Di sebuah lorong rumah sakit, saya gagap dan gamang memikirkan apa yang harus saya katakan dan lakukan saat berjumpa mereka. Upaya untuk belajar mendengarkan dan menanggapi omongan klien dalam kelas komunikasi pekerjaan sosial agaknya sia-sia pada saat itu. Ketakutan akan mengeluarkan pertanyaan yang tidak pantas atau menyakiti mungkin salah satu alasan kebingungan saya.
Saat itu adalah kedua kali saya akan bertemu dengan orang tua anak penderita kanker, pertama saya lakukan di sebuah rumah singgah di Bandung. Saat itu dengan tujuan untuk bermain dan sedikit memberi bantuan instrumental pada orang tua, sedangkan pada kesempatan kedua untuk pengambilan data skripsi saya.
Bersama organisasi pendampingan orang tua anak penderita kanker, saya mengikuti kegiatan kunjungan di sebuah rumah sakit di Jakarta. Dari wajah orang tua anak, terpancar kelelahan luar biasa. Beberapa di antara mereka ada yang sudah mengantre untuk berobat sejak subuh. Hingga siang mereka akan menunggu panggilan. Segenap tenaga mereka curahkan demi kesembuhan anaknya.
Mereka semua saling menyemangati satu sama lain baik ketika bertatap langsung atau melalui grup WhatsApp. Sesekali ada berita kehilangan diumumkan di grup, seorang anak telah meninggal. Keadaan tersebut terkadang menciptakan ketakutan akan kehilangan anak mereka suatu hari.
Keadaan sakit pada anak memengaruhi kondisi biologis, psikologis, dan sosial pada orang tua. Waktu mereka banyak dihabiskan untuk mendampingi pengobatan anak, keadaan stres dan cemas akan keadaan anak juga terus menggelayuti diri mereka. Beberapa di antara mereka juga kehilangan waktu bersama tetangga, lingkungan kerja, bahkan keluarga mereka.
Orang tua sesama pejuang kesembuhan menjadi sistem pendukung bagi mereka. Lalu, apa saja sebenarnya kategori dukungan sosial yang terus memberikan harapan bagi mereka.
Dukungan emosional
Kesakitan anak dapat menimbulkan beban pikiran, keputusasaan, dan kesedihan dalam diri orang tua. Pemberian dukungan emosional, seperti mendengarkan keluhan mereka, serta menghibur atau mengajak bermain anak (sesuai kapasitas anak) dapat membantu.
Orang tua anak penderita kanker memiliki berbagai persoalan, mulai dari beban finansial, permasalahan dengan pasangan sendiri, stres, dan lelah fisik. Kehadiran dan kesediaan untuk mendengarkan menjadi energi tersendiri untuk mereka. Seorang ibu bernama YH mengatakan, ia hanya ingin didengar dan tidak merasa sendiri dalam memperjuangkan kesembuhan anaknya.
Dukungan instrumental
Beberapa di antara orang tua pasien mengatakan sering kali bingung akan makan apa esok hari, karena tidak semua hidup dekat dari rumah sakit. Ada yang datang jauh dari luar Jakarta, tinggal di rumah singgah dan kehilangan pekerjaan. Biaya makan hanya satu persoalan, belum lagi biaya transportasi untuk mobilitas.
Pemberian bantuan berupa uang akan sangat membantu mengurangi beban finansial yang mereka tanggung. Dukungan instrumental seperti ini juga dapat dilakukan dengan melakukan bantuan galang dana melalui sarana penggalangan dana daring. Selain uang, pemberian bantuan dapat berupa alat penunjang seperti kursi roda, matras lipat, alat bantu nafas, popok, tisu basah, dan bantuan berobat di luar asuransi.
Dukungan penghargaan
Pemberian afirmasi positif dapat membantu orang tua anak penderita kanker, untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kapasitas mereka. Dukungan penghargaan dapat dilakukan dengan memberikan pujian atau menciptakan kelompok pendukung tempat orang tua dapat saling berbagi. Saat mereka diberi kesempatan untuk berbagi pada yang lain, ada rasa dihargai di sana.
Dukungan informasi
Tidak semua orang tua memiliki akses atau kapasitas untuk memahami sakit yang diderita anaknya, atau mengetahui apa saja yang mereka butuhkan selama masa pengobatan anaknya. Bantuan informasi menjadi amunisi penting bagi mereka dalam pengobatan anaknya.
Pemberian informasi termasuk pemberian saran dan nasihat kepada orang tua anak penderita kanker. Orang tua kadang dihadapkan pada kebingungan, baik tentang kesehatan anak maupun persoalan personal. Pemberian saran dan nasihat dikembalikan lagi kepada orang tuanya akan memilih atau melakukan saran dan nasihat itu atau tidak. Pemberian nasihat diberikan juga untuk kebaikan sakit kanker anak.
Jika kamu diberi kesempatan untuk membantu para pejuang kesembuhan, berikanlah bantuan kepada mereka sesuai kapasitasmu. Semoga kelak menjadi kekuatan, energi, dan harapan di tengah ketakutan akan kehilangan atau kematian yang menggelayuti.
Sebab kita semua berhak memiliki dan menghidupkan harapan.