Culture Screen Raves

Yang Kurang Nendang dari ‘Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves’

Tentang dunia fantasi yang dibangun, jangan harap kita akan disuguhkan kedalaman seperti yang ada dalam saga The Lord of the Rings atau The Witcher.

Avatar
  • March 31, 2023
  • 3 min read
  • 1094 Views
Yang Kurang Nendang dari ‘Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves’

Dungeons & Dragons atau biasanya disingkat D&D, atau DnD, adalah permainan yang terkenal di Amerika Serikat pada 1980-an. Ia dikenal sebagai permainan strategi perang (wargames) legendaris yang memulai role-playing games dan industri role-playing games. Banyak generasi kita di Indonesia mungkin tak familier dengan game ini, kecuali sebagai referensi di film–film keluaran Hollywood.

Serial Netflix Stranger Things lumayan berhasil mengenalkan lagi—kalau tidak bisa dibilang mempopulerkan DnD pada generasi lebih muda.

 

 

Tapi, sutradara John Francis Daley dan Jonathan Goldstein sepertinya tak pusing tentang akurasi dan cara mengenalkan ulang DnD pada generasi baru. Sebagai yang tak kenal permainan ini, saya cukup terhibur dengan plot dan humor dalam petualangan para karakter utama, tanpa perlu merasa pusing dengan bangunan dunia fantasi yang sedang mereka bangun. Ceritanya cukup gampang diikuti.

Mungkin, juga ada banyak easter eggs yang diselipkannya buat para penggemar hardcore, tapi tak dihidangkan sebagai sorotan utama. Hasilnya bisa jadi simalakama: penonton reguler mungkin tertarik atau tidak, tapi penggemar garis keras pasti ingin lebih, kalau tak kecewa.

Grup Pahlawan Super Ala ‘Guardian of the Galaxy’

Cerita fantasi ini berfokus pada satu kelompok orang-orang medioker yang dipaksa takdir memperjuangkan nasibnya. Bermuara pada karakter Edgin Darvis (Chris Pine), bekas mata-mata yang dipenjara karena beralih profesi jadi pencuri. Istrinya dibunuh oleh musuh yang ia tangkap saat jadi mata-mata. Membuat Edgin harus merawat anak semata wayangnya, Kira (Chloe Coleman), sendiri. Untung ia bertemu Holga (Michelle Rodriguez), seorang Barbarian yang diusir dari desanya karena menikah dengan orang dari suku lain.

Nanti, di tengah jalan, Edgin akan bertemu lagi dengan kawan lamanya, Simon Aumar (Justice Smith), dan dua kawan baru: Doric (Sophia Lillis) dan Xenk (Rege Jean-Pages).

Petualangan mereka akan mengingatkan kita pada kelompok superhero lain di semesta Marvel, Guardian of the Galaxy. Dinamika grup ini lebih kental humor dan komedi, meski misi mereka adalah pertaruhan nyawa dan tak sengaja harus menyelamatkan orang-orang satu kota.

Punchline demi punchline akan sulit terlewatkan, karena ditanam rapat sekali, hampir di tiap adegan—bahkan di tiap dialog. Meski tiap anggota geng punya karakter dan kekuatan berbeda, mereka semua tetap diberi jatah melucu secara bergantian.

Daley dan Goldstein terasa sekali ingin penonton santai dan rileks di bangku penonton, ketimbang tersedot ke dunia fantasi DnD yang mereka bangun.

CGI, Oh CGI!

Tentang dunia fantasi yang dibangun Dungeons & Dragons, jangan harap kita akan disuguhkan kedalaman seperti yang ada dalam saga The Lord of the Rings atau The Witcher. Banyak sekali penjelasan tentang suku, desa, dan latar belakang lainnya yang lewat hanya sekelebat.

Terutama dengan eksposisi-eksposisi dari dialog para karakter. Beberapa plot twist juga ditanam seadanya. Grup protagonis kita ini akan sering sekali dapat keberuntungan saat situasi menggencet mereka.

Bangunan dunia fantasinya juga makin kurang nendang karena CGI yang lumayan lemah dibanding film-film bergenre serupa.

Misalnya, beberapa kali saat Penyihir Merah Sofina (Daisy Head) terbang, kita memang tidak akan lihat tali sling yang mengikat pinggulnya. Namun, cara kakinya yang tak berpose kokoh bikin gestur itu terlihat… meh. Padahal karakternya dibangun sebagai monster pembunuh berdarah dingin.

Film ini seperti film-film yang akan age poorly visually.



#waveforequality


Avatar
About Author

Aulia Adam

Aulia Adam adalah penulis, editor, produser yang terlibat jurnalisme sejak 2013. Ia menggemari pemikiran Ursula Kroeber Le Guin, Angela Davis, Zoe Baker, dan Intan Paramaditha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *