Live Forum Good Pitch Indonesia (GPID) hadir kembali di tahun ketiganya dengan empat film dokumenter terbaik. Setelah setahun proses penajaman dan brainstorming, para change maker atau agen perubahan menyatakan ikrar dan dukungan pada sineas film, (7/3) kemarin. Sineas film menampilkan kisah ketahanan orang-orang pinggiran di Jawa Tengah, Jambi, Nusa Tenggara Timur, dan Jakarta.
Sebelum menyatakan ikrar, masing-masing sineas mempresentasikan karyanya selama 7-15 menit di depan change maker. Hasilnya, sebanyak 180 change maker dari 29 kota di Indonesia dan 3 kota di luar negeri, turut menyatakan dukungan. Para change maker ini merupakan individu atau organisasi yang bergerak di bidang inklusivitas, identitas dan keluarga, HIV/AIDS, lingkungan, masyarakat adat, dan disabilitas.
Dukungan dari change maker umumnya berupa bantuan non-finansial maupun pendanaan. Berbagai bentuk non-finansial, seperti distribusi dan pemutaran film, publikasi di media sosial, fasilitasi diskusi, video animasi, jaringan ke komunitas, teman bicara, pendampingan psikolog, mentor, jaringan ke film festival, jaringan relawan, mitra media, relasi dengan pemerintah daerah, dan sebagainya. Jika ditotal, dukungan pendanaan yang masuk pada momen ini mencapai Rp203 juta.
Mereka, para change maker mendukung empat film dokumenter yang dibuat dengan keunikannya masing-masing sebagai berikut:
Baca juga: Diskusi ‘Invest in Women, Invest in All’: Dorong Kesetaraan Gender di Tempat Kerja
Balek ke Jambi
Film berdurasi 24 menit ini disutradarai oleh Anggun Pradesha, Nia Dinata, Brahmantyo Putra, Jerell Michael. Para sineas mengangkat topik tentang keluarga dan minoritas yang berpusat di tokoh Anggun. Setelah delapan tahun meninggalkan rumah, Anggun memutuskan untuk pulang demi mendapat penerimaan sang ayah di kampung halaman.
Planet of Love
Film dari Surakarta, Jawa Tengah ini berdurasi 81 menit. Itu diproduksi oleh Ika Wulandari, John Badalu, dan Putri Rakhmadhani. Adapun ceritanya tentang seorang nenek dan pengasuh panti asuhan. Mereka berupaya membangun masa kecil bagi sekelompok anak dengan HIV/AIDS, yang terbuang dari sekolah dan hidup di kompleks makam.
Pulau yang Ditinggalkan
Mengambil latar di Pulau Sabu, Kupang, NTT, film ini menceritakan tentang dilema dua laki-laki Sabu, Ose Haga dan Iky, yang terpaksa meninggalkan pulau tempat tinggalnya. Tujuannya untuk mencari penghidupan dan menyusuri nasib dalam ketidakpastian tanah asing. Film ini sendiri dibuat oleh Armin Septiexan, Lodimeda Kini, Linda Tagie, dan Dany Wetangterah.
Baca juga: Naranatha-Kanya, Pemantik Semangat Juang Perempuan Indonesia
Senandung Senyap
Film yang dibidani oleh Hasna Mufidah, Mohammad Ismail, Annisa Adjam, Sinta Nainggolan, Riani Singgih ini berdurasi sekitar 24 menit. Itu mengisahkan tentang Mufi, disabilitas Tuli. Tumbuh sebagai seorang Tuli di Indonesia, Mufi diajarkan berbicara alih-alih berbahasa isyarat. Kini, setelah dewasa, Mufi membangun karier musik untuk menginspirasi orang lain berekspresi lewat bahasa isyarat.
Sebagai informasi, Good Pitch Indonesia adalah forum fundraising/pitching yang digelar In-Docs untuk proyek-proyek dokumenter. Tujuannya, yakni supaya film-film itu bisa ditonton dan berdampak pada masyarakat.
Acara ini sendiri merupakan rangkaian puncak dari sesi !mpact Lab yang telah diadakan selama Juli-September 2023 lalu. Sebanyak 49 proyek dokumenter dari 20 provinsi mendaftar untuk menjadi peserta !mpact Lab dan menajamkan penceritaannya. Setelah proses seleksi bertahap, terpilihlah 4 dokumenter yang kemudian tampil di Good Pitch Indonesia 2024.
Sebelumnya, di 2017 dan 2019, Good Pitch telah berhasil mewujudkan kolaborasi antara sineas film (film maker) dan change maker untuk melancarkan produksi dan distribusi film mereka. Ajang in telah diikuti lebih dari 800 change maker, serta menghasilkan lebih dari 300 kolaborasi menciptakan perubahan sosial melalui film dokumenter.
Dengan rampungnya Good Pitch Indonesia 2024, kini ada 13 dokumenter yang telah diboyong In-Docs ke hadapan para change maker dan penggerak perubahan sosial. Melalui dokumenter-dokumenter terpilih ini, In-Docs bersama sineas film berharap untuk menyentuh empati penonton dan bergerak bersama dalam menciptakan perubahan seluas-luasnya.