5 Novel Dewi ‘Dee’ Lestari yang Wajib Kamu Baca: Dari Supernova sampai Aroma Karsa
Apa aja sih karya-karyanya yang wajib dibaca? Berikut kami pilihkan lima rekomendasi buatmu.
Novel Dewi ‘Dee’ Lestari telah menjadi sorotan publik sejak awal debutnya. Karya-karya indahnya telah memikat hati pembaca dengan bahasa yang indah dan alur cerita yang menarik. Dikutip dari Kompas, Dewi ‘Dee’ Lestari, yang juga dikenal dengan nama ‘Dee’, adalah seorang penulis dan penyanyi Indonesia yang lahir pada tanggal 20 Januari 1976 di Bandung.
Ia memulai kariernya sebagai penyanyi dengan nama panggung ‘Dee’ sebelum kemudian mengejar passion-nya dalam menulis novel. Dewi ‘Dee’ Lestari telah menghasilkan beberapa novel terkenal yang menjadi bestseller di Indonesia.
Dari sekian banyak karya Dee Lestari, berikut Magdalene pilihkan 5 karya terbaiknya yang wajib kamu baca untuk menambah pengetahuan. Apa saja? Langsung simak ya!
5 Novel Terbaik dari Dewi ‘Dee’ Lestari
- Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh
Dilansir dari Gramedia.com, Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh adalah salah satu karya terkenal dari Dewi ‘Dee’ Lestari yang paling sukses besar. Novel ini merupakan bagian pertama dari seri Supernova yang terdiri dari enam buku. Dalam seri ini, Dewi ‘Dee’ Lestari menghadirkan dunia futuristik, menggabungkan unsur-unsur fiksi ilmiah, misteri, dan filosofi.
Cerita dalam Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh berlatar di masa depan, di mana teknologi telah maju pesat dan memengaruhi kehidupan manusia secara signifikan. Dalam novel ini, Dewi ‘Dee’ Lestari membawa pembaca dalam perjalanan yang penuh dengan intrik politik, konspirasi, dan perjuangan karakter utamanya.
Baca Juga: Melirik Budaya Partisipasi Fans dalam ‘Digitribe Rapijali’
Tokoh utama dalam novel ini adalah seorang penulis bernama Rana, yang terlibat dalam petualangan yang membawanya mengungkap rahasia-rahasia yang tersembunyi di balik sosok Kesatria, Puteri, dan Bintang Jatuh. Cerita ini tidak hanya menghadirkan alur yang menegangkan, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenung tentang teknologi, identitas, dan eksistensi manusia di era modern.
Gaya penulisan Dewi ‘Dee’ Lestari dalam Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh sangat menggugah imajinasi pembaca. Ia menggunakan bahasa yang indah, penuh dengan metafora dan gambaran yang kuat, sehingga mampu menghidupkan dunia futuristik yang diciptakan dalam novel ini. Gaya penulisannya yang khas dan berbeda dari karya sebelumnya menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca.
- Filosofi Kopi
Filosofi Kopi adalah novel yang telah membawa Dewi ‘Dee’ Lestari ke tingkat popularitas yang lebih tinggi lagi. Diterbitkan pada tahun 2006, novel ini mengisahkan petualangan dua karakter utamanya, yakni Ben dan Jody, yang menjalankan sebuah kedai kopi bernama Filosofi Kopi. Melalui cerita mereka, Dewi ‘Dee’ Lestari mengangkat berbagai tema penting seperti persahabatan, cinta, dan makna hidup.
Novel ini berhasil menarik perhatian banyak pembaca dengan cara yang unik dan menggugah emosi. Bahasa yang digunakan oleh Dewi ‘Dee’ Lestari dalam Filosofi Kopi begitu khas dan penuh dengan gambaran-gambaran yang kuat. Ia menggunakan kedai kopi sebagai metafora untuk menggambarkan kehidupan dan perjalanan batin tokoh-tokohnya.
Filosofi Kopi juga diadaptasi menjadi film pada tahun 2015 yang sukses di Indonesia. Film ini memperluas khalayak penggemar kisah-kisah yang telah digarap oleh Dewi ‘Dee’ Lestari. Kesuksesan novel dan adaptasi filmnya membawa pengaruh yang besar terhadap popularitas Dewi ‘Dee’ Lestari sebagai penulis ternama di Indonesia.
Baca Juga: #NoBookShaming: 4 Alasan Novel Teenlit Tidak Perlu Diolok-olok
- Perahu Kertas dan Kesuksesan Mendunia
Salah satu karya fenomenal Dewi ‘Dee’ Lestari yang telah mendapatkan kesuksesan tak terbantahkan adalah novel Perahu Kertas. Diterbitkan pada tahun 2009, novel ini telah memenangkan hati jutaan pembaca di Indonesia dan mengangkat nama Dewi ‘Dee’ Lestari ke tingkat kesuksesan yang lebih tinggi lagi.
Perahu Kertas mengisahkan kisah cinta dan pertumbuhan dua karakter utamanya, yakni Kugy dan Keenan. Novel ini mengambil latar belakang di kota Bandung yang indah dan menghadirkan cerita yang penuh dengan emosi, petualangan, dan kehidupan remaja. Melalui cerita ini, Dewi ‘Dee’ Lestari mampu menangkap semangat generasi muda dengan menggambarkan perjalanan batin dan pencarian jati diri.
Novel ini tidak hanya berhasil mencuri perhatian pembaca di Indonesia, tetapi juga mendapatkan pengakuan di tingkat internasional. Perahu Kertas telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan meraih popularitas di berbagai negara. Kesuksesannya yang mendunia membawa Dewi ‘Dee’ Lestari menjadi salah satu penulis Indonesia yang diakui secara internasional.
Perahu Kertas juga diadaptasi menjadi film pada tahun 2012 dengan kesuksesan yang luar biasa. Film ini berhasil menghadirkan kembali kisah cinta dan pertumbuhan karakter yang mengharukan dalam visual yang memukau. Kesuksesan film Perahu Kertas semakin memperluas pengaruh novel ini di kalangan masyarakat Indonesia dan dunia.
- Rectoverso dan Eksplorasi Beragam Genre
Dewi ‘Dee’ Lestari adalah seorang penulis yang memiliki keberanian untuk menjelajahi beragam genre sastra. Salah satu karya yang menonjol dalam hal ini adalah novel Rectoverso. Novel ini memperlihatkan kepiawaian Dewi ‘Dee’ Lestari dalam menggabungkan elemen-elemen cerita pendek yang berbeda dan menghadirkannya dalam satu kumpulan cerita yang kuat.
Rectoverso merupakan kumpulan cerita pendek yang menampilkan delapan cerita yang berdiri sendiri namun saling terhubung secara tematik. Setiap cerita dalam Rectoverso memiliki nuansa dan pesan yang berbeda-beda, dari romansa, kehilangan, keberanian, hingga eksplorasi identitas diri.
Dalam novel ini, Dewi ‘Dee’ Lestari menunjukkan kepiawaian dalam meramu kata-kata dan memainkan imajinasi pembaca. Bahasa yang digunakan begitu indah dan mampu menggambarkan berbagai suasana hati dan emosi yang kompleks. Ia juga menggunakan struktur narasi yang unik, seperti memadukan narasi, puisi, dan bahasa visual untuk menciptakan pengalaman membaca yang menarik.
Selain itu, Rectoverso juga diadaptasi menjadi film pada tahun 2013 yang diproduksi oleh Garin Nugroho. Film ini menjadi wujud visual yang memukau dari cerita-cerita dalam novel “Rectoverso”. Kesuksesan adaptasi film ini semakin memperluas pengaruh karya Dewi ‘Dee’ Lestari di kalangan penonton dan penggemar.
Baca Juga: 6 Film Adaptasi Novel Indonesia yang Angkat Isu-isu Sosial
- Aroma Karsa dan Kedalaman Emosi
Aroma Karsa adalah sebuah perjalanan emosional yang memukau melalui karakter-karakter yang kompleks dan cerita yang mendalam. Novel ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Aluna, seorang wanita yang menjalani proses penyembuhan dari luka masa lalu dan pencarian identitas diri. Melalui cerita ini, Dewi ‘Dee’ Lestari mengajak pembaca untuk merenung tentang kekuatan penyembuhan dan pentingnya menerima diri sendiri.
Salah satu hal yang membuat Aroma Karsa begitu menarik adalah kemampuan Dewi ‘Dee’ Lestari dalam menggambarkan perasaan dan emosi tokoh-tokohnya dengan sangat mendalam. Bahasa yang digunakan sangat indah dan penuh dengan gambaran-gambaran yang kuat. Ia mampu mengungkapkan kegembiraan, kesedihan, dan pergulatan batin tokoh-tokohnya dengan cara yang begitu autentik.
Novel ini juga menawarkan pembaca dengan latar belakang cerita yang kaya dan penuh warna. Dengan menggambarkan tempat-tempat eksotis seperti Pulau Komodo dan Ubud, Dewi ‘Dee’ Lestari berhasil menciptakan atmosfer yang memukau dan membawa pembaca dalam perjalanan yang begitu mengesankan.