Culture Screen Raves

Yang Beda dari ‘3 Body Problem’ Adaptasi Netflix dengan Versi Novelnya

Netflix mengadaptasi trilogi Remembrance of Earth’s Past karya Liu Cixin, tapi memotong dan mengganti beberapa bagian krusial. Apa saja itu?

Avatar
  • April 18, 2024
  • 5 min read
  • 4163 Views
Yang Beda dari ‘3 Body Problem’ Adaptasi Netflix dengan Versi Novelnya

3 Body Problem diadaptasi dari trilogi novel karya Liu Cixin, penulis asal Cina yang telah memenangkan Hugo Award—penghargaan literasi tahunan untuk karya-karya fiksi ilmiah dan fantasi—pada 2015. Ia jadi karya fiksi ilmiah dari Asia pertama yang memenangkan penghargaan tersebut. Sejak itu, 3 Body Problem dikenal masif dan terus diperbincangkan para penggemar fiksi ilmiah.

Sebelum diadaptasi Netflix dan dirilis tahun ini, 3 Body Problem telah lebih dulu diangkat jadi serial televisi yang diproduksi Tencent, dengan judul 3 Body yang dirilis Januari tahun lalu.

 

 

Premis versi Tencent mengadaptasi novelnya bulat-bulat, tanpa perubahan signifikan. 3 Body bercerita tentang ilmuan Wang Miao, ahli nano-material terkemuka di Cina yang direkrut seorang detektif untuk creemenguak kasus bunuh diri massal yang terjadi di kalangan ilmuan. Petualangan mereka membawa Wang Miao bertemu organisasi misterius bernama Frontiers of Science, sebuah gerbang menuju pengetahuan tentang kehidupan makhluk lain selain penduduk Bumi.

Versi Netflix ternyata dibikin berbeda. Serial yang digarap dua penulis kenamaan, David Benioff, DB Weiss, dan Alexander Woo (para pembuat serial Game of Thrones) ini, justru memecah karakter Wang Miao jadi beberapa orang, sekaligus merombak beberapa detail penting alur versi novelnya.

Penjelasan lengkap 3 Body Problem
Sumber: Netflix

Dengan tiap episode yang diduga berbujet 20 juta dolar, 3 Body Problem disebut-sebut sebagai salah satu produksi Netflix termahal yang pernah ada. 

Setelah mengantongi restu Liu atas usulan perubahan mereka, Benioff, Weiss, dan Woo terlihat tak sungkan merombak beberapa alur. Semisal mengenalkan karakter lebih cepat, memecah mereka jadi beberapa orang. Keputusan ini tentu saja tak bisa cocok dengan semua orang, terutama mereka yang lebih dulu menggemari bukunya.

Lalu, apa saja yang mereka rombak? Beberapa poin ini mungkin bisa memandu kamu lebih mudah memahami serial satu ini.

Baca juga: Arti Ingatan dan Kematian Penyintas 1965 dalam Dokumenter ‘Eksil’

1. Karakter Utama yang Berubah

Sebagian besar karakter dalam trilogi Remembrance of Earth’s Past karya Liu Cixin adalah orang Cina. Latar utama aksinya juga terjadi di sana. Sang karakter utama adalah Wang Miao, peneliti laki-laki, ahli nano-material diganti jadi Auggie Salazar (Eiza Gonzales), ilmuan perempuan keturunan Meksiko. Auggie-lah yang pertama kali melihat hitungan mundur yang tidak menyenangkan muncul di matanya, tanda bahwa San-Ti—alien yang sedang dalam perjalanan menuju Bumi—tidak suka dengan kepintarannya.

Auggie adalah satu dari kelompok ilmuan muda yang dikenal sebagai Oxford Five. Sepintas, karakter-karakter ini terasa seperti karakter-karakter baru yang dibikin para pembuat 3 Body Problem versi Netflix. Namun, jika dilihat lebih jeli, sepanjang plot berjalan kita akan bisa mengaitkan karakter-karakter ini dengan mereka yang original berasal dari novel. 

Misalnya, karakter Jin Cheng (Jess Hong), seorang ilmuan yang kelak terlibat Stairways Project atau Proyek Tangga—sebuah upaya mengumpulkan informasi intelijen untuk diluncurkan ke armada San-Ti. Jin adalah pengganti Cheng Xin, yang baru muncul di novel terakhir berjudul Death’s End.

Mantan teman sekolah Cheng, Yun Tianming yang terkena kanker dan dapat rejeki nomplok sebelum meninggal juga digantikan Will Downing (Alex Sharp). Jika dalam novel mereka tidak terkait, dalam 3 Body Problem versi Netflix, semua karakter utama ini hadir lebih cepat dan saling terkoneksi.

Baca juga: Review ‘Exhuma’: Hantu Jepang dan Sejarah Kelam Penjajahan Korea

2. Elite Pertahanan Bumi yang Disimplikasi

Dalam triloginya, Liu menyediakan banyak ruang untuk menjelaskan repotnya konlik ego para elite pertahanan (unit militer di berbagai negara) ketika mempelajari serangan San-Ti. Kompleksitas itu diperingkas jadi urusan Tom Wade (Liam Cunningham) di dalam serial Netflix. 

Kita dikenalkan pada Wade pertama kali saat ia memimpin penyelidikan atas kematian misterius para ilmuan, termasuk Vera Ye. Wade juga atasan langsung Detektif Clarence “Da Shi” (Bennedict Wong), yang dalam buku adalah detektif polisi Cina, tapi diganti jadi bekas agen MI5 Inggris-Cina dalam serial Netflix.

Review Lengkap 3 Body Problem
Sumber: Netflix

3. Konflik Earth-Trisolaris Organisation yang Dipotong

Dalam buku, Liu juga punya ruang luas menjelaskan konflik dalam Earth-Trisolaris Organisation, kelompok yang mempersiapkan diri atas kedatangan San-Ti. Mereka dibikin terbagi jadi tiga: Adventists, Redemptionists, dan Survivors. Konflik itu disederhakan jadi semacam cult belaka. Mereka semua, dalam serial Netflix, dipimpin oleh Mike Evans, seorang extreme-environmentalist anak orang kaya.

4. POV San-Ti yang Hilang

Sepanjang 8 episode, kita tidak akan bertemu dengan San-Ti dalam serial adaptasi Netflix. Representasi alien yang sedang dalam perjalanan menuju Bumi itu diperankan oleh AI bernama Sophon (Sea Shimooka). Padahal, di dalam novel, meski bentuk tubuh si alien tidak dideskripsikan, Liu punya beberapa bab yang ditulis lewat POV San-Ti. Salah satunya adalah dari sudut pandang alien pertama yang menerima pesan Ye Wenjie (Zine Tseng, Rosalind Chao).

Baca juga: 6 Film Penting yang Bikin Gen Z Melek Sejarah

5. Luo Ji dan Saul Durand Sebagai The Wallfacer

Di ujung series Netflix, penonton yang sudah membaca akan sadar bahwa Saul Durand (Jovan Adavo) adalah Luo Ji di dalam novel. Ia ditunjuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai satu dari tiga The Wallfacers—projek kontroversial yang memberikan ketiga orang tersebut hak tak terbatas untuk mengakses segalanya di Bumi demi keamanan dan pertahanan diri dari serangan San-Ti.

Luo Ji sendiri baru hadir dalam novel ketiga dari trilogi karangan Liu. Sementara Saul Durand hadir sebagai salah satu Oxford Five, dan terlibat romansa pelik dengan Auggie Salazar.



#waveforequality


Avatar
About Author

Aulia Adam

Aulia Adam adalah penulis, editor, produser yang terlibat jurnalisme sejak 2013. Ia menggemari pemikiran Ursula Kroeber Le Guin, Angela Davis, Zoe Baker, dan Intan Paramaditha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *