Berbagi Tanggung Jawab Memasak di Rumah, Perlukah?
Para suami sepertinya masih enggan berbagi tanggung jawab di rumah. Ini jelas merupakan hasil dari nilai patriarki yang sudah ditanamkan sejak dini.
Akun gosip dan hiburan Lambe Turah kembali memunculkan kontroversi dengan video yang diunggah baru-baru ini. Dalam video itu terlihat sepasang suami istri yang sedang bertengkar di dapur dan disaksikan langsung oleh anak yang kira-kira berusia remaja. Permasalahannya sederhana, sang suami menuntut istri untuk ada di rumah tepat waktu untuk mempersiapkan masakan, padahal jelas-jelas sang istri baru saja pulang seusai bekerja. Sepertinya kejadian ini bukan terjadi pertama kalinya. Sang anak akhirnya memutuskan untuk turun tangan sendiri dengan membantu di dapur.
Video ini mengingatkan akan isu utama yang ada di sekitar kita – ketidaksetaraan gender yang semakin jelas terlihat. Para suami sepertinya masih enggan berbagi tanggung jawab di rumah, terutama di dapur, meskipun 60 persen istri di Indonesia juga berkontribusi dalam pendapatan keluarga. Berdasarkan studi dari HILL ASEAN 2018, hanya 1 dari 3 suami yang bersedia membantu di dapur.
Tidak jarang suami membalas dengan agresif ketika disinggung tentang berbagi tugas di dapur, bahkan dengan tegas mengonfirmasi bahwa tidak selayaknya seorang suami memasak karena itu hanya tugas istri. Ini jelas merupakan hasil dari nilai patriarki yang sudah ditanamkan sejak dini, bahwa suami mencari nafkah dan istri memasak.
Melalui video ini, muncul harapan agar di kemudian hari, anak laki-laki mau mulai memasak. Sebuah aksi yang sederhana tetapi sarat makna. Sudah sepantasnya remaja laki-laki pun memahami pentingnya belajar masak sedari dini, seperti perempuan di masa kini yang sudah bisa memiliki penghasilan sendiri – yang dulunya menjadi tugas utama suami sebagai kepala keluarga.
Video ini menuai beragam respons di media sosial, terutama banyaknya istri yang setuju bahwa hal yang terjadi di dalam video adalah lumrah dan memuji aksi sang anak.
Tayangan video ini tentu berhasil menyadarkan publik akan kesetaraan gender di dapur, tapi sebenarnya siapa yang bertanggung jawab menyebarkan video ini?