Lifestyle

Pocketing Relationship: Disembunyikan Pacar Sendiri? Kenali Tanda dan Dampaknya

Apa sih Pocketing Relationship itu? Ketahui pengertian, ciri-ciri, dan bagaimana cara menghadapi pasangan yang menyembunyikan hubungan.

Avatar
  • July 18, 2024
  • 7 min read
  • 384 Views
Pocketing Relationship: Disembunyikan Pacar Sendiri? Kenali Tanda dan Dampaknya

Pocketing relationship adalah istilah yang menggambarkan situasi saat salah satu pasangan dalam hubungan romantis menyembunyikan hubungan tersebut dari orang lain, terutama dari keluarga dan teman-teman. Istilah “pocketing” diambil dari kata “pocket” yang berarti kantong, yang menggambarkan pasangan yang menyembunyikan hubungan seperti memasukkan sesuatu ke dalam kantong.

Mengapa Pocketing Relationship Bisa Terjadi?

 

 

Dikutip dari Forbes, Is Your Partner ‘Pocketing’ Your Relationship? A Psychologist Explains, ada berbagai alasan mengapa seseorang mungkin memilih untuk menyembunyikan hubungannya. Mungkin mereka merasa malu atau tidak yakin dengan hubungan tersebut, atau mungkin ada faktor eksternal seperti tekanan sosial atau keluarga yang membuat mereka merasa harus menyembunyikan hubungan tersebut.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Pacaran?

Tanda-tanda Pocketing Relationship

  • Pasangan Tidak Pernah Mengajak Bertemu Teman atau Keluarga

Salah satu tanda paling mencolok dari pocketing relationship adalah ketika pasangan kamu tidak pernah mengajak kamu bertemu dengan teman-teman atau keluarganya. Ini bisa terlihat dari berbagai alasan yang diberikan pasangan setiap kali kamu mengusulkan pertemuan.

Misalnya, mereka mungkin mengatakan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat, atau bahwa keluarganya terlalu sibuk. Pada dasarnya, selalu ada alasan untuk menghindari pertemuan. Ini bisa sangat membingungkan dan membuat kamu merasa tidak dihargai dalam hubungan tersebut.

  • Komunikasi yang Terbatas di Tempat Umum

Dalam hubungan yang sehat, pasangan biasanya tidak ragu untuk menunjukkan kasih sayang di tempat umum, baik itu dengan berpegangan tangan, berpelukan, atau bahkan hanya sekadar berbicara dengan akrab. Namun, dalam pocketing relationship, pasangan mungkin enggan melakukan hal-hal ini.

Mereka mungkin tampak canggung atau menarik diri ketika berada di tempat umum, seolah-olah mereka takut dikenali sebagai pasangan. Ini bisa membuat kamu merasa tidak diinginkan atau bahkan merasa malu dengan hubungan tersebut.

  • Tidak Ada Jejak Hubungan di Media Sosial

Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Pasangan yang sedang jatuh cinta biasanya tidak ragu untuk membagikan momen-momen indah mereka di platform seperti Instagram, Facebook, atau X. Namun, jika pasangan kamu tidak pernah memposting foto atau status yang menunjukkan hubungan kalian, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang melakukan pocketing.

Mereka mungkin menghindari tag di foto, tidak pernah mengomentari postingan kamu yang berkaitan dengan hubungan, atau bahkan menyembunyikan status hubungan mereka. Semua ini bisa menjadi indikasi bahwa mereka tidak ingin orang lain tahu tentang hubungan kalian.

  • Tidak Pernah Membicarakan Masa Depan Hubungan

Diskusi tentang masa depan adalah bagian penting dari hubungan yang sehat. Pasangan yang serius biasanya tidak ragu untuk berbicara tentang rencana masa depan, seperti liburan bersama, bertemu keluarga, atau bahkan pernikahan. Namun, dalam pocketing relationship, pasangan mungkin menghindari pembicaraan ini.

Mereka mungkin tampak tidak tertarik atau memberikan jawaban yang ambigu setiap kali topik ini muncul. Ini bisa membuat kamu merasa tidak yakin tentang masa depan hubungan kalian dan apakah pasangan kamu benar-benar serius dengan kamu.

Baca Juga: Apa Itu Committed Relationship dan Tanda-tandanya

Alasan di Balik Pocketing Relationship

  • Ketakutan Terhadap Komitmen

Ketakutan terhadap komitmen adalah salah satu alasan utama mengapa seseorang mungkin melakukan pocketing terhadap pasangannya. Beberapa orang merasa cemas atau tertekan dengan ide komitmen jangka panjang.

Mereka mungkin menikmati hubungan dalam jangka pendek tetapi tidak siap untuk membawa hubungan ke tingkat yang lebih serius. Ketakutan ini bisa berasal dari pengalaman masa lalu yang buruk atau ketidakmampuan untuk menghadapi tanggung jawab yang datang dengan hubungan yang lebih serius. Menurut sebuah artikel dari Psychology Today, Fear of Commitment? 6 Sources and Solutions, ketakutan terhadap komitmen sering kali dikaitkan dengan trauma masa lalu dan kurangnya keterampilan mengelola hubungan yang sehat.

  • Masalah Kepercayaan

Masalah kepercayaan adalah faktor lain yang signifikan dalam pocketing relationship. Seseorang yang pernah dikhianati atau mengalami kekecewaan dalam hubungan sebelumnya mungkin memiliki kesulitan untuk mempercayai orang baru. Mereka mungkin takut untuk membuka diri sepenuhnya karena khawatir akan terluka lagi.

Ini membuat mereka memilih untuk menjaga hubungan tetap tersembunyi sebagai cara untuk melindungi diri sendiri.

  • Perbedaan Status Sosial atau Budaya

Perbedaan status sosial atau budaya juga dapat menjadi alasan mengapa seseorang melakukan pocketing. Pasangan kamu mungkin khawatir tentang bagaimana keluarga atau teman-temannya akan bereaksi terhadap perbedaan tersebut.

Ini bisa termasuk perbedaan dalam latar belakang ekonomi, agama, etnis, atau bahkan pendidikan. Tekanan sosial dan ekspektasi keluarga bisa sangat kuat, dan beberapa orang merasa lebih mudah untuk menyembunyikan hubungan mereka daripada menghadapi potensi penolakan atau konflik.

  • Menghindari Konflik dan Penolakan

Beberapa orang memilih untuk melakukan pocketing untuk menghindari konflik atau penolakan dari orang-orang terdekat mereka. Mereka mungkin tahu bahwa hubungan tersebut tidak akan diterima oleh keluarga atau teman-teman mereka karena berbagai alasan, seperti perbedaan keyakinan, pandangan politik, atau latar belakang pribadi.

Dengan menyembunyikan hubungan tersebut, mereka berharap untuk menghindari konfrontasi yang sulit dan menjaga kedamaian dalam lingkaran sosial mereka. Sebuah studi dari University of California, Berkeley, Avoiding Conflict in Social Relationships, menunjukkan bahwa orang sering menghindari konfrontasi untuk menjaga hubungan sosial yang harmonis, meskipun ini mungkin merugikan hubungan pribadi mereka.

  • Kurangnya Keyakinan Diri

Kurangnya keyakinan diri juga dapat menjadi alasan mengapa seseorang melakukan pocketing terhadap pasangannya. Seseorang mungkin merasa bahwa pasangannya terlalu baik untuknya atau bahwa mereka tidak cukup baik untuk diperkenalkan kepada teman-teman dan keluarga pasangannya. Perasaan rendah diri ini bisa mendorong mereka untuk menjaga hubungan tetap tersembunyi.

  • Ketidakpastian tentang Hubungan

Terakhir, ketidakpastian tentang masa depan hubungan bisa membuat seseorang melakukan pocketing. Mereka mungkin merasa tidak yakin apakah hubungan tersebut akan bertahan lama atau mereka hanya melihatnya sebagai hubungan sementara.

Ketidakpastian ini membuat mereka enggan untuk memperkenalkan pasangannya kepada orang-orang penting dalam hidup mereka karena takut bahwa hubungan tersebut tidak akan bertahan lama.

Baca Juga: ‘Relationship Goals’ dan Ambisi Semu Jadi Pasangan Sempurna

Cara Menghadapi Pocketing Relationship

Jika kamu di-pocketing oleh pasangan, ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

  • Berkomunikasi Terbuka dengan Pasangan

Langkah pertama dan paling penting dalam menghadapi pocketing relationship adalah berkomunikasi terbuka dengan pasangan. Komunikasi yang jujur dan terbuka memungkinkan kamu untuk memahami alasan di balik perilaku pasangan kamu dan memberikan kesempatan bagi dia untuk menjelaskan perasaannya.

Mulailah percakapan dengan tenang dan hindari menyalahkan. Tanyakan mengapa mereka merasa perlu menyembunyikan hubungan dan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki situasi. Dikutip dari Mayo Clinic, Effective Communication in Relationships, komunikasi yang efektif adalah kunci untuk menyelesaikan konflik dalam hubungan dan membangun kepercayaan.

  • Menetapkan Batasan dan Harapan

Menetapkan batasan dan harapan dalam hubungan adalah langkah penting berikutnya. Jelaskan kepada pasangan apa yang kamu harapkan dari hubungan tersebut dan batasan apa yang kamu miliki. Misalnya, jika kamu ingin dikenalkan kepada teman-teman dan keluarga mereka, sampaikan dengan jelas. Menetapkan batasan ini membantu pasangan kamu memahami kebutuhan dan harapan kamu, serta memberikan kesempatan untuk memperbaiki perilaku mereka.

  • Mengidentifikasi Masalah Utama

Untuk mengatasi pocketing, penting untuk mengidentifikasi masalah utama yang menyebabkan pasangan kamu melakukan pocketing. Apakah itu ketakutan terhadap komitmen, masalah kepercayaan, atau faktor lainnya? Dengan memahami akar masalah, kamu dapat bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat.

  • Mencari Bantuan Profesional

Jika kamu sudah merasa kesulitan untuk mengatasi masalah ini sendiri, mencari bantuan profesional seperti terapis hubungan dapat sangat membantu. Terapis dapat memberikan panduan dan dukungan yang kamu butuhkan untuk mengatasi situasi ini. Mereka dapat membantu kamu dan pasangan supaya dapat berkomunikasi lebih baik dan menemukan cara untuk memperbaiki hubungan.

  • Memutuskan Kelanjutan Hubungan

Pada akhirnya, kamu perlu memutuskan apakah kamu ingin melanjutkan hubungan tersebut atau tidak. Jika pasangan kamu tidak mau berubah dan kamu merasa tidak bahagia, mungkin saatnya untuk memikirkan langkah selanjutnya. Terkadang, keputusan untuk mengakhiri hubungan adalah yang terbaik untuk kesejahteraan kamu. Dilansir dari Verywell Mind, How to Leave a Toxic Relationship in 6 Steps, mengakhiri hubungan yang tidak sehat dapat memberikan kesempatan bagi individu untuk menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam hubungan yang lebih sehat di masa depan.



#waveforequality


Avatar
About Author

Kevin Seftian

Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *