‘The Bear’ Musim Keempat dan Warisan Keluarga yang Tak Selesai
*mengandung spoiler*
Film Groundhog Day menyala di layar TV saat Carmy (Jeremy Allen White) terbangun di episode pembuka The Bear musim keempat. Ia kemudian bertanya pada stafnya: pernahkah merasa terjebak seperti Bill Murray dalam film itu? Sebuah momen yang bukan hanya menggambarkan kondisi mental Carmy, tapi juga terasa sebagai komentar meta dari sang pembuat serial ini, Christopher Storer, atas kritik bahwa musim sebelumnya “jalan di tempat”. (Saya pribadi tidak setuju—tidak ada musim The Bear yang buruk, setidaknya sejauh ini.)
Musim ketiga memang membawa beban ekspektasi. Musim pertamanya muncul tanpa banyak gembar-gembor, tapi langsung mencuri perhatian lewat intensitas yang tidak biasa: menonton orang masak bisa terasa seperti menyaksikan laga balap. Musim kedua bahkan lebih kuat secara visual, struktur, dan pendalaman karakter. Maka tak heran jika musim ketiga terasa seperti jeda yang membingungkan. Kabar baiknya, musim keempat ini membuktikan bahwa nongkrong bareng keluarga Berzatto masih menyenangkan, bahkan saat semua di ambang kehancuran.
Baca juga: ‘The Pitt’: Drama Medis dengan Ketegangan ala Film Aksi
Dibuka dengan ancaman penutupan restoran jika ulasan buruk terus berdatangan, musim ini meletakkan tekanan baru pada Carmy. Ambisinya yang obsesif kembali diuji, termasuk keputusannya mengganti menu setiap malam demi impresi sempurna. Sayangnya, upaya itu lebih mencerminkan ego daripada kemajuan. Bahkan kritik restoran pun menangkap sinyal frustrasi ini.
Yang menarik, Carmy akhirnya diam saat menyadari bahwa ia kalah cepat dan bersih dari Sydney (Ayo Edebiri) di dapur. Momen ini sederhana tapi penting. Carmy, yang biasanya defensif dan meledak, memilih mengakui bahwa ia tak sejenius yang ia bayangkan.
Konflik internal Carmy juga dihadirkan lewat pertemuannya dengan ibunya, Donna (Jamie Lee Curtis), dalam episode “Tonnato”. Pertemuan yang lama ditunggu ini tidak meledak, tapi justru disajikan dalam tensi tenang yang menyentuh. Donna berusaha tetap sober; Carmy akhirnya memasakkan makan siang untuk ibunya. Dalam serial yang dikenal karena kekacauan, The Bear justru paling tajam ketika menampilkan keintiman kecil seperti ini.
Baca juga: ‘English Teacher’: Komedi Nyeleneh dari Brian Jordan Alvarez yang Mengocok Perut
Ketika Sydney berpikir dua kali
Sementara lampu sorot utama tetap pada Carmy, musim ini juga menyajikan dua highlight besar dari sisi Sydney. Episode “Worms”, yang ditulis oleh Ayo Edebiri dan Lionel Boyce, menghadirkan satu hari dalam hidup Sydney, dari diteror Chef Adam hingga percakapan hangat dengan keponakan saudaranya saat sedang di salon. Episode ini membuka ruang ras dan budaya yang biasanya tidak terlalu eksplisit dalam The Bear, tapi di sini terasa sangat personal.
Lalu datang “Bears”, episode berdurasi panjang khas The Bear, kali ini berisi pernikahan Tiff dan Frank. Tanpa ledakan emosi seperti “Fishes” musim lalu, episode ini justru penuh kebahagiaan tak terduga. Semua karakter muncul, tertawa, menari, dan momen terbaiknya adalah bersembunyi di bawah meja bersama. Di sinilah Sydney diam-diam bertanya: apakah ia siap jadi bagian dari kekacauan keluarga Berzatto? Jawabannya datang bukan dari dialog, tapi dari rasa.
“Orang-orang ini seru,” kata salah satu kerabat. Kadang, itu saja cukup.
Sayangnya, tidak semua karakter mendapatkan momen besar. Tina (Liza Colon-Zayas) hanya berkutat di pelatihan dapur, Marcus (Lionel Boyce) berusaha lebih rapi, dan Lionel sibuk menyempurnakan sapaan pembuka. Yang menonjol adalah Ebraheim (Edwin Lee Gibson), yang mencoba menghidupkan warung sandwich sebagai strategi bertahan, atas dorongan mentornya Albert (Rob Reiner).
Baca juga: ‘The Bear’ Season 3: Kejayaan dan Keterpurukan Carmy
Namun, fokus tetap pada Carmy dan Sydney. Ketika Carmy akhirnya menyerahkan kendali dapur kepada Sydney, itu bukan sekadar keputusan operasional. Itu simbol dari pengakuan: bahwa tidak semua harus ia kendalikan, dan bahwa kesuksesan bisa datang dari orang yang tidak seproblematis dirinya.
Apakah Sydney akan membawa The Bear ke puncak baru? Apakah ini pertanda musim kelima akan menjadi cerita redemption bukan hanya untuk restoran, tapi untuk semua karakter yang selama ini bergulat dengan trauma dan ambisi? Kita tunggu di musim berikutnya.
The Bear dapat disaksikan di Disney+ Hotstar
















