Lifestyle Opini

6 Tips Agar Anak-anak Tak Rewel Saat ‘Road Trip’ Tanpa Gawai

Profesor pendidikan anak usia dini berbagi strategi agar anak-anak tak mudah stres saat diajak berkendara panjang selama mudik dan liburan.

Avatar
  • January 14, 2025
  • 4 min read
  • 120 Views
6 Tips Agar Anak-anak Tak Rewel Saat ‘Road Trip’ Tanpa Gawai

Beberapa tahun yang lalu, putri saya mengerjakan soal Matematika: Berapa biaya untuk mengantar keluarga beranggotakan empat orang dari Melbourne ke Sydney, Australia, dengan menghitung biaya bensin per kilometer dan termasuk akomodasi semalam?

Jawaban anak saya sederhana: Biayanya empat tiket pesawat, karena dengan begitu anak-anak tidak akan saling bertengkar.

 

 

Sayangnya, pesawat bukanlah pilihan (murah) bagi banyak orang selama liburan.

Jadi, bagaimana melewati perjalanan panjang dengan mobil bersama keluargamu tanpa stres berlebih?

Cobalah Menghindari Gawai

Pilihan yang mudah untuk perjalanan jauh adalah memberi anak-anak gawai. Namun, meski layar dapat memberikan kedamaian jangka pendek, kembali ke dunia nyata setelahnya dapat menjadi beban bagi anak-anak.

Banyaknya waktu pasif yang dihabiskan di depan layar—seperti menonton film atau menonton video di YouTube—memutus hubungan anak-anak dengan orang-orang di sekitar mereka.

Studi pada anak-anak berusia hingga tujuh tahun menunjukkan hubungan antara banyaknya waktu bermain gawai dengan masalah perilaku. Bermain gawai terlalu lama dapat membuat anak-anak menjadi pemarah dan suka membantah. Orang tua juga tahu bahwa menjauhkan gawai dari anak-anak dapat menyebabkan tantrum—kondisi ketika anak menunjukkan ledakan kemarahan dan frustrasi yang tidak terkendali.

Tidak ada yang ingin memulai liburan dengan suasana hati yang buruk. Jadi, meskipun ada waktu dan tempat ketika screen time berguna (bahkan merupakan berkah)—perjalanan panjang dengan mobil mungkin bukan salah satunya.

A young child sits in a carseat, pouting.
Tidak ada yang mau cemberut saat liburan. Irina Wilhauk/Shutterstock

Ciptakan Ruang Nyaman dalam Mobil

Mobil bukanlah lingkungan alami bagi kita semua, khususnya bagi anak-anak yang mengenal dan memahami dunia melalui indra mereka.

Di dalam mobil, anak-anak tidak leluasa bergerak. Mereka tidak dapat merasakan bau dan tekstur dunia di luar mobil. Benda-benda di luar jendela juga bergerak sangat cepat, sehingga sulit untuk mencernanya.

Itulah sebabnya perencanaan dan pemahaman penting. Kunci untuk bertahan hidup adalah menyediakan ruang, bahkan di dalam mobil. Ini membuat anak-anak tetap dapat melakukan hal-hal yang biasa mereka lakukan.

Biarkan Anak-anak Berkreasi

Anak-anak kreatif secara alami karena mereka melihat dunia dengan sudut pandang baru.

Ada banyak cara untuk memanfaatkan kreativitas ini di dalam mobil. Bahkan dengan anak-anak yang masih sangat kecil, kamu bisa membuat musik bersama. Lakukan perkusi tubuh bersama-sama, seperti tepuk tangan, ketukan, atau menjentikkan jari. Jangan lupa untuk mengubah irama, tempo, atau suara.

Atau, kamu bisa mengenalkan mereka pada lagu yang kamu sukai, dan beri mereka bagian untuk dinyanyikan. Bahkan anak-anak yang masih sangat kecil suka bernyanyi bersama atau bergantian.

Saat kamu butuh istirahat, mintalah anak-anak untuk mempersiapkan semacam konser mini menggunakan lagu yang mereka sukai.

Ajukan Banyak Pertanyaan

Gunakan lingkungan baru di sekitarmu sebagai pemantik. Tanyakan pada anak-anak pertanyaan seperti, jika kamu seekor burung, apa yang dapat kamu lihat sekarang? Jika kamu adalah sapi itu, apa yang akan kamu pikirkan?

Jika kamu memiliki alat menggambar di mobil, anak-anak dapat menggambar ide-ide mereka dan membuat peta lokasi di mana mereka berada.

Jika kamu memiliki dua anak atau lebih, kamu dapat mendorong mereka untuk membuat drama dari sudut pandang hewan atau lingkungan yang kamu lalui. Apa yang terjadi di kafe itu? Apa yang direncanakan anjing itu sore ini?

Cows graze in a field under a a blue sky with white clouds.
Ajak anakmu membayangkan perjalanan dari sudut pandang hewan yang mereka lihat. myphotobank.comm.au/Shutterstock

Jadul tapi Masih Efektif

Ada juga permainan jadul seperti tebak-tebakan yang bisa dimainkan di sepanjang perjalanan.

Kamu bisa membuat versimu sendiri sebelum berangkat. Misalnya, buatlah daftar bergambar hal-hal yang mungkin dilihat anakmu selama perjalanan seperti mobil merah, sapi, burung, traktor, atau sawah.

Saat mereka melihatnya, mereka akan langsung mencoretnya di daftar. Anak-anak dapat keluar masuk dari pemainan ini sesuai apa yang mereka lihat di perjalanan.

Untuk anak-anak yang lebih besar, buatlah frasa-frasa konyol berdasarkan huruf-huruf dalam pelat nomor. Misalnya, AE mungkin adalah “Ayam Entok”. Kemudian, kamu dapat menambahkan beberapa pelat nomor menjadi satu untuk membuat rima atau rap.

Atau, minta mereka untuk menambah, mengurangi, atau mengalikan beberapa pelat nomor hingga mencapai angka 100.

A young, smiling boy points out of a car window
Ajak anakmu mencari ‘landmark’ di sepanjang jalan. Robie Online/ Shutterstock

Berdamai dengan Keadaan

Sedikit pemikiran sebelum dan selama perjalanan memang dapat membantu. Namun, perjalanan panjang dengan mobil tetap akan menyulitkan anak-anak—yang berarti juga menyulitkan orang tua.

Jadi, terima saja kekacauan dan rasa kesal yang tak terhindarkan. Bersama di dalam mobil dalam waktu yang lama adalah kesempatan untuk mengenal anakmu—dan bagi mereka untuk mengenalmu juga.

Mobil bisa menjadi tempat yang bagus untuk membahas topik-topik yang rumit dengan anak-anak (dan remaja) tanpa konfrontasi. Cobalah mengajukan beberapa pertanyaan yang lebih mendalam, seperti: apa hal-hal terbaik dalam hidup? Apa yang kamu harap lebih sering dilakukan sebagai keluarga? Atau, apakah menurutmu bersikap adil itu penting?

Road trip bersama anak dapat memberikan kenangan indah—bahkan jika ada saat-saat di antaranya yang terasa kurang menyenangkan.

Mary-Rose McLaren, Professor of Teaching and Learning and Head of Program, Early Childhood Education, Victoria University.

Artikel ini pertama kali diterbitkan oleh The Conversation, sumber berita dan analisis yang independen dari akademisi dan komunitas peneliti yang disalurkan langsung pada masyarakat.



#waveforequality


Avatar
About Author

Mary-Rose McLaren

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *