Culture Screen Raves

‘The Trauma Code: Heroes On Call’ — Drama Medis Tanpa Basa-Basi yang Bikin Kangen

Tanpa kisah cinta yang bertele-tele atau konflik drama yang dipaksakan, The Trauma Code: Heroes on Call adalah drakor medis yang seru, lucu, dan segar.

Avatar
  • January 31, 2025
  • 4 min read
  • 1008 Views
‘The Trauma Code: Heroes On Call’ — Drama Medis Tanpa Basa-Basi yang Bikin Kangen

Drama medis bukan hal baru dalam lanskap televisi Korea Selatan yang terus berkembang pesat dan beragam, sehingga kemunculan The Trauma Code: Heroes On Call tidak menimbulkan ekspektasi yang tinggi. Namun, drama Korea Netflix ini sukses menjadi tontonan yang segar dan menghibur. Tidak ada sub-plot cinta bertele-tele, antagonis yang terlalu dramatis, atau konflik yang dipanjang-panjangkan demi ketegangan semu. Sebaliknya, yang disajikan adalah drama komedi dengan aksi medis, serta karakter nyeleneh yang siap melakukan apa saja untuk menyelamatkan pasiennya.

Diadaptasi dari webtoon berjudul Trauma Center: Golden Hour, serial ini menghadirkan premis sederhana dengan eksekusi memikat. Hankuk University Medical Centre menerima dana 10 milyar won (sekitar Rp113 miliar), tapi pusat trauma di rumah sakit itu justru dalam kondisi buruk, menyebabkan banyak pasien meninggal akibat harus dirujuk dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Menteri Kang Myung-hui (Kim Sun-young) ingin mengubah keadaan ini dengan mempekerjakan Baek Gang-hyeok (Ju Ji-hoon).

 

 

ulasan drakor The Trauma Code: Heroes On Call
Foto oleh Netflix

Baca juga: Drama Korea “Mr. Plankton”: Kisah Realistis yang Menyentuh dan Berkesan

Yang tidak disadari pihak rumah sakit, Baek Gang-hyeok bukanlah dokter penurut yang mudah dikendalikan. Terbukti bahwa ia menerima pekerjaan ini dengan gaji yang tak seberapa, tetapi dengan satu tujuan: menyelamatkan semua pasien tanpa kompromi. Hal ini membuat pengurus rumah sakit ketar-ketir. Bagaimana mereka bisa tetap untung jika semua pasien selamat? Dan pertanyaan yang lebih penting, bagaimana cara mereka menyingkirkan Baek Gang-hyeok, dokter narsistik dan temperamental, tapi sekaligus jenius di bidangnya?

Seperti kebanyakan drama medis, drama Korea terbaru ini menghadirkan kasus-kasus sulit di setiap episode. Meskipun Baek Gang-hyeok hampir selalu menemukan solusi, The Trauma Code: Heroes On Call tetap berhasil menyajikan tantangan-tantangan yang menarik dan dramatis. Karakter antagonis dalam serial ini mungkin terkesan karikatural, tapi mereka cukup meyakinkan sebagai dokter-dokter yang lebih peduli pada keuntungan finansial daripada keselamatan pasien.

Konflik antara etika medis dan komersialisasi rumah sakit menjadi benang merah yang menggerakkan satu musim serial ini. Bagian terbaiknya, penulis skrip Choi Tae-kang tahu bahwa plot ini bisa melelahkan jika dieksploitasi, sehingga ia tidak membiarkan tema ini mendominasi terlalu banyak, sehingga tidak mengganggu dinamika kasus dan hubungan antar karakter.

The Trauma Code: Heroes On Call
Foto oleh Netflix

Baca juga: Serial Komedi ‘The Franchise’: Kekacauan di Balik Layar Film Pahlawan Super

Dari segi visual, sutradara Lee Do-yoon berhasil menyajikan tampilan yang cukup memikat untuk ukuran drama medis yang berlatar di lokasi terbatas. Balutan unsur komedi membuat serial drama Korea ini mempunyai banyak ruang untuk bermain-main. Beberapa adegan menggunakan layar terbagi untuk memperkuat ketegangan di ruang operasi atau saat para karakter sedang bersitegang. Teknik khusus juga diterapkan saat karakter membayangkan sesuatu atau menceritakan kilas balik, memberikan sentuhan segar yang membuat drama The Trauma Code: Heroes On Call ini lebih hidup.

Karakter Baek Gang-hyeok mengingatkan saya pada Dr. Gregory House dari serial House (sekarang sudah ada di Netflix), dokter jenius yang menyebalkan tapi tetap membuat penonton bersimpati dan menyukainya. Ia berani menentang otoritas, tidak segan-segan mengatai orang di depan mukanya langsung, dan lebih suka memberi julukan kasar kepada orang lain ketimbang memanggil mereka dengan nama asli. Ia dokter yang luar biasa ahli, sampai bisa melakukan operasi darurat dalam helikopter yang sedang terbang. Meski sering bertindak sesuka hati, Baek memiliki etos kerja tinggi dan tetap menghormati koleganya.

Salah satu momen menarik adalah saat Yang Jae-won (Choo Young-woo), yang ia panggil “Anus”, bertanya kenapa Baek memilihnya sebagai tangan kanan. Jawabannya sederhana: hanya Jae-won yang selalu berlari di lorong rumah sakit, tanda bahwa ia mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap pasiennya.

Foto oleh Netflix

Baca juga: Drakor ‘Good Partner’: Drama Pengacara Spesialis Perceraian yang Ditulis Pengacara Asli

The Trauma Code: Heroes On Call tidak seperti Hospital Playlist yang menjual rasa hangat dan persahabatan sebagai daya tarik utama. Drakor ini lebih mengandalkan aksi cepat dan humor sarkasik. Namun momen-momen hangat tetap hadir dan menyentuh hati, seperti ketika Baek Gang-hyeok, Yang Jae-won, dan Cheon Jang-mi (Ha Young), suster yang ia panggil “Gangster”, makan bersama.

Dengan tempo yang sangat cepat dan aksi yang intens, penonton mungkin tidak akan mengingat secara persis semua kasus yang ditangani para dokter. Namun, akting kuat, karakterisasi bagus, naskah cerdas, dan chemistry antara aktor membuat drama ini tetap melekat di hati dan kepala. The Trauma Code: Heroes on Call bukan hanya tontonan medis biasa, tetapi juga kisah penuh energi yang akan membuat penonton selalu kangen dengan tim trauma yang penuh dedikasi ini.

The Trauma Code: Heroes On Call dapat disaksikan di Netflix



#waveforequality


Avatar
About Author

Candra Aditya

Candra Aditya adalah penulis, pembuat film, dan bapaknya Rico. Novelnya ‘When Everything Feels Like Romcoms’ dapat dibeli di toko-toko buku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *