Teh Keju Sampai Boba Obat Batuk: Minuman Kekinian yang Absurd
Aneka minuman segar manis bermunculan dan menjadi tren, tapi benarkah rasanya enak?
Selain es kopi susu yang kini ada di tiap pengkolan Jakarta dan kota-kota besar lainnya, muncul aneka minuman segar manis yang dijual di mal-mal dan tampil di Instagram. Ada es kepal Milo yang super giung (bahasa Sunda yang artinya terlalu manis), minuman apa pun yang diberi teh hijau alias matcha, sampai es teh Thai.
Tidak sampai di situ, ada banyak lagi tren minuman yang membuat bertanya-tanya: Apa sih enaknya? Memangnya benar enak? Is it even worth the hype? Atau hanya membuat gigi sakit, berat badan naik, dan kadar gula darah meningkat (selain kantong kempes)?
Berikut beberapa minuman kekinian yang mudah ditemui di banyak lokasi dan punya banyak penggemar, beberapa sampai antre, namun menurut Magdalene rasa dan harganya cukup absurd.
-
Teh Keju
Minuman teh dan keju bukan perpaduan yang konvensional. Dimulai di Taiwan dan Cina, keju dalam minuman teh ini awalnya berupa keju bubuk, namun kemudian diganti buih keju Selandia Baru, serta ditambahkan susu dan gula. Awalnya hanya dijual di toko kecil di Taipei pada 2010, teh keju ini kemudian laris dijual sampai 3.000 gelas per hari. Tren ini kemudian menyebar ke negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.
Teh yang digunakan adalah teh hitam, teh hijau, dan teh melati yang harum. Kemudian ada berbagai varian rasa seperti cheese coffee milk, cheese umami matcha, dan cheese red velvet. Rasanya? Bagaikan menyeruput bolu keju cair. Rasa gurih keju dan teh yang sangat manis sukses menghasilkan perasaan enek tingkat dewa.
-
Minuman dengan kemasan ‘unik’
Minuman yang disajikan di kafe-kafe dan kedai-kedai di aneka mal ini sebetulnya tidak istimewa, dari es teh sampai jus buah. Tapi kemasannya dibuat tidak biasa, dari bohlam, kantong darah, botol sabun cuci piring sampai galon air mineral dan botol susu bayi, lengkap dengan dot. Agak geli juga melihat orang dewasa minum pakai dot, tapi minuman dengan kemasan-kemasan unik ini banyak penggemarnya karena sungguh Instagrammable.
-
Monster Milkshake
Sudah cukup hit di media sosial sejak tahun lalu, tetapi minuman raksasa ini masih menjadi salah satu minuman favorit di Indonesia. Milkshake atau susu kocok ini disebut monster karena disajikan di gelas besar, dengan aneka topping yang membuat gelas bertambah tinggi. Topping yang ditambahkan bertumpuk-tumpuk antara es krim, biskuit, coklat, permen, permen kapas, bahkan permen karet. Memang tampilannya sungguh Instagram material, tapi rasanya yang terlalu manis dan campur aduk membuat gigi kita terasa ngilu saat melihatnya saja.
-
Bubble tea rasa permen white rabbit
Kalau dulu semua minuman (dan makanan) ada varian teh hijau, sekarang ke mana pun kita pergi, pasti ada yang menjual bubble tea atau boba, yaitu teh dengan campuran bola-bola tapioka alias black pearl di dalamnya.. Tren ini lumayan bertahan lama dalam beberapa tahun terakhir, membuat para penjualnya harus terus berinovasi agar masih laris.
Ingat jajanan masa kecil kita yang dikenal sebagai permen kelinci? Rasanya lembut, manis seperti susu dan memunculkan perdebatan, apakah bungkus di bagian dalam bisa dimakan atau tidak. (Dan ketika lumer dan bisa dimakan, rasanya kita bahagia sekali). Sekarang ada kedai-kedai yang menggabungkan bubble tea dengan rasa permen white rabbit tersebut. Bahkan, black pearl-nya juga memiliki rasa dan tekstur permen tersebut. Rasanya cukup enggak nyambung dan giung, tapi sedikit membangkitkan nostalgia masa kecil.
-
Bubble tea rasa obat batuk
Boba atau bubble tea mungkin dianggap sebagai minuman yang bisa dipadukan dengan rasa apa pun, termasuk obat batuk. Dengan bahan dasar teh hijau dan campuran obat batuk ibu dan anak atau Pei Pa Koa, minuman ini menghasilkan rasa…obat batuk dengan sedikit panas di tenggorokan. Mendingan kahlua saja, please.