Issues

5 Artikel Pilihan: Bau Ketek Erina hingga Kekerasan Polisi di Demo Kawal Putusan MK 

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, semua tentang protes rakyat pada Jokowi dan DPR.

Avatar
  • August 24, 2024
  • 3 min read
  • 305 Views
5 Artikel Pilihan: Bau Ketek Erina hingga Kekerasan Polisi di Demo Kawal Putusan MK 

1.  Ramai #PeringatanDarurat, ini 4 Fakta yang Harus Kamu Tahu 

Netizen di Indonesia beramai-ramai mengunggah gambar Garuda berwarna putih dengan latar belakang biru di Instagram, WhatsApp, serta X. Gambar ini diunggah ramai-ramai sebagai kritik atas revisi Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) oleh DPR dan pemerintah.  

Enggak cuma warga umum, mahasiswa, buruh, selebritas, hingga komika juga ikut menyuarakan Peringatan Darurat, baik di media sosial maupun turun ke jalan. Gerakan ini sendiri memang mengajak masyarakat untuk bisa mengawal putusan MK supaya tidak dibatalkan, sehingga bisa diterapkan dalam pelaksanaan Pilkada 2024. 

 

 

Baca selengkapnya di sini. 

2.  Muak dan Marah, Ribuan Massa Unjuk Rasa Kawal Putusan MK 

DPR RI resmi menunda rapat paripurna Kamis pagi (22/8), sehari setelah mengadakan rapat kilat revisi UU Pilkada yang disinyalir kuat bakal menganulir dua putusan MK. Namun meskipun ditunda, ribuan pengunjuk rasa terus mengepung Kompleks DPR/MPR RI untuk menolak upaya inkonstitusional untuk mempengaruhi Pemilihan Kepala Daerah 2024. 

Mulai dari aktivis, serikat buruh, mahasiswa, akademisi, hingga masyarakat umum, massa berkumpul di depan kompleks DPR/MPR sejak pukul 10 pagi dan terus bertambah hingga siang hari. Kebanyakan dari mereka menyatakan kemuakan dan kemarahan mereka atas perilaku elit politik dalam melanggengkan kekuasaan dan membangun dinasti politik lewat berbagai cara, termasuk perundangan. 

Simak artikelnya di sini

3.  Sudah Demo dan Marah di Medsos: Apa yang Bisa Kita Lakukan Selanjutnya? 

Meski batal, rencana DPR menganulir putusan MK mencerminkan Indonesia yang krisis konstitusional. Beberapa cara ini bisa dilakukan untuk menjaga demokrasi. 

Salah satunya lewat pembangkangan sipil di mana masyarakat bisa menggunakan hak yang dimiliki tanpa merusak atau menggunakan kekerasan. Salah satunya memboikot Pilkada 2024 dengan tidak memberikan pilihan suara, dan citizen lawsuit atau gugatan warga negara. Langkah ini perlu dilakukan karena Indonesia mengalami krisis konstitusional.   

Baca di sini

4.  Polisi dalam Aksi: Pukuli Demonstran, Intimidasi Jurnalis, Semprot Gas Air Mata, Lalu Teriakkan ‘Lagu Kemenangan’ 

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mencatat sejumlah kasus kekerasan aparat polisi saat demo Kawal Putusan MK di depan Gedung DPR/ MPR RI, (22/8). Dalam keterangan tertulis yang diterima Magdalene, Ketua YLBHI Muhammad Isnur menuturkan, ada puluhan tindakan represif, intimidasi, hingga kekerasan terhadap massa aksi.  

Tak cuma itu, polisi juga menahan total 159 demonstran, dari pelajar, mahasiswa, hingga aktivis. Di antara mereka yang ditahan, ada Asisten Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Iqbal Ramadhan dan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen. Hingga dini hari tadi, sebanyak 35 demonstran, menurut Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Anis Hidayah, sudah dipulangkan. Namun sisanya, 124 orang masih tersebar di Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Barat, dan Polsek Tanjung Duren. 

Selengkapnya di sini

5.  Indonesia Darurat Demokrasi, Jangan Gagal Fokus ke ‘Bau Keti’ Erina Gudono 

Kritikan warganet soal tone deaf-nya Erina Gudono enggak berlangsung lama. Kini warganet sudah pindah fokus dan sedang asyik-asyiknya membincangkan bau ketiaknya. Dimulai dari cuitan warganet soal sahabatnya yang bilang Erina “bau keti” saat ketemu bareng di beberapa pertemuan bisnis, warganet pun langsung beramai-ramai ikut mengomentari dan mengejek Erina.  

Topik bau ketiak Erina bahkan jadi trending topic di berbagai platform media sosial. 

Baca artikelnya di sini



#waveforequality


Avatar
About Author

Magdalene

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *