7 Pemain Badminton Perempuan, Idolamu Termasuk?
Indonesia berutang besar pada cabang olahraga bulu tangkis karena berhasil menghadirkan banyak atlet cemerlang di dalamnya. Berikut rangkuman redaksi Magdalene.
Bulu tangkis merupakan cabang olahraga populer di Indonesia, bahkan bisa melampaui popularitas sepak bola. Para pemainnya tak cuma diakui di negeri sendiri, tapi juga di kaliber dunia. Indonesia memang sudah dari lama melahirkan juara-juara dunia. Proses regenerasi terbilang berhasil karena setiap zaman memiliki atlet cemerlangnya masing-masing.
Berikut ini, kami rangkum dari berbagai sumber nama pemain badminton perempuan Indonesia terbaik sepanjang masa, dengan prestasi dan kualitas jempolan.
-
Susi Susanti Pemain Badminton Perempuan Terbaik Indonesia
Bagi pecinta bulu tangkis, pasti sudah enggak asing dengan pemain badminton perempuan yang satu ini. Susi Susanti jadi salah satu dari banyaknya pemain tunggal putri terbaik Indonesia yang diakui dunia.
Baca Juga: 8 Atlet Voli Perempuan yang Jadi Andalan Tim Indonesia
Momen gemilangnya adalah saat ia sukses menyabet medali emas tunggal putri dan tunggal putra di pergelaran olahraga bergengsi Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, Susi Susanti juga sukses mendapatkan 4 gelar All England pada 1990 sampai 1994 berturut-turut.
-
Maria Kristin, Atlet Badminton Perempuan Terbaik Indonesia di Posisi Tunggal Putri
Maria Kristin Yulianti punya julukan dari fans, “Queen of Rubber Game“. Perempuan jebolan PB Djarum ini lahir di Tuban, 25 Juni 1985. Ia sukses menyabet sejumlah gelar, termasuk medali perunggu Olimpiade Beijing. Atlet bulu tangkis yang memiliki daya pikat tersendiri ini, juga berhasil memperoleh gelar jawara dan prestasi dari turnamen The Badminton World Federation (BWF).
Maria Kristin sekarang sudah pensiun karena mengalami cedera berkepanjangan pada bagian lutut kanannya. Namun, namanya tetap harum sebagai salah satu pemain badminton perempuan terbaik Indonesia di posisi tunggal putri.
-
Mia Audina
Sosok pemain badminton perempuan lainnya yang membekas di hati para fans bulu tangkis Indonesia adalah Mia Audina Tjiptawan. Sebelum ia berumur 14 tahun, Mia muda sudah masuk Pelatnas PBSI untuk mempersiapkan dirinya menuju Uber Cup.
Setahun berselang, Mia sudah diberi kepercayaan untuk ikut memperkuat tim beregu putri Indonesia di Uber Cup 1994. Mia juga memiliki karier yang unik karena berhasil memenangkan medali Olimpiade bersama dua negara berbeda.
Pada Olimpiade Atlanta 1996, Mia sukses mendapatkan medali perak. Lalu delapan tahun kemudian, ia kembali mendapatkan medali perak, tapi kali ini buat negara keduanya, yaitu Belanda.
Meski sekarang ia menetap dan jadi warga negara Belanda, Mia Audina tetap menjadi salah satu pemain badminton perempuan terbaik Indonesia sepanjang sejarah, bersanding dengan sang senior, Susi Susanti, yang sama-sama di posisi tunggal putri.
-
Liliyana Natsir
Atlet ganda campuran satu ini bisa dibilang merupakan pemain badminton perempuan kesayangan para fans sampai sekarang ini. Butet, sapaan akrab dari seorang Liliyana Natsir, sudah berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan memberikan banyak gelar serta prestasi di kancah Internasional.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo adalah Olimpiade Bersejarah bagi Para Ibu
Liliyana Natsir mengenal olah raga bulu tangkis sejak berumur 9 tahun. Liliyana remaja sudah berpisah dari orang tua yang berada di kota Manado untuk menggapai cita-citanya sebagai pemain badminton perempuan terbaik dunia.
Dua medali Olimpiade sudah bisa didapatkan dengan dua pasangan berbeda. Medali pertamanya ia raih pada 2008 di Olimpiade Beijing bersama Nova Widianto dengan menyabet medali perak, lalu medali Olimpiade kedua ia dapatkan pada 2016 di Olimpiade Rio de Janeiro bersama Tontowi Ahmad.
Pada 27 Januari 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Liliyana Natsir akhirnya harus pamit dan gantung raket. Tagar #ThankYouButet–panggilannya–waktu itu trending di media sosia .
-
Vita Marissa
Berada di posisi ganda, Vita berhasil mencetak prestasi buat Indonesia lewat pos ganda putri atau ganda campuran.
Pernah berpasangan dengan Nova Widianto, mereka pernah jadi ganda campuran yang cukup disegani pemain dunia. Sayang, Vita pernah mengalami cedera cukup parah walau akhirnya bisa kembali bangkit dan berprestasi kembali.
Vita juga pernah bermain dengan Liliyana Natsir di ganda putri. Bersama Liliyana, Vita sukses memenangkan China Masters 2007 hingga tampil memukau dalam Uber Cup 2008.
Ia akhirnya memutuskan pensiun pada 2005 lalu dan meski akhirnya tidak bisa menyabet medali Olimpiade, sosoknya yang bisa memandu para pemain muda, membuat ia terus disegani.
-
Melati Daeva Oktavianti, Pemain Badminton Perempuan Indonesia Urutan ke-4 Dunia
Pemain badminton perempuan selanjutnya ada Melati Daeva Oktavianti. Dilansir dari laman bwfbadminton.com, ia sekarang menempati peringkat ke-4 dunia.
Melati Daeva Oktavianti memulai karier pada 2008 di PB Djarum, Bersama dengan Praveen Jordan. Beberapa prestasi yang membanggakan yang berhasil ia raih, antara lain medali emas di Kejuaraan Dunia Junior sektor ganda campuran 2012, serta menjadi pemenang di kejuaraan All England sektor ganda campuran 2020.
Baca Juga: Pembatasan Level Testosteron pada Atlet Perempuan Munculkan Diskriminasi
Bersama Praveen Jordan, perempuan kelahiran Serang ini digadang-gadang menjadi pemain badminton perempuan andalan Indonesia setelah Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir resmi pensiun dari dunia bulu tangkis Indonesia.
-
Ribka Sugiarto
Selanjutnya ada Ribka Sugiarto. Pemain badminton perempuan Indonesia ini menduduki peringkat ke-34 dunia, dilansir dari bwfbadminton.com. Sekarang ini, ia dan pasangannya Siti Fadia merupakan ganda putri nomor dua Indonesia.
Dilansir dari pbdjarum.org, Ribka terinspirasi akan kesuksesan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Ia juga sangat memfavoritkan Lilyana Natsir.
Adapun prestasinya adalah menjuarai Mola TV PBSI Home Tournament 2020, sukses mendapatkan medali perak pada ajang SEA Games 2019, dan yang lainnya.