5 Artikel Pilihan: Abolisi Tom Lembong, ‘Dress Your Age’, hingga Queer di ‘Upin dan Ipin’
1. #GenerasiCemaZ: ‘Full Time’ Susah Dicari, Magang Dieksploitasi, ini Kisah ‘Fresh Graduate’ di Jakarta (1)
Pernah di 2024, tak lama setelah lulus, Andrew melamar ke perusahaan media. CV miliknya berhasil tembus seleksi berkas. Lanjut ke wawancara, ia lolos. Begitu pun di seleksi psikotes. Tersisa seleksi kesehatan, selangkah lagi, ia akan resmi melepas gelarnya sebagai pengangguran.
Namun, tiba-tiba pihak perusahaan menghubungi Andrew kalau posisi yang dilamarnya sedang di-hold.
Baca artikel selengkapnya di sini.
2. ‘Nge-date In This Economy’: Rela Kurangi ‘Budget’ Kencan demi Masa Depan
Dari gajinya yang berkisar Rp7–10 juta, biaya hidup sehari-hari dan sewa tempat tinggal menjadi pengeluaran terbesar. Sarah menyisihkan 40 persen penghasilan untuk membayar kos, transportasi, dan makan. Sebanyak 30 persen ditabung, sedangkan 20 persen digunakan untuk kebutuhan gaya hidup, termasuk kencan.
“Nge-date termasuk dalam 20 persen, soalnya sekarang makin mikirin pengeluaran. Bahkan buat sehari-hari aja mendingan masak,” kata Sarah kepada Magdalene.
Baca artikel selengkapnya di sini.
3. ‘Dress Your Age’: Saat Perempuan Tak Bebas Bergaya karena Usia
Dua minggu lalu, sekitar pukul 10 malam, aku baru naik LRT sepulang kerja. Di antara kerumunan penumpang, seorang perempuan muda menghampiriku dan tiba-tiba berkata, “I love your style! It’s cute!”
Saat itu aku duduk sendiri, mengenakan kemeja renda, kulot berkelir fuchsia, bandana rajut warna-warni, anting pink, flat shoes cokelat berpita, dan ransel biru bermotif lemon penuh gantungan kunci. Sebenarnya itu gaya yang biasa karena memang begitulah aku berpakaian setiap harinya.
Simak artikelnya di sini.
4. Hai, Aku Negara dan ini Kenyataan Pahit di Balik Abolisi Tom Lembong
Pada 2014 hingga 2016, aku sedang diguncang krisis. El Nino terburuk dalam dua dekade mengganggu produksi pangan, termasuk padi dan tebu. Harga kebutuhan pokok melonjak. Seperti yang dicatat Think Policy, ekonom Universitas Indonesia Vid Adrison dan pakar kebijakan pangan Meutia Mohsin menyebut langkah membuka keran impor sebagai kebijakan yang sah dan rasional. Itulah yang Tom Lembong lakukan.
Tom tak bertindak sendiri. Kebijakan itu lahir dari koordinasi lintas kementerian dan disetujui Presiden Jokowi. Semuanya dilakukan demi menjaga stabilitas nasional.
Baca artikelnya di sini.
5. Saat Sally di Upin & Ipin Kehilangan Sisi Femininnya
Kehidupan Upin dan Ipin tidak hanya berputar di rumah, tapi juga menggambarkan dinamika warga Durian Runtuh. Kampung ini digambarkan sebagai lingkungan yang beragam, baik usia, latar etnis, bahasa, hingga ekspresi gender.
Keragaman itu salah satunya hadir lewat sosok Abang Sally atau Salleh, laki-laki dewasa yang tampil dengan ekspresi feminin. Karakter Sally langsung menarik perhatian saya saat kanak-kanak. Mungkin karena saya merasa cukup dekat dengannya. Dulu saya sering disebut “kebanci-bancian” oleh teman-teman sebaya karena gerak-gerik yang dianggap terlalu lembut. Bedanya, Sally tidak menjadi bahan ejekan di kampungnya.
Baca artikelnya di sini.
















