Lifestyle

Apa Itu ‘Guilt Tripping’ dan Bagaimana Saat Menghadapinya?

Berikut ini adalah penjelasan lengkap istilah Guilt Tripping. Mulai dari pengertian, penyebab, dampak, serta bagaimana kita mengatasinya

Avatar
  • July 20, 2023
  • 4 min read
  • 1540 Views
Apa Itu ‘Guilt Tripping’ dan Bagaimana Saat Menghadapinya?

Dalam hubungan sosial, terkadang kita mungkin mengalami situasi ketika seseorang mencoba untuk memanipulasi perasaan kita dengan menimbulkan rasa bersalah. Bisa dilakukan bos, kawan, saudara, orang tua, atau bahkan pasangan sendiri.

Taktik ini dikenal sebagai guilt tripping. Lantas, mengapa seseorang mungkin menggunakannya, bagaimana mengenali tanda-tandanya, dan bagaimana mengatasi dan menghadapinya?

 

 

Apa Itu Guilt Tripping?

Dikutip dari Very Well Mind, What Is Guilt Tripping? guilt tripping adalah taktik psikologis yang dilakukan oleh seseorang untuk mencoba memanipulasi perasaan orang lain dengan menimbulkan rasa bersalah dalam diri mereka.

Orang yang menggunakan guilt tripping berusaha membuat orang lain merasa bertanggung jawab atas situasi yang mungkin tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka, atau berusaha membuat orang lain merasa bersalah karena berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

Baca Juga: Senang ‘Stalking’ Gebetan, Romantis atau Obsesif?

Mengapa Orang Melakukannya?

Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin menggunakannya sebagai strategi dalam interaksi sosial:

  • Mengendalikan Situasi: Beberapa orang mungkin menggunakan taktik ini untuk mengendalikan situasi atau mendapatkan apa yang mereka inginkan dari orang lain. Dengan menimbulkan rasa bersalah, mereka berharap orang lain akan menuruti permintaan mereka.
  • Menghindari Tanggung Jawab: Seseorang yang merasa tidak ingin bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan mereka mungkin menggunakan guilt tripping untuk menyalahkan orang lain dan mengalihkan perhatian dari diri mereka sendiri.
  • Penguasaan Diri yang Buruk: Individu dengan penguasaan diri yang buruk mungkin cenderung menggunakan taktik manipulatif ini untuk mencoba mengubah opini atau keputusan orang lain sesuai dengan keinginan mereka.
  • Memperkuat Hubungan: Beberapa orang mungkin menggunakannya dengan tujuan untuk memperkuat ikatan emosional dengan orang lain. Mereka percaya bahwa dengan membuat orang lain merasa bersalah, ikatan di antara mereka akan semakin kuat.

Tanda-tanda Guilt Tripping

Dikutip dari Healthline, Think Guilt-Tripping Isn’t a Big Deal? Think Again, mengenali tanda-tanda guilt tripping dalam interaksi sosial sangat penting agar kita dapat melindungi diri dari manipulasi emosional yang tidak sehat. Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang sering muncul ketika seseorang sedang menggunakan taktik guilt tripping:

  • Manipulasi Emosi: Si pelaku seringkali menggunakan emosi sebagai senjata untuk mempengaruhi orang lain. Mereka mungkin menunjukkan kesedihan yang berlebihan atau mengungkapkan betapa terlukanya mereka, dengan harapan orang lain akan merasa bersalah dan melakukan apa yang mereka inginkan.
  • Mengandalkan Perasaan Bersalah: Orang yang menggunakan taktik ini akan sering menekankan perasaan bersalah dalam diri orang lain sebagai cara untuk mendapatkan simpati atau mengubah keputusan mereka.
  • Mengancam untuk Menarik Diri: Orang yang menggunakannya mungkin mengancam untuk menarik diri dari hubungan atau memutuskan hubungan dengan orang lain jika permintaan mereka tidak terpenuhi atau jika orang lain tidak merasa bersalah.
  • Memanfaatkan Kelemahan Emosional: Pelaku akan mencari tahu kelemahan emosional orang lain dan memanfaatkannya untuk menimbulkan rasa bersalah. Mereka mungkin mencoba mengingatkan pada masa lalu yang menyakitkan atau mengungkit hal-hal sensitif untuk mencapai tujuan mereka.

Baca Juga: ‘Silent Treatment’ Orang Tua ke Anak: Kekerasan Emosional yang Tak Terlihat

Menghadapi Guilt Tripping

Menghadapi guilt tripping dapat menjadi tantangan, tetapi ada beberapa cara untuk mengatasinya:

  1. Identifikasi Taktik Manipulatif
    Pertama, identifikasi tanda-tandanya dan perhatikan pola perilaku yang mencurigakan. Dengan mengenali taktik manipulatif, kamu dapat lebih siap untuk menghadapinya.
  2. Tetapkan Batasan
    Tentukan batasan yang jelas dalam interaksi dengan orang yang cenderung menggunakan guilt tripping. Kamu harus berani mengatakan “tidak” tanpa merasa bersalah jika permintaan mereka tidak sesuai dengan nilai dan keinginan kamu.
  3. Komunikasikan Perasaan Kamu
    Jika kamu merasa sedang guilt tripped, komunikasikan perasaan kamu dengan jujur dan terbuka. Berbicaralah dengan penuh pengertian dan berusaha mencari solusi yang saling menguntungkan.
  4. Bangun Kepercayaan pada Diri Sendiri
    Bina kepercayaan pada diri sendiri dan yakinlah dengan keputusan dan pilihan kamu. Semakin percaya diri kamu, semakin sulit bagi orang lain untuk menggunakan taktik manipulatif ini pada kamu.
  5. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri
    Saat menghadapinya, jangan biarkan diri kamu merasa bersalah secara berlebihan. Jangan menyalahkan diri sendiri atas situasi yang sebenarnya mungkin bukan kesalahan kamu.

Jadi, guilt tripping adalah taktik manipulatif yang digunakan beberapa orang dalam interaksi sosial untuk memanipulasi perasaan orang lain. Penting untuk mengenali tanda-tandanya dan belajar cara menghadapinya dengan bijaksana. Dengan memahami dan bagaimana mengatasi taktik ini, kita dapat menjaga hubungan sosial jadi lebih sehat.



#waveforequality


Avatar
About Author

Kevin Seftian

Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *