5 Artikel Pilihan: Putusan Tom Lembong, ‘Rest’ dalam ‘Resistance’ hingga Berkebaya Tiap Hari
1. Revisi KUHAP dan Omon-omon Perlindungan bagi Perempuan
“Kalau banyak orang marah dengan apa yang menimpa Tom Lembong, kita seharusnya lebih kritis pada bagaimana hukum acara pidana mau direvisi.”
Pernyataan itu datang dari Bivitri Susanti, pengajar di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera. Bivitri bicara dalam Rapat Dengar Pendapat Rakyat bertajuk “Akademisi dan Praktisi Menggugat RKUHAP 2025: Revisi KUHAP untuk Siapa?” Forum ini digelar (21/7) lalu di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Baca artikel selengkapnya di sini.
2. Setelah Putusan Tom Lembong, Apa Maknanya buat Pembuat Kebijakan?
Mantan Menteri Perdagangan era Presiden Joko Widodo, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, diputus bersalah pada (18/7) atas dugaan kasus korupsi importasi gula.
Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat menjatuhi Tom Lembong vonis 4,5 tahun penjara. Tom juga dikenakan denda sebesar Rp750 juta subsider pidana kurungan selama enam bulan.
Baca artikel selengkapnya di sini.
3. Apa Arti Kematian Tak Wajar Diplomat Kemlu bagi Gen Z?
Waktu itu kami sedang membicarakan kasus kematian misterius diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP, yang ditemukan tak bernyawa di kosnya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, (8/7). Wajahnya terlilit lakban, tubuhnya diselimuti, dan ia terbaring di atas kasur.
Kondisi jasad yang mencurigakan, serta informasi yang beredar kalau ADP tengah menangani kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO), membuat publik berasumsi pekerjaan ADP berkaitan dengan kematiannya.
Simak artikelnya di sini.
4. Bukan Tanda Perempuan Malas, Ada ‘Rest’ dalam ‘Resistance’
Jam menunjukkan pukul 19.45. Listrik telah padam. Suara tawa dan percakapan karyawan yang sebelumnya memenuhi ruangan berganti jadi keheningan. Di tengah sunyi itu, cahaya putih dari salah satu kubikel tampak menyala. Marsha, 35, lengkap dengan headset dan sepotong roti di tangan, masih duduk tegap menghadap komputer. Tangannya terus menekan tuts keyboard, mengejar tenggat proyek yang tinggal dua hari.
Sejak masih lajang, Marsha sudah terbiasa lembur. Dulu, sebelum punya anak, ia bahkan pernah pulang kantor pukul 01.30 dini hari. Ia sampai membawa selimut dan bantal kecil ke kantor agar bisa tidur sebentar. Namun setelah menjadi ibu, ia berusaha tak lembur melewati jam 20.00.
Baca artikelnya di sini.
5. Komunitas Kendal Berkain dan Berkebaya: Pakai Kebaya Tiap Hari, ‘Why Not’?
Setiap orang punya cara untuk pulang. Bagi Arbida Nila, pulang bukan hanya soal kembali ke rumah, tapi menciptakan ruang agar kecintaannya bisa tumbuh di tanah asal. Baginya, kebaya adalah ruang tersebut. Kesehariannya nyaris tak pernah lepas dari kebaya. Kecintaannya pada kebaya tumbuh sejak 2022, ketika bergabung dengan komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia. Meski aktivitas komunitas itu berpusat di Jakarta, kerinduan terhadap kampung halaman di Kendal, Jawa Tengah, perlahan ikut tumbuh bersamanya.
“Aku juga pengen jadi part of orang yang melestarikan berkain dan berkebaya, tapi di tempatku sendiri,” ujarnya kepada Magdalene (22/7).
Baca artikelnya di sini.
















