‘Kickoff’ Digitalisasi TV di Jabar, Seberapa Siapkah Kita?
Jelang Analog Switch Off yang berakhir di Jawa Barat pada 30 April, Diskominfo menyatakan masyarakat siap bermigrasi ke televisi digital
Untuk merealisasikan amanat UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020, migrasi televisi analog ke digital kembali dilaksanakan. Kali ini, 12 kabupaten dan kota di Jawa Barat tengah dipersiapkan, sebelum siaran analog dihentikan pada 30 April 2022 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat Faiz Rahman, dalam “Sosialisasi Analog Switch Off dan Set Top Box” yang digelar virtual pada (29/3).
“Ini salah satu cara mewujudkan Jawa Barat sebagai provinsi digital,” terangnya. Terlebih menurut Faiz, berdasarkan survei pada 2021, 63 persen warga Jawa Barat memanfaatkan televisi sebagai sumber mengakses informasi terpercaya.
Baca Juga: Siapkah TV Indonesia Migrasi ke Digital?
Kemudian, menurutnya saat ini Jawa Barat telah menunjukkan kesiapan transisi. Ia mengatakan, mayoritas stasiun televisi telah bermigrasi ke digital, meninggalkan dua di antaranya masih dalam tahap persiapan.
Pun masyarakat telah menerima sosialisasi yang dilakukan secara masif, oleh Diskominfo Kabupaten Kota Jawa Barat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, dan Komisi Penyiaran Indonesia Pusat Daerah (KPID) Jawa Barat. Mereka melibatkan stakeholder penyiaran, komunikasi, serta institusi pendidikan.
“Bisa dikatakan public awareness-nya udah terbangun, walaupun seberapa dalam pengetahuannya perlu digali karena cukup relatif,” jelas Faiz.
Namun, masyarakat kerap keliru antara tv digital, dengan layanan Over The Top (OTT). Mereka mengira, set top box yang digunakan pasca-Analog Switch Off (ASO), dapat dimanfaatkan untuk mengakses informasi dan multimedia melalui jaringan internet, seperti Netflix atau Youtube.
Baca Juga: Kanal YouTube Remotivi Tajam Mengkritik Acara Televisi
“Tapi pesan ASO-nya udah sampai,” tegasnya.
Sebagai salah satu provinsi dengan penduduk tertinggi di Indonesia, yakni 48 juta penduduk di 27 kabupaten kota, Faiz berharap kesuksesan transisi analog ke digital mampu membuat Jawa Barat semakin strategis.
Selain itu, melalui digitalisasi siaran televisi, masyarakat akan mendapatkan siaran yang bersih, canggih, dan banyak fitur beragam. Juga menumbuhkan kreativitas masyarakat, karena terdapat banyak kanal yang dapat digunakan untuk penyelenggara televisi.
“Semoga kreator bisa menciptakan karya yang makin beragam,” ujar Rosarita Widiastuti, selaku staf khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia (RI).
Baca Juga: Nasib Kita Jika Gugatan RCTI-INews Dikabulkan MK
Pun efisiensi frekuensi dalam siaran digital dinilai mampu memperluas dan mempercepat akses internet, hingga berdampak pada peningkatan ekonomi digital. Nantinya, transisi implementasi ini akan berakhir pada 2 November 2022 di 25 wilayah.