December 5, 2025
Issues

5 Artikel Pilihan: #MerdekainThisEconomy, ‘Queen Bee Syndrome’ dalam Keluarga hingga Aksi di Pati 

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, mulai dari liputan aksi menuntut bupati mundur di Pati hingga #MerdekainThisEconomy

  • August 16, 2025
  • 2 min read
  • 3243 Views
5 Artikel Pilihan: #MerdekainThisEconomy, ‘Queen Bee Syndrome’ dalam Keluarga hingga Aksi di Pati 

1.  Kala Ibu Jadi Sumber Kesakitanku: ‘Queen Bee Syndrome’ dalam Keluarga

Kita sering mendengar istilah Queen Bee Syndrome, terutama dalam dunia kerja. Profesor dari University of Michigan, termasuk G.L. Staines, T.E. Jayaratne, dan C. Tavris, dalam bukunya The Queen Bee Syndrome (1974) mendefinisikannya dengan perempuan berjabatan tinggi yang bersikap keras terhadap rekan kerja perempuan yang lebih junior. 

Meski populer di dunia kerja, Queen Bee Syndrome juga muncul dalam konteks keluarga, antara ibu dan anak atau menantu perempuannya

Baca artikel selengkapnya di sini

2.  #MerdekainThisEconomy: Dear Sri Mulyani, Semoga di Kehidupan Selanjutnya Anda Jadi Anak Guru  

“Ayah enggak bisa kasih harta, jadi yang bisa ayah kasih ke mereka adalah ilmu yang bermanfaat.” 

Kalimat itu selalu diucapkan setiap kali saya bertanya, mengapa tetap mengajar di sekolah kecil di kaki Gunung Salak. Selama 25 tahun, ayah mengajar anak-anak yatim, piatu, dan keluarga tak mampu, sambil mencari nafkah tambahan sebagai sopir angkot. Gajinya tak sampai setengah UMR Bogor. Saat menjadi kepala sekolah, beban bertambah, penghasilan tetap. 

Baca artikel selengkapnya di sini.  

3. #DimulaidariPati: Ribuan Warga Pati Menuntut Sudewo Mundur dari Jabatan

Hari ini, puluhan ribu warga Pati, Jawa Tengah, menggelar aksi besar menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatan buntut dari kebijakan kenaikan PBB 250% pada 2025 (13/8).

Sejak diputuskan pada 18 Mei 2025, kebijakan ini memicu amarah warga dan protes dari masyarakat luas. 

Simak artikelnya di sini

4.Dear BEM SI, Jangan Ngaku Aktivis Kalau Masih Diskriminatif ke LGBT

Saya sedang berada di sebuah ruangan berpendingin kala itu. Suhunya kira-kira 18 derajat celcius. Namun badan saya rasanya gerah tak karuan.  

Bukan sebab pendingin ruangannya rusak, melainkan karena saya membaca tuntutan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di aksi “Indonesia (C)emas 2025” di Patung Kuda, Jakarta Pusat (28/7). 

Baca artikelnya di sini

5. ‘A Normal Woman’: Saat Tubuh Menuntut untuk Didengar

Ada masa ketika tubuh berkata jujur lebih cepat dari pikiran kita. Dalam A Normal Woman, Lucky Kuswandi memotret perempuan yang tubuhnya lebih dulu tahu ada sesuatu yang salah, sebelum ia sendiri bisa menyadarinya. Dalam kasus Milla (Marissa Anita), tubuhnya mengalami reaksi ekstrem sebagai penolakan terhadap lingkungan tempat ia berada. 

Baca artikel selengkapnya di sini

About Author

Magdalene