Issues

5 Artikel Pilihan: Hera Handayani Cintai BTS lewat Jalur Pendidikan

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan, mulai dari review film ‘Mrs Chatterjee Vs Norway’ hingga cara tunjukkan cinta pada BTS dengan dirikan sekolah.

Avatar
  • May 27, 2023
  • 3 min read
  • 426 Views
5 Artikel Pilihan: Hera Handayani Cintai BTS lewat Jalur Pendidikan

1. Dirikan 3 PAUD Gratis, Hera Handayani: ‘Cara Lain Cintai BTS’

Ia adalah Hera Handayani, ARMY mom–sebutan bagi penggemar BTS yang sudah jadi ibu. Perempuan berusia 47 tahun itu bekerja di salah satu perusahaan tbk sebagai Vice President.

Sejak menjadi ARMY jalur pandemi pada 2020, Hera enggak cuma fokus menggeluti perannya sebagai fangirl dengan menikmati konten-konten hiburan idola. Ia juga menyebarkan pesan-pesan positif BTS lewat berbagai aksi sosial yang ia inisiasi bersama komunitas relawan ARMY yang ia dirikan, Bintang Ungu.

 

 

Baca selengkapnya di sini

2. I Love Ballet, But Does It Love Me? An Adult Learner’s Reflection

In my mid-forties I fell in love with ballet. It wasn’t so much a discovery than me finally having arrived at a point in life when I could pursue it in earnest. I was no stranger to dancing. Throughout my life I’d done different types of dances, from traditional, jazz to hip-hop. In high school I belonged to a dance group that regularly performed on stage. And for a while in my 20s I would jive, swing and sway with ballroom and Latin dance partners. I love dancing in whatever forms. Back in my clubbing days, I was always the first of my posse to hit the dance floor – and the last to leave.

Read the article here.

3. ‘Mrs Chatterjee Vs Norway’, Penculikan Anak yang Disponsori Negara

Perempuan dengan sari kuning itu sudah berlari sekuat tenaga. Namun, mobil SUV hitam yang dikendarai petugas layanan kesejahteraan Norwegia Velfred tetap melaju. Dari dalam mobil, bayinya yang berusia lima bulan menangis. Ia tak mau berpisah dari sang ibu. Pengambilan paksa anak itu harus dilakukan, kata petugas, sebab perempuan ini tak layak jadi ibu.

Potongan adegan itu muncul membuka film terbaru Netflix Mrs. Chatterjee vs. Norway. Film besutan Ashima Chibber itu menggandeng aktor kenamaan India Rani Mukerji. Ia berperan sebagai Debika Chatterjee, imigran India di Norwegia yang punya dua anak. Bersama dengan suami Aniruddha Chatterjee (Anirban Bhattacharya), Debika harus memperjuangkan agar hak asuh anak kandungnya kembali dengan berbagai cara.

Ini artikel lengkapnya

4. Aku Tahu Ghibli Jualan Nostalgia, tapi Aku Menikmatinya

Sejak kecil aku mencintai animasi. Saking cintanya, aku bisa menghabiskan waktu seharian menonton animasi di TV nasional, kaset, atau DVD yang papa belikan. Semua animasi, dari Barat atau Jepang aku lahap, tapi kecintaanku yang terbesar jatuh pada anime produksi Ghibli. Rasa-rasanya sudah enggak terhitung berapa puluh kali aku tonton ulang film-film animasi Ghibli.

Kecintaan pada film Ghibli membuatku “nekat” menonton konser orkestra yang membawakan soundtrack film-film studio itu, (13/5) lalu. Datang bersama empat kawan–barisan berani mati demi Ghibli–aku merasakan momen paling bahagia dalam hidup di konser bertajuk “The Legends 8 – Symphonic Tales from Ghibli & DreamWorks”.

Baca artikelnya di sini.

5. Sejarah Istilah “Transpuan” dan Perjuangan Keadilan di Dalamnya

Sejak akhir 2010-an, kosakata transpuan mulai digunakan secara luas baik di lingkup daring maupun luring, dan kini telah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Media progresif dan organisasi masyarakat sipil di ibu kota pun mulai makin intens menggunakan istilah transpuan pada 2020.

Kata transpuan merupakan gabungan suku kata pertama dari bahasa Inggris “transgender” (trans-) dan suku kata akhir “perempuan” (puan). Dalam bahasa Inggris sendiri dikenal istilah transwoman, yang berasal dari gabungan kata “transgender” dan “woman”. Namun, sejarah kata transpuan di Indonesia melibatkan perjuangan keadilan gender tersendiri.

Baca artikel di sini.



#waveforequality


Avatar
About Author

Magdalene