Culture

SamaBhav Travelling Film Festival, Bersama Dorong Kesetaraan Gender

Diselenggarakan dua hari, SamaBhav Travelling Film Festival hadir untuk mendorong kesetaraan dan keadilan gender.

Avatar
  • May 31, 2023
  • 3 min read
  • 842 Views
SamaBhav Travelling Film Festival, Bersama Dorong Kesetaraan Gender

SamaBhav yang dalam Bahasa Sansekerta berarti equianimity atau kesimbangan dan ketenangan adalah festival film internasional keliling yang diinisiasi oleh Men Against Violence & Abuse (MAVA), organisasi organisasi nirlaba yang mendorong keterlibatan anak dan remaja laki-laki dalam isu-isu ketidaksetaraan dan diskriminasi gender.

Festival film festival internasional keliling ini, menampilkan berbagai film pendek, dokumenter, dan film panjang kontemporer tentang isu gender. Mulai dari isu diskriminasi dan kekerasan berbasis gender hingga maskulinitas toksik. Pemutaran film di festival ini juga kerap diikuti dengan diskusi yang menarik dengan para aktivis hak-hak kesetaraan dan keadilan gender, sineas, akademisi, dan tokoh-tokoh media.

 

 

Baca Juga: JIPFest 2022: Melihat Pameran Sambil Jalan-jalan

Setelah sebelumnya telah mengunjungi 34 kota di India, Bangladesh, dan Nepal, kini festival film internasional keliling SamaBhav resmi mampir ke Indonesia. Bekerja sama dengan Magdalene, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Negeri Islam (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, MAVA menyelenggarakan festival dari 30 hingga 31 Mei 2023 di Ruang Teater Profesor Ahmad Yunus, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN.

Bertajuk SamaBhav International Film Festival: Bersama untuk Kesetaraan Gender, festival film yang telah memasuki edisi kelimanya ini bakal menayangkan pelbagai film. Di antaranya, Hasina, Boys Who Like Girls, Broken Image, Khule Aasman ke Niche, Footprints, Ujjhyo, Gandi Baat, Black Roses and Red Dresses, Juice, dan Untying the Knot.

Harish Sadani, co-founder MAVA berharap pemutaran film-film ini bisa mendorong transformasi sosial yang lebih adil dan setara. Senada, Risya Ariyani Kori, Gender Programme Specialist UNFPA Indonesia menyampaikan, bergabungnya UNFPA Indonesia dalam penayangan film-film ini adalah wujud dari komitmen UNFPA Indonesia untuk melibatkan anak muda dalam upaya mencapai transformasi yang setara dan berkeadilan gender.

Baca Juga: Pesta Perempuan: Mari Jaga Semangat Kita #MendobrakBias

Sampai 2027, UNFPA memiliki tiga transformative goals, yaitu mencegah angka kematian ibu atau maternal deaths, ending unmet need for family planning atau mengakhiri kebutuhan Keluarga Berencana (KB) yang tidak terpenuhi, dan mengakhiri kekerasan berbasis gender serta praktik-praktik kekerasan yang berbahaya.

“Dari semua itu, target grup kami terutama adalah perempuan dan orang muda. Festival film ini adalah bagian dari komitmen kami bagi orang-orang muda di Indonesia untuk memulai dari diri sendiri dalam melakukan pencegahan kekerasan berbasis gender maupun kemampuan bertransformasi. Melibatkan laki-laki muda adalah bagian dari strategi kami,” jelas pada pembukaan kegiatan, (30/5).

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kelembagaan Din Wahid MA Ph.D, yang hadir mewakili rektor UIN Jakarta menuturkan, kegiatan tersebut merupakan inisiasi yang bagus. Sebab, imbuhnya, film merupakan salah satu media yang tepat dan efektif dalam membangun kesadaran anak muda terhadap isu penting agar bisa terus didiskusikan. Kesadaran inilah yang kelak menentukan sikap atau perilaku kita.

“Saat kita memiliki kesadaran dan menginternalisasi ide atau gagasan dalam hal ini kesetaraan dan keadilan gender, maka itu akan berlanjut dengan bagaimana kita dapat berperilaku”, tuturnya.

Baca juga: #KerenTanpaNyampah, The Body Shop® Komitmen Selamatkan Jutaan Botol Bekas

Menutup pembukaan film festival, Ketua PSGA UIN Jakarta Dr. Wiwi Siti Syajaroh MA juga turut berkomentar. Selain menyelenggarakan festival film yang diikuti para mahasiswa, dosen, dan pegawai di lingkungan kampus, UIN Jakarta juga berusaha untuk menumbuhkan kesadaran dan mengakhiri kekerasan berbasis gender dengan mengeluarkan keputusan rektor mengenai pencegahan kekerasan seksual.

Keputusan ini datang untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus berikut pemberian perlindungan bagi korban seperti apa yang sudah dimandatkan lewat Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.

Lewat keputusan ini, SamaBhav International Film Festival bakal ditutup dengan peluncuran satuan petugas dan keamanan kasus kekerasan seksual.



#waveforequality


Avatar
About Author

Jasmine Floretta V.D

Jasmine Floretta V.D. adalah pencinta kucing garis keras yang gemar membaca atau binge-watching Netflix di waktu senggangnya. Ia adalah lulusan Sastra Jepang dan Kajian Gender UI yang memiliki ketertarikan mendalam pada kajian budaya dan peran ibu atau motherhood.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *