PosAja!: Transformasi Pos Indonesia untuk Memudahkan Milenial
Meningkatnya kebiasaan belanja online pada milenial menggerakan Pos Indonesia meluncurkan aplikasi digital untuk pengiriman dengan beragam fitur unggul.
“Ini kurirnya lama banget sih datengnya, tumben. Padahal, belum tanggal cantik.”
Kalimat di atas hanya satu dari banyaknya keluhan warganet tentang pengalaman kurang menyenangkan dalam proses pengiriman barang. Bahkan, salah satu ekspedisi sering tidak direkomendasikan saat berbelanja online. Bukan hanya karena waktu pengantaran barang yang lama, tetapi juga karena sikap kurir yang kurang sopan saat memotret penerima tanpa izin—sebagai bukti barang yang sudah tiba, atau kebiasaan meletakkan barang sembarangan di rumah tetangga.
Kenyataannya, pembatasan aktivitas di luar rumah selama pandemi “memaksa” mengubah kebiasaan berbelanjanya dari secara langsung menjadi secara daring sehingga intensitas belanja online pun meningkat. Pernyataan ini didukung oleh data dari Bank Indonesia pada April lalu terkait peningkatan volume transaksi di e-commerce. Pada kuartal I-2021, aktivitas belanja online mencapai 548 juta transaksi dengan nominal Rp88 triliun.
Dilansir Katadata, transaksi tersebut banyak dilakukan oleh milenial dan generasi Z. Keduanya berbelanja di e-commerce menggunakan tiga sampai lima persen pendapatan bulanannya.
Kedua data tersebut menunjukkan semakin tingginya tuntutan pengantaran barang yang harus dipenuhi kurir. Ini pada akhirnya berpengaruh pada kecepatan pengiriman barang.
Menyikapi situasi ini, pada Agustus lalu Pos Indonesia meluncurkan PosAja!, sebuah aplikasi layanan pengiriman barang yang dapat mengantar dengan cepat.
Baca Juga: Bagaimana Komunitas ‘Online’ Jadi Sumber Dukungan Penting bagi Anak Muda
Tantangan dan Keunggulan PosAja!
Adanya perubahan kebutuhan masyarakat menjadi urgensi transformasi Pos Indonesia ke ranah digital. Hal tersebut disampaikan oleh Marketing Manager Pos Indonesia, Isnian Adiwijaya.
“Dengan transformasi yang dipersiapkan selama setahun, kami mengedepankan customer oriented,” jelasnya kepada Magdalene pada (9/11).
Pos Indonesia melihat industri kurir dan logistik sebagai peluang untuk bertumbuh mengingat ketatnya kompetisi beberapa layanan perusahaan dalam bidang tersebut. Namun sebagai perusahaan BUMN, mereka tetap menghadapi tantangan, terutama dalam hal brand awareness.
“Di satu sisi, kami harus membangun komposisi bisnis dan aliran prosesnya. Tapi menciptakan brand awareness kepada pelanggan ini yang paling berat, jadi kami melakukannya secara bertahap,” ujar Isnian.
Maka itu, kehadiran PosAja! dilakukan secara bertahap, dimulai dari beberapa kota besar.
Selain itu, kesempatan ini dimanfaatkan untuk semakin mendekatkan diri ke masyarakat, misalnya dengan berkolaborasi dengan pesantren, koperasi, dan UMKM. Isnian menyampaikan, PosAja! turut menggandeng marketplace lokal dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) untuk masuk dalam dunia ritel di Indonesia.
Baca Juga: Akun Tuyul sampai Joki: Bagaimana Pengemudi Gojek Lawan Eksploitasi Kerja
Kelengkapan portofolio kurir, logistik, dan layanan finansial, serta kuatnya jaringan domestik dan internasional yang dimiliki PosAja! menjadi keunggulan lain yang ditunjukkan Pos Indonesia dalam pelayanannya.
Menurut Isnian, dampak dari transformasi ini bukan hanya akan dirasakan konsumen, tetapi juga negara karena mereka bisa ikut serta membangun ekonomi nasional.
“Kami juga menyediakan fitur cash on delivery dan terintegrasi dengan seluruh tujuan secara nasional. Ini yang membedakan kami dengan layanan kompetitor,” katanya.
PosAja! menghadirkan tiga layanan sekaligus, yakni Pos Instan untuk barang tiba di hari yang sama, Pos Express untuk pengiriman ke seluruh Indonesia yang sampai di hari berikutnya, dan Pos Kilat Khusus dengan estimasi 2-4 hari pengiriman. Hingga saat ini, masih terdapat pengembangan user pickup service di beberapa wilayah, untuk memperkaya layanan.
Transformasi untuk Memudahkan Milenial
Sejatinya, Pos Indonesia meluncurkan layanan ini sesuai dengan visinya untuk terus tumbuh, menjadi pilihan terbaik, dan dapat diandalkan. Dengan konsep anak muda yang energik, antusias, dan modern, milenial adalah salah satu target layanannya. Mengusung konsep 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), PosAja berharap layanannya mampu menjangkau seluruh daerah di Indonesia hingga ke pelosok.
“Kami menawarkan jasa pengiriman barang yang sederhana dan cepat dengan harga terjangkau,” ujar Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Siti Choiriana, dalam siaran pers Agustus lalu.
Kemudahan tersebut juga diharapkan dapat membantu kehidupan milenial yang dekat dengan dunia digital dan belanja online.
Baca Juga: Ketimpangan Digital di Tengah Pandemi
Sementara, Isnian menuturkan alasan lain generasi tersebut menjadi pasar utama dalam transformasi ini adalah banyaknya generasi milenial yang menjalankan bisnis ritel. “Persentase jumlah milenial secara menyeluruh juga lebih tinggi dibandingkan kehidupan generasi X dan baby boomers,” ucapnya.
Sebagai langkah untuk memenuhi misinya, secara terus-menerus Pos Indonesia menggunakan kampanye digital marketing dan melibatkan milenial dalam momen-momen tertentu dengan melaksanakan giveaway, kompetisi reels di Instagram, serta menampilkan fitur user interface.
“Itu semua dilakukan untuk memudahkan milenial dalam memenuhi kebutuhannya,” tutur Isnian.