Community

Sutradara Garin Nugroho: Film Berkualitas Tuntut Kemampuan Baca dan Tafsir

Garin Nugroho memberikan refleksi di ajang Festival Film Internasional Madani (Madani IFF) 2023, 7-12 Oktober 2023.

Avatar
  • October 4, 2023
  • 2 min read
  • 599 Views
Sutradara Garin Nugroho: Film Berkualitas Tuntut Kemampuan Baca dan Tafsir

Sutradara terkemuka Garin Nugroho bilang, film adalah medium pendidikan yang dapat memberi ruang untuk iqra dan ijtihad dalam perspektif demokrasi. 

“Dua kata ini adalah oasis yang memberi ruang bagi estetika, sains, teknologi, dan etika yang berbasis humaniora,” ungkap Garin dalam dalam rilis resmi yang diterima Magdalene pekan ini.

 

 

Menurutnya, film-film berkualitas senantiasa menuntut kemampuan membaca dan menafsir. Film-film ini tidak hanya memberi ruang bagi kenyataan hidup atau keteladanan. Namun juga memberi ruang gugatan, atau juga visi personal pencipta dalam gabungan kompleks yang sangat menuntut kemampuan iqra dan ijtihad. Di dalamnya, imbuh dia, ruang demokratisasi penciptaan dan apresiasi menjadi nilai utama.

Baca juga: FFI 2020: Satu Hari Satu Hal Baik Film Indonesia

Pernyataan Garin sekaligus menjadi refleksi dalam pembukaan ajang Festival Film Internasional Madani (Madani IFF) 2023, 7-12 Oktober 2023.

Sebagai informasi, Madani IFF menerima 1.707 film dari open submission yang dibuka Mei–Juli 2023. Dari jumlah tersebut, 75 film dari 26 negara terpilih untuk ditampilkan. Festival akan digelar di berbagai lokasi, Madani Misbar, ruang terbuka yang dibangun di halaman Teater Besar, Kineforum Teater Sjuman Djaya dan Teater Usmar Ismail di lantai empat Gedung Trisno Soemardjo, Taman Ismail Marzuki Jakarta, Epicentrum XXI, Metropole XXI, dan Binus University Alam Sutera.

Sumber: Madani IFF 2023

Film pembuka festival 2023 adalah R21 Aka Restoring Solidarity dari Palestina, yang menghadirkan ikatan kuat antar dua bangsa: Palestina dan Jepang yang terekam dalam dokumentasi sinema. Mohanad Yaqubi, sutradara film ini akan datang dari Palestina menghadiri festival dan berdiskusi. Sedangkan film penutup adalah Animalia dari Maroko, sebuah karya fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Sofia Alaoui.

Tak cuma Garin yang berkomentar tentang Madani IFF. Sugar Nadia, Direktur Festival, menyatakan, “Kami hadir kembali untuk merayakan keberagaman Muslim dunia. Eskalasi konflik dan bencana besar telah melanda saudara Muslim di berbagai negara. Oleh karena itu, kita perlu mengencangkan buhul persaudaraan bukan hanya antar sesama umat Muslim tetapi juga antarsesama manusia, dengan alam, dan dengan Sang Pencipta.”

profil Garin Nugroho
Sumber: Madani IFF 2023

Baca juga: #FiveFilmsForFreedom: A Global LGBTIQ+ Short-film Celebration

Sugar menambahkan, “Dengan tema Buhul, yang berarti simpul atau ikatan, kami ingin menawarkan bagaimana menguatkan kembali buhul ikatan kemanusiaan dan kebersamaan di tengah dinamika global.”

“Mari bertemu di ruang-ruang dan perbincangan madani dalam buhul kemanusiaan dan keberagaman,” ajak Sugar.

Dengan semangat menggali makna kehidupan Muslim dalam sinema, Madani IFF 2023 menjanjikan pengalaman yang kaya dan penuh inspirasi bagi para penonton. Festival ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga ruang dialog dan refleksi tentang dunia yang kita huni bersama.



#waveforequality


Avatar
About Author

Magdalene

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *