5 Artikel Pilihan: Viral Joki Strava hingga Perkawinan Anak di Pesantren
Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan, mulai dari joki Strava yang sedang viral hingga perkawinan anak paksa di pesantren.
1. Asal (Bapak) Kiai Senang, Menyoal Perkawinan Anak di Pesantren
Anak perempuan “ME” dikawinkan paksa secara siri oleh Muhammad Erik, 39, pengasuh pesantren di Lumajang, Jawa Timur. Dikutip dari TV One, ME yang masih berusia 16 tahun, ternyata dikawinkan sejak 2023, tanpa sepengetahuan orang tua.
Belakangan diketahui, ME dimanipulasi oleh Erik yang mengaku bujang, kendati sudah memiliki istri. ME yang saat itu menginjak usia 15 tahun, diberi iming-iming uang Rp300 ribu dan janji kebahagiaan di masa depan, agar mau dikawini. Kepada polisi, pelaku yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka—mengaku mengawini ME karena alasan kebutuhan biologis.
Baca artikelnya di sini.
2. Kekerasan Berbasis Gender dalam Pemilu 2024: Bukti Politik Belum Aman bagi Perempuan
Di Pemilu Legislatif 2024, Baihajar Tualeka (51) mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dapil 2 Kecamatan Sirimau, Ambon. Sebagai salah satu strategi kampanye, ia memasang beberapa baliho di Desa Batu Merah, wilayah dapilnya. Selang sehari, baliho-baliho itu ada yang rusak dan hilang tanpa diketahui pelakunya.
Itu bukan satu-satunya intimidasi yang Baihajar alami selama masa kampanye. Warga Sirimau sempat mempertanyakan agama yang dianut Baihajar, lantaran tidak memakai jilbab pada foto kampanye. Bahkan mempersoalkan suku Baihajar, yang asli orang Ambon. Sementara di tempat tinggalnya didominasi oleh Suku Buton sehingga warga lebih memilih caleg yang memiliki kesamaan latar belakang. Meski tidak memahami rekam jejaknya.
Baca artikelnya di sini.
3. Aku ‘Flexing’ maka Aku Ada: Dari Joki Strava hingga Lanyard BUMN
Kita sudah lama mengenal jasa joki. Dari tugas kuliah, skripsi, sampai ujian pun ada jokinya. Namun, pernah enggak kalian dengar joki lari? Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan joki lari untuk dipamerkan di Strava. Aplikasi yang eksis sejak 2009 ini belakangan populer untuk melacak aktivitas fisik atau olahraga.
Strava memungkinkan penggunanya merekam rute berlari, bersepeda, atau jalur pendakian melalui Google Maps. Aplikasi ini juga bisa melacak beberapa hal seperti kecepatan, rute, pace, jarak tempuh, durasi, elevation gain, denyut jantung, hingga kalori yang terbakar. Biasanya para pengguna Strava akan mengunggah tangkapan layar pencapaian olahraga mereka di media sosial masing-masing.
Baca artikel lengkapnya.
4. Menuntut Janda Bersyukur karena Ada Lelaki yang Menikahi adalah Pelecehan
Beberapa waktu lalu, ramai berita gagal nikah artis sekaligus penyanyi dangdut Indonesia yang sebelumnya menggelar tunangan mewah. Seperti biasa, netizen Indonesia, selain sibuk mencari tahu apa penyebab gagalnya pernikahan tersebut, juga turut memberikan stereotip negatif kepada artis yang kebetulan memiliki status janda beranak satu itu.
“Janda aja banyak nuntut.”
Baca artikelnya di sini.
5. Tak Ada Perempuan yang Benar-benar Bebas sampai Palestina Bebas
Tahun kedua Annual Kartini Conference on Indonesian Feminisms (KCIF) telah selesai diselenggarakan pada (30/6). Konferensi daring yang digelar LETSS Talk dan Konde.co ini mengangkat tema “Menguatkan Sinergi Kajian dan Aktivisme Feminisme Indonesia di Tengah Politik Oligarki Nasional dan Fasisme Global”.
KCIF diisi oleh aktivis, akademisi, dan praktisi Indonesia serta dunia. Mereka berkumpul untuk ngobrolin kajian feminisme dan aktivisme di tengah tantangan politik oligarki nasional dan fasisme global. Ada 45 topik diskusi panel dan total pendaftar yang mencapai 1.500 peserta tahun ini.
Baca artikelnya di sini.