December 5, 2025
Issues

5 Artikel Pilihan: Kepergian Jane Goodall, MBG di Mata Ibu, hingga Solusi Dua Negara ala Prabowo

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, mulai dari obituari Jane Goodall, keracunan MBG hingga ‘two-state-solution’.

  • October 4, 2025
  • 3 min read
  • 503 Views
5 Artikel Pilihan: Kepergian Jane Goodall, MBG di Mata Ibu, hingga Solusi Dua Negara ala Prabowo

1.  MBG di Mata Ibu: Anak Dipaksa Menelan Tanpa Rasa Aman 

“Basi itu seperti apa, Ma?” 

Anak saya bertanya sebelum berangkat ke sekolah. Hari itu ada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia bukan sedang mencari definisi “basi” melainkan rasa percaya. 

Saya pun bukan ahli gizi cuma seorang ibu. Setiap hari saya hanya menimbang satu hal sederhana: Satu suapan yang masuk ke perut aman, aman atau tidak? Sebab buat saya, nyawa anak bukan angka di tabel, dan rasa aman bukan bonus, tapi hak anak sekaligus tanggung jawab negara. 

Baca artikel selengkapnya di sini

2.  Kepergian Jane Goodall dan Warisan Abadi untuk Ilmu dan Bumi 

Pada (1/10) dunia ilmu pengetahuan dan konservasi kehilangan salah satu sosok paling berpengaruh. Jane Goodall, primatolog dan pakar simpanse terkemuka, meninggal dunia di usia 91 tahun karena sebab alami. Menurut pernyataan Jane Goodall Institute, ia wafat di Los Angeles saat menjalani tur pidato di Amerika Serikat. 

Kabar kepergiannya bukan hanya menimbulkan duka, tapi juga mengingatkan kita pada jejak seorang perempuan yang menjadikan ilmu pengetahuan sebagai bahasa empati dan perubahan. 

Baca artikel selengkapnya di sini.  

3. ‘Ratu Ratu Queens: The Series’ dan ‘Collective Care’ yang Menyelamatkan Mereka

Sebagai salah satu penonton yang menikmati Ali & Ratu Ratu Queens (2021), kabar kembalinya kisah ini dalam format prekuel membuat saya antusias. Ada sesuatu yang melekat dari cara film itu memotret kehidupan perempuan diaspora Indonesia di New York: penuh luka, tapi juga penuh tawa, persaudaraan, dan kehangatan. 

Ratu Ratu Queens: The Series (2025) melanjutkan semangat itu, tapi mundur ke tahun 2013—masa ketika empat tokoh utamanya, Party (Nirina Zubir), Ance (Tika Panggabean), Biyah (Asri Welas), dan Chinta (Happy Salma), belum bertemu. 

Simak artikelnya di sini

4.Motherhood, Ambition, and the Questions Nobody Asks Fathers

I am a mother of a two-year-old boy, a wife, and a civil servant. My daily life is a careful dance between deadlines and diaper changes, meetings and mealtimes, conference calls and bedtime stories. Amid this routine, I hold onto a dream I’ve carried since high school — to pursue further studies abroad.

For years, that dream waited quietly in the background, overshadowed by work and family responsibilities. Last year, I finally decided to act on it. I applied for a well-known scholarship in Indonesia, pouring hours into essays, forms, and interviews. When the rejection letter came, I was naturally disappointed. But I don’t see it as failure. The real story isn’t about losing the scholarship — it’s about the journey and the questions that surfaced along the way.

Baca artikelnya di sini

5. Solusi Dua Negara ala Prabowo: Palsu dan Warisan Kolonial

Dua hari berturut-turut Presiden Prabowo Subianto berbicara tentang Palestina di panggung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam Sidang Umum PBB (22/9) dan KTT PBB ke-80 (23/9), Indonesia menegaskan dukungannya pada solusi dua negara (two-state solution). Ini jadi bagian dari posisi diplomatik Indonesia di dunia internasional. Pemerintah juga siap mengakui Israel, dengan syarat Israel lebih dulu mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

“Perdamaian hanya bisa datang kalau semua orang mengakui, menghormati, dan menjamin keamanannya Israel,” ucapnya.

Baca artikel selengkapnya di sini

About Author

Magdalene