Safe Space

Belajar dari Kasus P Diddy, Kenapa Korban Kekerasan Seksual Masih Takut Bersuara?

Alasannya beragam, mulai dari rasa takut hingga stigma yang masih mengakar. Lalu bagaimana kita bisa mendukung para korban?

Avatar
  • October 12, 2024
  • 6 min read
  • 1543 Views
Belajar dari Kasus P Diddy, Kenapa Korban Kekerasan Seksual Masih Takut Bersuara?

Pada 16 November 2023, musisi dan model Cassie Ventura melaporkan mantan pacar P Diddy kepada Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Manhattan. Ia menyebut Diddy memperkosa dan melecehkannya selama mereka berpacaran sepanjang satu dekade. 

Dari gugatannya, ia mengungkapkan Diddy mengendalikan, memperkenalkannya pada dunia “berbahaya”, sampai membuatnya terjebak dalam hubungan toksik

 

 

Ternyata, Cassie tak sendiri. Beberapa tokoh terkenal lainnya juga mengalami hal yang sama. Hanya saja belum semua bersuara dan cenderung memilih diam dengan berbagai alasan.  

Baca Juga: Kasus Sean ‘Diddy’ Combs dan Sisi Gelap Industri Hollywood: Kejahatan Seksual, Eksploitasi Hingga Pemerasan 

Mengapa Korban Kekerasan Seksual Sulit Bicara? 

Korban kekerasan seksual menghadapi berbagai hambatan yang membuat mereka sulit untuk mengungkapkan pengalaman pahitnya, seperti dikutip dari Psychology Today, Why Aren’t Male Victims of Sexual Abuse Speaking Out? 

Dalam artikel itu dikatakan, meski dukungan masyarakat terhadap korban kekerasan seksual perlahan meningkat, masih ada banyak faktor yang membuat korban merasa enggan atau bahkan takut berbicara. Misalnya karena stigma sosial, ketakutan tidak dipercaya, serta perasaan malu dan bersalah yang menghantui. 

  • Stigma Sosial yang Menyudutkan 

Stigma sosial adalah salah satu alasan utama mengapa korban kekerasan seksual cenderung memilih diam. Di banyak masyarakat, terutama yang masih dipengaruhi oleh budaya patriarki, korban kekerasan seksual sering kali dianggap “ternoda” atau “kotor”. Masyarakat lebih cenderung menyalahkan korban daripada pelaku, dan ini membuat banyak korban enggan untuk maju dan melaporkan kekerasan yang mereka alami. 

  • Ketakutan Tidak Dipercaya 

Ketakutan bahwa cerita takkan dipercaya adalah hambatan psikologis yang besar bagi korban kekerasan seksual. Banyak korban yang merasa jika berbicara, orang tidak akan memercayai atau meragukannya. Rasa ketidakpercayaan ini sering kali berakar dari kurangnya dukungan dari pihak-pihak berwenang dan masyarakat luas. 

  • Rasa Malu dan Bersalah 

Rasa malu dan bersalah adalah perasaan kompleks yang dialami oleh korban kekerasan seksual. Meskipun mereka adalah korban, banyak yang merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi, terutama jika kekerasan tersebut terjadi dalam lingkungan yang akrab. Sebut saja di rumah, tempat kerja, atau dalam hubungan pribadi. 

Baca Juga: Anak Jadi Pelaku Kekerasan Seksual, Apa Hukuman Idealnya? 

Mengapa Dukungan Sangat Penting bagi Korban Kekerasan Seksual? 

Korban kekerasan seksual tidak hanya mengalami luka fisik, tetapi juga luka emosional dan mental yang mendalam. Trauma ini bisa terus berlanjut bertahun-tahun setelah kejadian, dan tanpa dukungan, korban mungkin merasa kehilangan arah atau terjebak dalam perasaan bersalah dan malu. Dikutip dari Verywell Mind, How to Support a Victim of Sexual Assault, berikut beberapa alasan mengapa dukungan yang tepat sangat penting: 

  • Mengurangi Perasaan Isolasi 

Banyak korban kekerasan seksual merasa sangat sendirian setelah mengalami kekerasan. Mereka mungkin merasa bahwa tidak ada orang yang benar-benar memahami apa yang mereka rasakan atau alami. Dengan adanya dukungan, baik dari keluarga, teman, atau komunitas, korban dapat merasa lebih dihargai dan didengarkan, mengurangi perasaan keterasingan dan isolasi yang sering kali menyertai trauma tersebut. 

  • Meningkatkan Kesehatan Mental dan Emosional 

Dukungan emosional dan psikologis sangat membantu dalam proses penyembuhan. Ketika korban memiliki seseorang yang mendengarkan dan memberikan dukungan tanpa menghakimi, mereka merasa lebih aman untuk membuka diri dan berbagi pengalaman mereka. Ini tidak hanya membantu meringankan beban emosional, tetapi juga membantu korban dalam membangun kembali rasa percaya diri dan harga diri yang mungkin rusak akibat kekerasan. 

  • Mendorong Pemulihan Lebih Cepat 

Proses pemulihan, baik dari sisi fisik maupun psikologis, dapat dipercepat ketika korban mendapatkan dukungan yang konsisten. Dukungan ini bisa datang dari berbagai arah, mulai dari dukungan medis, psikologis, hingga dukungan hukum. Korban yang merasa didukung secara menyeluruh cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk menjalani proses pemulihan, baik melalui terapi psikologis, konseling, maupun tindakan hukum. 

Peran Keluarga dan Teman dalam Membangun Dukungan 

Keluarga dan teman adalah sumber dukungan pertama dan utama bagi korban kekerasan seksual. Keterlibatan mereka sangat berpengaruh terhadap bagaimana korban merespons trauma dan bagaimana mereka akan melanjutkan hidup ke depannya. Berikut beberapa peran penting yang dapat dimainkan oleh keluarga dan teman dalam mendukung korban: 

  • Memberikan Rasa Aman 

Setelah mengalami kekerasan seksual, korban sering kali merasa tidak aman, bahkan di lingkungan terdekatnya. Oleh karena itu, keluarga dan teman harus bisa menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kepercayaan bagi korban. Dengan memberikan rasa aman ini, korban akan lebih nyaman untuk berbicara dan menceritakan apa yang mereka alami, yang merupakan langkah awal menuju pemulihan. 

  • Mendengarkan Tanpa Menghakimi 

Salah satu bentuk dukungan terbesar yang bisa diberikan keluarga dan teman adalah dengan mendengarkan korban tanpa memberikan penilaian. Banyak korban yang takut untuk berbicara karena khawatir akan dihakimi atau disalahkan. Keluarga dan teman harus menunjukkan, mereka ada di sisi korban, mendengarkan dengan empati, dan tidak mempertanyakan keputusan atau tindakan korban yang terjadi sebelum atau setelah kekerasan. 

Baca Juga: Kekerasan Seksual Kian Marak, di Mana Amarah Para Lelaki? 

  • Mendorong untuk Mendapatkan Bantuan Profesional 

Meskipun dukungan dari orang terdekat sangat penting, korban kekerasan seksual juga memerlukan bantuan profesional untuk memulihkan diri dari trauma. Keluarga dan teman harus mendorong korban untuk mencari bantuan dari psikolog, konselor, atau layanan medis. Dengan dukungan dari orang-orang terdekat, korban akan merasa lebih percaya diri untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. 

Peran Masyarakat dalam Mendukung Korban Kekerasan Seksual 

Masyarakat juga memegang peranan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung korban kekerasan seksual. Di banyak tempat, stigma terhadap korban masih sangat kuat, dan ini memperburuk trauma yang dialami korban. Oleh karena itu, masyarakat harus dilibatkan dalam upaya membangun lingkungan yang ramah dan mendukung bagi para korban. 

  • Menghilangkan Stigma dan Stereotip 

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh korban kekerasan seksual adalah stigma yang ada di masyarakat. Masyarakat cenderung menyalahkan korban daripada pelaku, yang membuat korban merasa semakin sulit untuk berbicara. Penting bagi masyarakat untuk menyadari bahwa kekerasan seksual adalah kesalahan pelaku, bukan korban, dan mendukung korban dalam proses pemulihan mereka. 

  • Menyediakan Layanan dan Sumber Daya yang Mendukung 

Masyarakat juga harus memastikan bahwa ada layanan dan sumber daya yang tersedia bagi korban kekerasan seksual. Ini bisa berupa akses yang lebih mudah terhadap layanan medis, konseling psikologis, serta layanan hukum. Dengan adanya akses yang mudah terhadap sumber daya ini, korban akan merasa lebih terbantu dalam proses penyembuhan. 

  • Meningkatkan Kesadaran Publik 

Edukasi publik mengenai kekerasan seksual sangat penting dalam mengurangi stigma dan meningkatkan dukungan bagi korban. Kampanye kesadaran dan program pendidikan tentang kekerasan seksual dapat membantu masyarakat memahami masalah ini lebih baik dan tahu bagaimana memberikan dukungan yang tepat bagi korban. 

Ilustrasi oleh: Karina Tungari



#waveforequality


Avatar
About Author

Kevin Seftian

Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *