WEWAW Ajak Perempuan Lebih Berdaya dan Gali Potensi Diri
WEWAW mengajak perempuan semakin berdaya dengan melek teknologi digital.
Women Empower Women at work (WEWAW) memasuki usia keempat tahun ini. Sebagai komunitas yang punya semangat turut memberdayakan perempuan dalam karier sejak 15 September 2020, WEWAW punya cara unik untuk merayakan ulang tahunnya.
Kali ini WEWAW mengusung tema perayaan Move Forward: Mastering the Digital Future. Esensinya adalah menjadikan perempuan berdaya yang melek digital agar bisa lebih mandiri di bidang ekonomi.
“Kami mengajak perempuan Indonesia untuk mengambil langkah pasti, gigih menggali potensi, semangat meraih ambisi berkarier dan berbisnis. Karena saya, kamu, kita semua punya kesempatan untuk jadi berdaya di era digital,” jelas Octaviniant Aspary, Co-founder WEWAW, dalam rilis yang diterima Magdalene.
Tema ini lantas diterjemahkan dalam beragam program mentorship yang setiap tahunnya selalu dinantikan oleh ratusan WAWgirls dari seluruh Indonesia. Tak cuma mentorship tapi juga edukasi dan menebar inspirasi bagi perempuan muda Indonesia. Program ini akan dikemas dalam acara Master Class, Special Class, konten edukasi, sampai event special WEtheWAW.
Aktivitas produktif inilah yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas perempuan muda Indonesia dalam meraih ambisi kerja.
Tak hanya itu, WEWAW memastikan diri menjadi ruang aman dan nyaman untuk berbagi dan antara anggota, dari Sabang sampai Merauke. Bahkan sampai ke belahan dunia lain (Jerman, Inggris, Australia, serta Uni Emirat Arab).
Baca juga: Teater Musikal ‘Catch Me If You Can’ Hadir di Senayan City November Nanti
Realitas Perempuan Karier di Indonesia
Yang dilakukan WEWAW berangkat dari realitas bahwa perempuan masih menghadapi tantangan di dunia kerja. Sebut saja tantangan internal seperti quarter-life crisis, sampai tantangan eksternal, stigma negatif, diskriminasi, dan pelecehan seksual. Terlebih di tengah masyarakat patriarkal, perempuan diidentikkan dengan aktivitas domestik, sehingga menanggung beban ganda.
Beban itulah yang membuat jumlah perempuan karier minim. Di 2023, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan mencapai 60,18 persen. Meski meningkat dari tahun sebelumnya sejumlah 58,84 persen, tapi partisipasi lelaki masih jauh lebih tinggi, mencapai 86,97 persen. Lebih lanjut, hanya 27,1 persen dari posisi manajerial dan kepemimpinan di perusahaan-perusahaan di Indonesia yang diduduki oleh perempuan. Ini menunjukkan bahwa perempuan masih sangat kurang terwakili dalam posisi strategis dan pengambilan keputusan.
Belum lagi adanya kesenjangan gaji, di mana perempuan karier di Indonesia mendapatkan gaji 23 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki untuk level kerja setara. Lalu adanya isu pelecehan seksual yang masih menjadi tantangan serius bagi perempuan di dunia kerja. Banyak perempuan melaporkan mengalami berbagai bentuk pelecehan, mulai dari catcalling hingga intimidasi.
hadir sebagai komunitas yang fokus dan berkomitmen untuk turut memberdayakan perempuan dalam bekerja; perempuan memilih berkarier maupun berbisnis.
Karena itulah, WEWAW mengajak perempuan untuk breaking the wall agar siap menjadi pemimpin di masa depan. Sejauh ini sudah lebih dari 1.500 perempuan Indonesia turut andil mengambil peran agar bisa lebih adaptif terhadap teknologi digital.
“WAW” itu bukan berarti (perempuan) harus selalu terdepan atau paling sukses, tapi jadi versi terbaik dirinya dan memberikan manfaat perubahan baik sesamanya. Tentu dengan memanfaatkan teknologi digital secara optimal, perempuan Indonesia lebih berdaya dan membuka peluang kerja yang semakin beragam,” pungkas Jessica Carla, Founder WEWAW.