Apa itu ‘Love Scamming’: Kenali Tanda-tanda dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Atas nama cinta, orang bisa rela melakukan apa saja. Padahal bisa saja cintanya cuma tipu-tipu.
Akhir Agustus lalu, kepolisian Indonesia bekerja sama dengan pemerintah China meringkus 88 penipu dengan modus love scamming di Riau. Dilansir dari CNN Indonesia, penipu sengaja memberi romansa palsu agar para korban terjerat dan bersedia melakukan apa pun yang mereka minta. Biasanya permintaan itu berwujud uang dalam jumlah yang tak sedikit.
Kasus serupa juga terjadi pada Juni 2022. Tempo mengabarkan, Polda Metro Jaya menangkap dua tersangka love scamming warga negara Indonesia (WNI). Mengaku tentara di Amerika Serikat dan mengiming-imingi pernikahan, pelaku meminta transferan sebesar Rp2 miliar.
Melihat maraknya penipuan berkedok cinta (love scamming), membuat kita jadi perlu awas. Apa sebenarnya tanda-tanda love scamming dan bagaimana mengatasinya?
Baca juga: Hati-hati Jadi Korban ’Scamming’, Bagaimana Mengatasinya
Apa itu Love Scamming?
Love scamming atau penipuan romansa adalah ketika rasa cinta bisa jadi ‘sumber penghasilan’ bagi sang pelaku. Alih-alih mendapat jodoh, para korban justru kehilangan harta bendanya karena tertipu kata-kata manis.
Menurut Federal Bureau of Investigation (FBI), badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika Serikat di laman resminya, pelaku akan melakukan segala cara agar terlihat tulus, penuh perhatian, dan dapat dipercaya sehingga korban merasa luluh. Mayoritas pelaku beraksi di situs kencan dan media sosial.
Niat pelaku adalah dengan menjalin hubungan secepat mungkin, membuat korban disayangi dan mendapat kepercayaan. Ada beberapa kasus pelaku akan melamar korban dan membuat rencana untuk bertemu langsung, yang ternyata hal itu takkan pernah terjadi. Sebaliknya, mereka terus meminta korban untuk mengirimkan uang. FBI menambahkan, kemungkinan besar rekening itu bakal digunakan untuk skema pencurian dan penipuan lainnya.
Baca juga: Hati-hati Jadi Korban ’Scamming’, Bagaimana Mengatasinya
Tanda-tanda Bahaya Love Scamming
Untuk mengetahui apa saja yang perlu kamu hindari terkena love scamming, berikut tanda-tanda yang dibagikan oleh Scamwatch dari pemerintah Australia agar kamu bisa lebih waspada.
1. Pelaku akan mengungkap perasaannya dengan kuat dan akan bergerak cepat, agar kamu merasa lebih istimewa jika berada di dekatnya.
2. Ketika mengobrol di platform media sosial atau aplikasi kencan, umumnya mereka akan mencoba mengalihkan pembicaraan ke luar situs, contohnya Whatsapp. Supaya mereka bisa mendekatimu lebih intim dan mendalam.
3. Para love scammer ini akan mendorongmu untuk mengungkap rahasia yang paling dalam. Nantinya, mereka akan memengaruhi otak kita agar bisa memercayai sepenuhnya. Di tahap ini mereka juga akan mencoba mengisolasi kamu dari keluarga dan teman terdekat.
4. Saat memutuskan untuk bertemu secara langsung, mereka akan selalu mencari alasan agar tidak pernah menampakkan diri. Misalnya, mereka akan bilang tinggal luar negeri, sedang berada di tempat terpencil, atau teknologi mereka tak berfungsi.
Baca juga: Apa Sih, yang Ada di Kepala Para Penipu di Internet?
Cara-cara Menghindari Love Scamming
Setelah mengetahui tanda-tanda bahaya dari love scamming ini, sekarang saatnya kamu bisa mencari cara-cara untuk menghindarinya. Ada beberapa tips yang dibagikan FBI agar kamu bisa lebih berhati-hati.
1. Satu hal paling penting yang perlu kamu lakukan ialah berhati-hati dalam memposting atau mempublikasikan sesuatu secara daring. Sebab sebagian besar kasus love scamming terjadi lewat media sosial dan situs kencan, mereka bisa dengan mudah mendapatkan informasi pribadimu yang tersebar di internet.
2. Lebih teliti lagi dalam melihat foto dan profil yang pelaku gunakan. Kamu bisa mengecek buktinya di internet untuk memastikan apakah foto, nama, atau detail tertentu pernah digunakan di tempat lain.
3. Jika ia mulai mendekatimu, lakukanlah secara perlahan dan ajukan banyak pertanyaannya padanya. Tujuannya agar kamu bisa lebih mengenal apakah ia palsu atau tidak.
4. Berhati-hatilah jika orang tersebut tampak terlalu sempurna, atau dengan cepat meminta kamu meninggalkan layanan kencan dan media sosial untuk berkomunikasi secara langsung.
5. Lebih hati-hatilah ketika pelaku mencoba untuk mengisolasi kamu dari keluarga dan teman, atau meminta foto dan informasi keuangan yang tidak pantas. Karena ini bisa jadi senjata bagi mereka untuk memeras kamu.
6. Ketika orang ini ingin mengajak bertemu secara langsung lalu tiba-tiba membatalkan dengan banyak alasan, kamu harus lebih waspada. Apalagi jika mereka tak pernah bertemu denganmu, kamu punya alasan kuat untuk curiga.
7. Terakhir, dan poin paling penting dari semua adalah jangan pernah mengirim uang kepada siapa pun, baik kamu berkomunikasi secara daring atau melalui telepon biasa.