Remake ‘Berbagi Suami’ akan Tayang Tahun Depan: Isu Poligami Masih Jadi Tema Utama
Dua dekade silam, Berbagi Suami (2006) yang disutradarai oleh Nia Dinata berhasil mendapat penghargaan di berbagai festival film dunia. Dari Golden Maile Award sebagai Best Feature Film dalam Hawaii International Film Festival, hingga “Movie of the Year” dari Guardians e-Awards pada tahun 2007.
Kini 20 tahun berlalu, Nia mengumumkan bahwa film ikonik ini akan muncul versi terbaru berjudul Berbagi Suami: 20 Tahun Kemudian. Jadwalnya akan mulai syuting awal tahun depan.
Baca juga: Melihat Isu-isu Sosial dalam Film Nasional pada Berbagai Dekade
“Berbagi Suami dibuat sebagai kritik dari isu poligami yang sedang ramai diperbincangkan dan menjadi cermin bagi banyak perempuan Indonesia. Dua puluh tahun kemudian, saya merasa tema ini masih sangat relevan, hanya saja wajah dan bentuknya berubah,” ujar Nia Dinata selaku sutradara dan penulis naskah.
Ia menambahkan, ingin memperlihatkan bagaimana perempuan kini menavigasi relasi, peran rumah tangga, dan kepercayaan diri di era digital, di mana batas antara privasi dan publik semakin kabur.
Premis Berbagi Suami: 20 Tahun Kemudian akan kembali menyoroti akan dinamika dan dilema poligami yang masih relevan dengan kondisi masyarakat sekarang. Dengan tokoh utama tiga kisah perempuan, Kamila, Karina, dan Kianti dari generasi dan latar berbeda. Tapi tak lupa juga menghadirkan konflik di era digital dan relasi kompleks masyarakat urban–relate sekali dengan permasalahan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini.
Baca juga: Memperbesar Volume Perempuan dalam Film Indonesia
Didukung oleh Cinematheque Paris, film Berbagi Suami (2006) akan ditayangkan di La Cinémathèque Paris sebagai bagian dari program Rétrospective Panorama Du Cinéma Indonesiéne pada 13 Desember 2025. Momen ini akan menjadi kisi-kisi untuk perkenalan Berbagi Suami 2.0.
Film Berbagi Suami: 20 Tahun Kemudian sendiri dijadwalkan tayang perdana pada tahun 2026.
