5 Artikel Pilihan: Cap Go Meh Pontianak hingga Efisiensi Anggaran Prabowo
Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, mulai dari Festival Cap Go Meh Pontianak 2025 hingga efisiensi anggaran Prabowo.

1. Jadi ASN Tak Jamin Hidup Nyaman: Cerita Mereka yang Terdampak Efisiensi Anggaran
Ambisi Prabowo untuk menghemat anggaran negara menuai kritik publik. Pasalnya, efisiensi ini punya dampak luas pada operasional sebagian besar lembaga dan kementerian di Indonesia. Melansir Berita Satu, pemangkasan anggaran pada lembaga dan kementerian bahkan menyentuh puluhan triliun. Yang tertinggi, pemotongan anggaran menimpa Kementerian Pekerjaan Umum (PU), yakni sebesar Rp81,38 triliun atau 73,34 persen.
Imbasnya, sejumlah aparatur sipil negara (ASN) yang harus pil pahit, mulai dari lembur, bekerja tanpa ruangan yang memadai, tanpa listrik, bahkan ada yang terancam tak menerima gaji penuh. Kepada Magdalene, tiga ASN, “Dio”, “Bimo”, dan “Lita” menceritakan pengalamannya soal dampak efisiensi anggaran. Berangan-angan hidup nyaman jadi abdi negara, kini mereka dibuat kelimpungan di masa pemerintahan Prabowo.
Baca selengkapnya di sini.
2. 6 Dampak Efisiensi Anggaran Prabowo: PHK Massal hingga Riset yang Mandek
Presiden Prabowo Subianto percaya diri bisa menghemat anggaran negara Rp306,69 triliun. Ini dilakukan dengan memangkas anggaran kementerian atau lembaga pemerintah, baik pusat maupun daerah. Rencana itu dilegitimasi oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025 yang berlaku per (22/1) lalu.
Mengutip CNN Indonesia, alasan Prabowo bikin kebijakan ini untuk mengalokasikan prioritas anggaran negara ke program makan bergizi gratis (MBG) dan perbaikan sekolah. Sebuah dalih yang patut dikritisi lantaran program MBG belum teruji efektivitasnya dan justru rawan penyalahgunaan alias rasuah. Di saat bersamaan, program MBG kerap dianggap kalah mendesak ketimbang anggaran kesehatan, mitigasi bencana, riset, HAM, dan perlindungan perempuan serta anak yang disunat habis-habisan.
Simak artikelnya di sini.
3. ‘Sakatupo’: Respons Trauma Moko dan Kenapa Kita Berharap Ia Meledak Marah?
Sejak 1 Kakak 7 Ponakan (Sakatupo) tayang, tidak sedikit respons penonton yang lewat di media sosial saya, melontarkan kritik serupa: Kenapa Moko (Chicco Kurniawan) tidak pernah marah?
Beberapa mengatakan karakter ini tidak realistis—terlalu baik, terlalu sabar, terlalu “too good to be true”. Sebuah artikel di Magdalene, Pasangan Green Flag 1 Kakak 7 Ponakan Terlalu Sempurna? bahkan menyebut Moko sebagai karakter yang terlalu “green flag,” terlalu tak bercelah, dan tidak masuk akal. Terutama karena karakternya seakan tidak pernah lelah atau kesal menghadapi hidupnya. Semua kritik ini seolah mengharapkan reaksi Moko–atau siapa pun yang diperlakukan sepertinya—harus dan kudu meledak. Tapi, benarkah itu satu-satunya respons yang masuk akal?
Simak artikelnya di sini.
4. Rencana Trump Gusur Warga Gaza: Sebuah Panduan Lengkap untuk Melawan
Hamas (10/2) mengumumkan akan menunda pembebasan sandera yang seharusnya dijadwalkan pada (15/2). Mengutip NPR, pengumuman itu muncul pasca-Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, warga Palestina enggak diizinkan untuk kembali ke Gaza. Pelarangan ini dilakukan dalam rangka mengambil alih Gaza dan merelokasi penduduk daerah itu.
Abu Obeida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam Hamas lantas menuduh Israel melanggar ketentuan kesepakatan gencatan senjata, (15/1). Sebab, Israel sengaja menunda kembalinya para pengungsi ke Jalur Gaza utara, menargetkan mereka dengan tembakan di jalur tersebut, dan tidak mengizinkan pasokan bantuan masuk, seperti yang telah disepakati.
Baca artikelnya di sini.
5. Tatung Pontianak: Ritual Spiritual yang Rangkul Perbedaan
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Festival Cap Go Meh 2025 di Pontianak, Kalimantan Barat kembali meniadakan parade Tatung. Alasannya, panitia ingin menonjolkan ciri khas kota yang lekat dengan atraksi Naga Bersinar. Sebanyak 39 replika naga panjang beraneka warna dengan kerlap-kerlip lampu, bakal diarak pada (12/2) malam, dikutip dari Instagram resmi @capgomehpontianak.
Meski begitu, Magdalene berkesempatan melihat langsung atraksi Tatung dalam ritual pencucian jalan dan sembahyang di sejumlah kelenteng Pontianak. Salah satunya dilakukan kelompok Tatung dari Lima Seni Batu Emas. Pada (11/2), sepuluh tatung dari kelompok ini menyambangi Kelenteng Kwan Tie Bio, Kelenteng Ma Zhu, dan Kham Tian Tai Ti.
Baca artikelnya di sini.
