kaya.

Sumber: Business Insider

Dalam versi anime, kita juga menonton subplot tentang bagaimana Django (karakter yang belum muncul dalam live action) menghipnotis Kuro palsu. Karakter itu yang dipercayai Axe Hand Morgan sebagai Kuro asli dan berhasil ia habisi. Di versi itu pula, kita bisa dapat backstory tentang kenapa Axe Hand Morgan berakhir dengan dagu metalnya.

3. Arlong yang Muncul Lebih Dulu di Baratie

Dalam versi anime, kemunculan Arlong sebagai musuh Bajak Laut Topi Jerami ditanam berangsur-angsur. Ia muncul dalam poster yang dilihat Nami setelah kru mereka bertemu Johnny dan Yosaku—dua karakter yang juga hilang dalam versi live action.

Sementara dalam versi live action, Arlong hadir lebih cepat dan aktif mencari Luffy lebih dulu. Ia dan dua tangan kanannya—Chew dan Kuroobi—langsung mengejar Luffy dan krunya di Baratie.

Sumber: Variety

Bahkan di versi ini, Arlong dirakit sebagai musuh utama sekaligus antagonis terakhir yang akan dihadapi Kru Topi Jerami. Motivasinya juga dipertebal, terutama tentang bagaimana Arlong memperjuangkan hak-hak manusia ikan.

4. Don Krieg, Baratie, dan Mihawk

Salah satu plot yang diganti dan paling kentara adalah adegan perkenalan Mihawk. Jika dalam versi anime, Don Krieg tampil sebagai musuh di babak Baratie, maka karakter ini malah dibikin jadi cameo untuk memperkuat perkenalan kita dengan Mihawk.

Sumber: Variety

Aktor Steven Ward juga dipuji banyak fans karena berhasil bikin kharisma karakter Dracule Mihawk makin terpancar. Adegan Mihawk melawan Don Krieg dan kawanannya jadi makin ampuh karena menggambarkan kehebatan sang Warlords yang punya peran penting dalam pengembangan salah satu karakter utama kita, Zorro.

Keputusan memindahkan porsi Don Krieg jadi lebih kecil juga tak memengaruhi plot Baratie di versi live action. Malah berhasil bikin plot Baratie makin padat dan masuk akal.

5. Identitas Garp dan Siapa Kakek Luffy

Tak seperti di animenya, sosok Garp muncul lebih dulu. Bahkan informasi tentang dirinya sebagai kakek kandung Luffy hadir di episode-episode awal. Di versi anime, informasi ini baru muncul setelah East Blue. Jauh setelah East Blue.

Sementara versi live action mempercepat plot ini dan memperkuat hubungan Garp-Luffy, Garp-Koby, dan Luffy-Koby.

Sumber: Netflix

Hubungan-hubungan yang terbukti akan jadi fondasi penting di animenya sudah dicicil lebih dulu oleh versi live-action. Pengungkapan identitas Garp di awal-awal sekali malah bikin obsesi para marine mengejar Luffy si bajak laut baru segetol itu. Hubungan personal Garp dan Luffy bikin pengejaran tersebut masuk akal dengan motivasi tepat.



#waveforequality


Avatar
About Author

Aulia Adam

Aulia Adam adalah penulis, editor, produser yang terlibat jurnalisme sejak 2013. Ia menggemari pemikiran Ursula Kroeber Le Guin, Angela Davis, Zoe Baker, dan Intan Paramaditha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *