Issues

5 Artikel Pilihan: Aksi #IndonesiaGelap hingga #KamiBersamaSukatani 

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan, mulai dari ramai-ramai aksi #IndonesiaGelap, solidaritas untuk Sukatani Band, hingga ucapan ‘Ndasmu’ dari Prabowo.

Avatar
  • February 21, 2025
  • 3 min read
  • 1489 Views
5 Artikel Pilihan: Aksi #IndonesiaGelap hingga #KamiBersamaSukatani 

1. #KamiBersamaSukatani dan Ketakutan Negara pada Karya Seni 

Adagium bahwa setiap hari adalah parade kemuakan jadi warga di negara sendiri, tampaknya tak berlebihan. Kemarin (20/2), Sukatani membuat video klarifikasi atas lagu “Bayar, Bayar, Bayar” dari album “Gelap Gumpita” (2023), di Instagram @sukatani.band. Band Punk New Wave asal Purbalingga, Jawa Tengah yang terbiasa manggung dengan topeng itu, memperlihatkan wajah, lalu membaca teks di hadapannya.  

“Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul ‘Bayar, Bayar, Bayar’ yang berujung pada lagu ini ditarik dari peredaran… Pernyataan yang kami buat ini dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.” 

 

Baca artikelnya di sini.  

2.  Maskulinitas Laki-laki yang Direkonstruksi Film-film Yandy Laurens 

Di tengah arus utama film romansa Indonesia yang masih banyak menerapkan peran gender yang kaku, muncul seorang sineas yang menangani karakter laki-lakinya dengan cara yang lebih nuanced

Yandy Laurens, dalam karya-karyanya sejak Sore (2017) hingga Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023), menghadirkan spektrum maskulinitas yang lebih luas: laki-laki yang tidak selalu dominan, tidak selalu tahu segalanya, dan tidak selalu menjadi pusat dari perjalanan romansa. 

Selengkapnya di sini. 

3.  Demo #IndonesiaGelap di Patung Kuda: Beton Pembatas Dirubuhkan hingga Isi Tuntutan Mahasiswa 

Ribuan mahasiswa gabungan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan memadati area Patung Kuda, Jakarta Pusat, (20/2). Mereka datang dari berbagai kampus, termasuk Institut Pertanian Bogor, USBI Karawang, STIU DARUL Hikmah Bekasi, Universitas Nasional, Universitas Bungkarno, Universitas Indraprasti (UNINDRA), Universitas Negeri Jakarta, Universitas Mitra Bangsa, Universitas Negeri Semarang, dan lainnya. 

Demonstrasi ini merupakan kelanjutan dari aksi massa yang dilangsungkan pada (18/2) di lokasi serupa. Para demonstran memprotes berbagai kebijakan rezim Prabowo yang dinilai mencederai rasa keadilan rakyat, dari pemangkasan anggaran pendidikan, program Makan Bergizi Gratis (MBG), sampai pengesahan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara (Minerba). 

Baca artikel lengkapnya. 

4. Prabowo, Ucapan ‘Ndasmu’, dan Feodalisme Politik Gaya Baru 

Dalam politik Indonesia hari-hari ini, kita melihat bagaimana logika feodal semakin menguat—dengan pemimpin yang dipuja-puja bak raja, kritik dianggap sebagai pembangkangan, dan rakyat diposisikan sebagai “anak” yang harus patuh. Contoh terbaru tampak saat Presiden Prabowo Subianto berpidato dalam acara harlah Gerindra ke-17 (15/2).  

Saat itu, Prabowo dengan lirih dan mimik datar melontarkan kata “Ndasmu”–atau kepalamu, dalam Bahasa Jawa—saat merespons kritik publik soal kabinetnya yang dianggap terlalu gemuk.  

Baca artikelnya di sini

5. Tips Hadapi Lelaki yang Suka ‘Mainsplaining’, Berdasarkan Pengalaman Nyata 

Ayu, 32 sedang latihan angkat beban di sasana (tempat gym), saat laki-laki menghampirinya. “Itu tekniknya salah, yang bener kayak gini,” kata lelaki tersebut.  

Itu pertama kalinya Ayu mengalami mansplainingketika laki-laki menjelaskan sesuatu pada perempuan tanpa diminta—di tempat gym. Potret gym yang ada di bayangan Ayu langsung jadi kenyataan: Didominasi oleh laki-laki intimidatif, suka mansplaining, dan memonopoli alat-alat angkat bebankarena jumlah perempuan yang rutin memakai alat bisa dihitung dengan jari. 

Baca artikelnya di sini



#waveforequality
Avatar
About Author

Magdalene

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *