Drakor ‘Good Partner’: Drama Pengacara Spesialis Perceraian yang Ditulis Pengacara Asli
Alasan-alasan ini dibuat sang suami untuk menjustifikasi perbuatan selingkuhnya yang mencurangi consent sang istri di Good Partner.
Cha Eun-kyung (Jang Na-ra) sudah berkarier sebagai pengacara spesialis perceraian selama 17 tahun. Firma hukum tempatnya bekerja, bernama Daejung, terkenal di Korea Selatan. Dalam drakor Good Partner, reputasi Eun-kyung terkenal lugas dan bersemangat. Kepentingan klien dan profit perusahaan adalah segalanya buat sang pengacara.
Pola pikir yang dimiliki Eun-kyung tiba-tiba terbantahkan oleh pengacara baru bernama Han Yu-ri (Nam Ji-hyun). Ia punya prinsip kuat untuk keadilan dan sangat bertentangan dengan seniornya.
Polemik yang dialami dua pengacara ini bukannya menambah beban, melainkan membentuk kerja sama baru dalam membela klien-klien kasus perceraian firma hukum Daejung.
Namun, saat reputasi Eun-kyung tengah naik, kehidupan rumah tangganya malah di ambang perpisahan. Dilema ini membuatnya harus memilih kedudukan sebagai pengacara top atau keluarga yang ia sayangi.
Sinopsis di atas datang dari drakor terbaru berjudul Good Partner. Skenario ditulis langsung oleh Choi Yu-na, seorang pengacara spesialis perceraian Korea Selatan. Gak heran, banyak netizen dan penonton memuji jalan ceritanya. Mereka bilang jargon-jargon hukum, situasi persidangan hingga kasus-kasus perceraian terasa realistis.
Mungkin itu sebabnya, Good Partner sudah meraih rating tinggi sejak awal penayangan.
Baca juga: Drakor ‘Lovely Runner’: Mari ‘Ter-sunjae-sunjae’ Bersama
Kasus-kasus Perceraian Gak Jauh dari Aslinya
Selain chemistry antara dua pemain utama, hal lain yang membuat drakor ini disukai adalah beberapa kasus perceraiannya yang relatable. Seperti di episode 3, saat seorang ibu rumah tangga Park Jin-sook (Kim Jung-young), sudah lima kali berkonsultasi, tapi belum menemukan keberanian untuk menceraikan sang suami. Padahal, suaminya sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama puluhan tahun pernikahan mereka.
Rasa keberatan yang dialami oleh Jin-sook juga tak lain, karena sang suami sering meng-gaslighting sang istri. Setelah melakukan KDRT dalam keadaan mabuk, permintaan maaf datang dan membuat keadaan seperti sedia kala lagi. Membuat Jin-sook memaklumi sikap kasar suaminya.
Selain itu, Jin-sook sempat bilang kalau ia hanyalah seorang ibu rumah tangga dan tak punya apa-apa. Jika memilih bercerai, maka hidupnya sengsara. Belum lagi, ia berpikir suaminya tidak akan bisa-bisa untuk mengurusi hidup sendiri–karena gaslighting tadi.
Apalagi anak perempuannya akan menikah, ia takut dicap sebagai keluarga tak baik, karena bercerai.
Han Yu-ri sebagai pengacara merasa kesal dengan Jin-sook, karena tak segera bercerai. Padahal, penderitaan sudah datang bertubi-tubi. Eun-kyung sebagai seniornya menegaskan sekali lagi, bahwa perceraian bukanlah hal mudah. Tak serta merta bisa langsung berpisah, ada banyak pertimbangan dan pikiran.
Baca juga: Drakor ‘Pyramid Game’: Kontes Popularitas yang Menuntun Kekerasan Terstruktur di Kelas
Kasus perceraian Jin-sook membuka pikiran banyak penggemar Good Partner, tentang fenomena yang kerap terjadi ini. Stigma pada perempuan korban KDRT sering kali negatif. Terutama jika mereka merasa kesulitan lepas dari hubungan toksik tersebut. Belum lagi yang dihadapi oleh perempuan bercerai atau janda sering kali negatif.
Ada ketimpangan gender juga dalam kasus perceraian Jin-sook. Di mana sang suami sebagai pemberi nafkah utama selalu merendahkannya karena tak bekerja.
Menurut Chelsea Anastasia, dalam Ujung-ujungnya, Beban Kegagalan Rumah Tangga Ditanggung oleh Perempuan, rata-rata perempuan dalam pernikahan lebih bergantung kepada laki-laki dibanding sebaliknya.
Akibatnya, kebanyakan dari ibu rumah tangga yang bercerai akan berisiko kehilangan hak tempat tinggal juga. Sudahlah tak berpenghasilan sebanyak laki-laki, perempuan harus mengalah dan berpindah tempat tinggal. Sama seperti Jin-sook, ia tak punya pilihan selain bertahan dalam rumah tangga toxic yang sudah dijalani puluhan tahun.
Baca juga: ‘Cold Blooded Intern’: Cerita Ibu Rumah Tangga yang Berjuang Meraih Impiannya
Karier Ibu Pekerja Di-gaslight Sebagai Pemicu Perceraian
Meskipun dikenal sebagai pengacara andal dan selalu bisa mencium ‘wangi-wangi’ skandal rumah tangga klien, ternyata Eun-kyung tak tahu menahu tentang rumah tangganya sendiri.
Kim Ji-sang (Ji Seung-hyun), suami Eun-kyung tiba-tiba mengatakan ingin bercerai. Ia merasa selama ini Eun-kyung tak pernah hadir dalam keluarga mereka. Selalu mementingkan pekerjaan dan perusahaan, ketimbang suami dan anak. Alasan-alasan ini dibuat sang suami untuk menjustifikasi perbuatan selingkuhnya yang mencurangi consent sang istri.
Tak menemukan sosok perempuan lagi dalam kehidupan rumah tangga, Ji-sang pun berselingkuh dengan sekretaris istrinya sendiri, Choi Sa-ra (Han Jae-yi). Hubungan mereka telah terjalin lama dan secara tak sengaja diketahui Eun-kyung.
Eun-kyung sendiri tak mau bercerai, karena merasa akan kehilangan sosok keluarga terdekat. Sebagai tokoh publik, ia takut masyarakat akan mengomentari keluarga kecilnya. Dan juga keadaan mental sang anak yang beranjak remaja. Perasaan bersalah makin membuat Eun-kyung enggan berpisah.
Tapi, setelah memantapkan diri dan memikirkan segala konsekuensi, ia pun mantap ingin bercerai. Meski, hak asuh anak di Korea Selatan selalu jatuh ke tangan laki-laki, tapi ia akan ikut memperjuangkan haknya.
Bagi Eun-kyung, sebagai ibu pekerja bukan berarti ia meninggalkan sang anak begitu saja. Tak membuat ia kehilangan kewajiban sebagai ibu, walaupun sibuk bekerja. Apalagi kesepakatan untuk berkarier, juga bentuk hasil perundingan bersama sang suami.
Namun, perceraian Kim Ji-sang dan Cha Eun-kyung ini masih akan berlanjut. Apakah mereka bercerai atau tidak?