Issues

5 Artikel Pilihan: Review ‘Sleep Call’ hingga Dugaan Kekerasan Seksual Bupati Maluku Tenggara

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan, mulai dari kekerasan seksual Bupati Maluku Tenggara hingga review ‘Sleep Call’.

Avatar
  • September 16, 2023
  • 3 min read
  • 698 Views
5 Artikel Pilihan: Review ‘Sleep Call’ hingga Dugaan Kekerasan Seksual Bupati Maluku Tenggara

1. Dugaan Kekerasan Seksual Bupati Maluku Tenggara: Kita Butuh Aturan Turunan UU TPKS

Bupati Maluku Tenggara, MTH tengah tersandung kasus kekerasan seksual. Ia diduga memperkosa perempuan, TSA, 21, yang bekerja di kafe milik istri bupati di Kawasan Air Salobar, Kota Ambon.

Disampaikan Jaringan Masyarakat Sipil Kawal UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), dalam konferensi pers, (12/9), kekerasan seksual awalnya terjadi pada Februari 2023. Tepatnya saat TSA baru tiga bulan bekerja di kafe tersebut. Efeknya serius, korban trauma hingga nyaris bunuh diri.

 

 

Baca artikelnya di sini.

2. Review ‘Sleep Call’: Soal Relasi Kuasa, Pemiskinan, dan Kekerasan Perempuan

Dina (Laura Basuki) adalah penagih utang di kantor pinjaman online (pinjol). Selain menghidupi diri, ia juga harus membayar biaya perawatan sang ibu di panti rehabilitasi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Akibatnya, Dina terjebak pinjaman online (pinjol), yang uangnya diperoleh dari tempat ia bekerja.

Lewat karakter Dina, Sleep Call (2023) mencerminkan realitas segelintir masyarakat kini: Mencari bantuan dana lewat pinjol, demi memenuhi kebutuhan ekonomi. Digarap oleh Fajar Nugros, film ini sekaligus menampilkan Dina sebagai warga ibu kota yang kesepian, di tengah upayanya menyambung hidup. Karena itu, Dina mencari teman ngobrol lewat aplikasi kencan.

Baca artikelnya di sini.

3. Melihat Tayo pada Bus Damri

Noah terobsesi dengan objek berputar, yang membuat ia akhirnya sangat suka mainan kendaraan dengan ban. Di satu waktu, ia hampir tertabrak sepeda, karena berlari terlalu dekat memerhatikan ban sepeda yang sedang berputar. Noah belum tahu, keinginan dia untuk menyentuh ban bisa membahayakannya. Ini juga salah satu alasan Lia sangat protektif kepada Noah karena takut ia mencelakai dirinya sendiri. Sebab, anak dengan autism spectrum disorder (ASD) cenderung kesulitan mengenali bahaya.

Baca artikel lengkapnya

4. ‘Lebih Putih Dariku’, Kisah Nyai yang Terpenjara Seumur Hidupnya

Berbicara soal Nyai, mungkin yang akan terlintas di kepala pembaca Indonesia adalah sosok Nyai Ontosoroh dari novel Bumi Manusia (1980) Pramoedya Ananta Toer. Sosoknya digambarkan tangguh dan berdaya. Ia punya kuasa atas pilihan-pilihan hidupnya sendiri. Bahkan, ia jadi pemilik Perusahaan Pertanian Buitenzorg yang membuatnya dihormati masyarakat. Sayangnya, penggambaran Nyai Ontosoroh tak cukup merefleksikan realitas kebanyakan nyai di zaman kolonial Belanda.

Dido Michielsen, perempuan penulis asal Belanda berdarah campuran Indonesia menuliskan kisah nyai di novel fiksi pertamanya Lichter dan ik (2019). Diterjemahkan dan diterbitkan oleh Marjin Kiri pada 2022 dengan judul Lebih Putih Dariku, novel ini berporos pada perempuan Jawa bernama Isah.

Baca artikel selengkapnya.

5. Terjebak ‘Situationship’ atau ‘Talking Stage’?: Label Baru, Praktik Lama

“Pergi bersama” terdengar seperti istilah romantis dari masa lalu. Kaum muda masa kini memiliki label yang lebih baru: talking stage. Tahap ini terjadi di antara fase perkenalan dengan seseorang hingga resmi berpacaran, dan dapat melibatkan pembicaraan atau bertukar pesan instan selama berhari-hari – bahkan berbulan-bulan.

Tujuan dari tahap ini adalah memiliki kesempatan untuk mengenal seseorang sebelum berkomitmen dan menjalin hubungan dengan mereka.

Baca artikel lengkap di sini.



#waveforequality


Avatar
About Author

Magdalene