Gelar akademik kehormatan alias Honoris Causa kerap jadi sorotan, terutama ketika diberikan kepada figur publik seperti selebriti. Salah satu kasus yang menarik perhatian adalah pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada artis ternama Raffi Ahmad. Kontroversi ini muncul setelah ada warganet yang spill lokasi kampus di Thailand dan Bekasi yang tak menyerupai kampus. Ada yang fisik kampusnya berbentuk hotel, ada pula yang perkantoran biasa.
Dalam pembelaannya, pihak kampus perwakilan di Bekasi, Indonesia bilang, fisik universitas memang tak ada karena semua kuliah diselenggarakan secara daring. Namun, keterangan pihak kampus tetap bikin kecurigaan publik naik. Terlebih di saat bersamaan, beberapa akademisi turut speak up. Beberapa dari mereka menganggap gelar Doktor mestinya tak sebercanda itu. Bahkan penerima gelar kehormatan mestinya ditujukan untuk orang yang betul-betul berjasa di bidangnya untuk masyarakat.
Apa itu Gelar Honoris Causa?
Dikutip dari Hukum Online, gelar Honoris Causa adalah gelar kesarjanaan yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada seseorang yang memenuhi syarat, tanpa harus menjalani pendidikan yang sesuai. Tujuan dari pemberian gelar ini adalah untuk mengakui pencapaian signifikan yang telah membawa dampak positif bagi komunitas atau masyarakat luas. Institusi pendidikan memberikan gelar ini sebagai simbol penghargaan atas dedikasi, komitmen, dan dampak yang dihasilkan oleh individu di luar kegiatan akademis.
Berbeda dengan gelar akademik reguler yang diperoleh melalui penelitian, studi, atau proses akademis yang panjang, gelar Honoris Causa lebih berfokus pada dampak sosial atau kontribusi non-akademik yang dirasakan penting oleh pemberi gelar.
Baca Juga: Obral Gelar Honoris Causa di Tahun Politik, Apa Mau Kampus?
Kriteria Penerima Gelar
Tidak sembarang orang dapat menerima gelar honoris causa. Ada beberapa kriteria yang biasanya dipertimbangkan oleh institusi sebelum memberikan gelar ini. Di antaranya:
- Kontribusi Signifikan: Penerima harus menunjukkan kontribusi yang signifikan di bidang tertentu, baik itu dalam seni, ilmu pengetahuan, kemanusiaan, atau bidang lainnya yang berdampak pada masyarakat luas.
- Reputasi dan Integritas: Calon penerima harus memiliki reputasi yang baik dan integritas tinggi. Gelar ini tidak hanya menghargai pencapaian profesional tetapi juga moral dan etika yang dianut oleh penerima.
- Pengaruh Sosial dan Budaya: Penerima gelar biasanya adalah seseorang yang telah memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kehidupan sosial, budaya, atau ekonomi masyarakat. Mereka mungkin telah memimpin proyek kemanusiaan, memperjuangkan hak-hak masyarakat, atau berperan dalam pembangunan bangsa.
- Tidak Terbatas pada Akademisi: Gelar Honoris Causa tidak harus diberikan kepada akademisi atau ilmuwan saja. Banyak figur publik seperti seniman, politisi, aktivis, dan pemimpin komunitas yang menerima gelar ini karena karya mereka di luar dunia pendidikan formal.
Baca Juga: Jangan Panggil Saya ‘Prof’: Sebuah Apresiasi untuk Rektor UII
Pemberian Gelar Honoris Causa kepada Raffi Ahmad
Pemberian gelar Doktor Honoris Causa sendiri jadi sorotan karena ini bertentangan dengan semangat pemberian gelar kehormatan itu sendiri. Gelar tersebut biasanya diasosiasikan dengan individu yang memberikan kontribusi signifikan di bidang akademik, sosial, atau kemanusiaan, alih-alih selebriti yang fokus utamanya adalah di dunia hiburan.
Dikutip dari Detik, Raffi Ahmad memperoleh gelar doktor kehormatan atau Doktor Honoris Causa oleh Universal Institute of Professional Management (UIPM) di Thailand. Lewat akun Instagam Raffi Ahmad, Ia menjelaskan kalau gelar Doktor Kehormatan (Dr. HC) itu diperoleh di bidang Event Management and Global Digital Development.
Ia juga bilang, dirinya dinilai sudah menyumbang kontribusi selama puluhan tahun atas karier di dunia pengembangan industri hiburan konvensional, offline, dan digital di Indonesia.
Warganet mempertanyakan kredibilitas dan alasan di balik keputusan ini. Beberapa netizen bahkan ikut menelusuri jejak universitas yang memberikan penghargaan kepada Raffi Ahmad.
Sejumlah pihak menemukan dari hasil penelusuran di internet kalau kampus yang bernama Universal Institute of Professional Management (UIPM) tersebut juga memiliki kantor di Bekasi dan Rusia, selain di Thailand.
Bahkan ada netizen yang sampai niat menelusuri jejak UIPM di Thailand. Mereka mendapati kalua alamat yang tercantum di web universitas tersebut ternyata bukanlah kampus melainkan hotel dan perkantoran.
Baca Juga: Dari Prilly hingga Raffi Ahmad, Kenapa Seleb Ramai-ramai Beli Klub Bola?
Gelar Honoris Causa dalam Dunia Selebriti
Dalam dunia selebriti, gelar Honoris Causa biasanya diberikan sebagai bentuk penghargaan atas pencapaian luar biasa di luar bidang hiburan. Pemberian gelar ini bisa menjadi bentuk pengakuan atas kontribusi mereka dalam kegiatan sosial, kemanusiaan, atau bahkan dampak positif yang mereka berikan kepada masyarakat. Namun, kontroversi selalu mengikuti selebriti yang menerima gelar ini, dengan banyak pihak mempertanyakan apakah kontribusi mereka cukup signifikan untuk memperoleh pengakuan akademik.
Contoh Selebriti Internasional yang Menerima Gelar Honoris Causa
Pemberian gelar Honoris Causa kepada selebriti bukanlah fenomena yang hanya terjadi di Indonesia. Di dunia internasional, banyak selebriti terkenal yang telah menerima penghargaan ini atas kontribusi mereka di luar dunia hiburan. Dikutip dari People, Celebrities Who Have Received Honorary Doctorate Degrees dan Pikiran Rakyat, beberapa contoh selebriti internasional yang telah mendapatkan gelar ini antara lain:
- Oprah Winfrey: Oprah Winfrey, ikon media dan filantropis, telah menerima beberapa gelar Honoris Causa dari berbagai universitas terkemuka. Salah satunya Universitas Harvard pada 2013. Gelar ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi Oprah dalam meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan sumbangan besar untuk masyarakat kurang mampu melalui Yayasan Oprah Winfrey.
- Meryl Streep: Aktris pemenang banyak penghargaan, Meryl Streep, menerima gelar Honoris Causa dari Universitas Harvard pada 2010. Streep diakui tidak hanya atas prestasi luar biasa dalam dunia seni peran, tetapi juga karena kontribusinya dalam mendukung seni dan pendidikan. Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas pengaruh positifnya di bidang seni dan kemanusiaan.
- Muhammad Ali: Petinju legendaris ini mendapat gelar Doktor Honoris Causa Mount Ida College pada 1994. Ia juga mendapatkan gelar serupa dari Columbia University pada 1999, Muhlenberg College pada 2009, dan gelar kehormatan Doctor of Humanities dari Princeton University pada 2007.
- Ed Sheeran: Musisi ini mendapat gelar doktor kehormatan dari University Campus Suffolk di Ipswich, Inggris pada 2015 silam. Sheeran mendapat gelar ini karena kontribusinya yang luar biasa di bidang musik.
- Celine Dion: Penyanyi legendaris yang satu ini mendapatkan gelar kehormatan Doctor in Music dari Laval University di Quebec pada 2008. Celine Dion mendapat gelar kehormatan lagi yakni Doctor of Music dari Berklee College of Music pada Mei 2021.
- Taylor Swift: Musisi beken Taylor Swift mendapat Gelar Doktor Kehormatan dari New York University di Amerika Serikat pada 2022. Ia dapat gelar Honorary Doctorate of Fine Arts lantaran memiliki kontribusi besar di dunia seni.