6 Rekomendasi Buku ‘Self Healing’ Terbaik Kala Pandemi
Berikut ini beberapa rekomendasi buku-buku self-healing yang dapat membantu kamu memulihkan hati dan pikiran
Melewati hari sibuk dengan pekerjaan yang berulang, pasti rentan bikin jenuh atau stres. Banyak orang yang kemudian memilih melakukan healing dengan jalan-jalan atau body treatment. Namun, ada juga menenangkan diri dengan berdiam di rumah dan membaca buku-buku self healing.
Jika kamu tertarik dengan opsi terakhir, berikut beberapa rekomendasi buku self-healing yang dapat membantu memulihkan hati dan pikiran. Yuk, disimak!
Baca Juga: 7 Rekomendasi Buku Tentang Self-care Bikin Hidup Lebih Tenang
-
Berani Tidak Disukai Karya Ichiro Kisgimi & Fumitake Koga
Buku buatan penulis Jepang ini didasari dari teori Alfred Adler, psikolog populer abad ke-19. Lewat percakapan antara filsuf dan pemuda yang merangkum nasihat tentang kendali hidup di masing-masing pribadi, penulis mengajak pembacanya untuk bisa melepas rasa sedih di masa lalu, dan beban ekspektasi orang lain.
Baca Juga: Feminisme 101 dan Rekomendasi Bacaan untuk Belajar
Di 2014, Berani Tidak Disukai menjadi best seller di Jepang dan masih lumayan relevan untuk membantu terapi penyembuhan melalui konsep memaafkan, mencintai diri sendiri, dan membuang hal-hal yang tidak penting dalam pikiran.
-
Buku Self Healing Korea: Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah
Buku karya penulis Korea ini punya 260 halaman. Buku Aku Bukannya Menyerah, Hanya sedang Lelah yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Haru ini berhasil terjual lebih dari 8.000 eksemplar selama masa pre-order.
Buku ini terbagi jadi tiga bagian, Di bagian pertama penulis menceritakan mengenai kegagalan yang dihadapi. Bagian kedua tentang bagaimana hubungan dengan manusia terutama dalam hal percintaan. Bagian terakhir menceritakan mengenai diri sendiri.
Bentuk tulisan pada buku ini merupakan esai singkat, bahkan sebagian tulisan persis seperti kutipan yang cuma berisi beberapa baris tulisan.
Saking menariknya buku tersebut, artis Korea Park Sungjin, anggota DAY6 ikut merekomendasikannya juga.
Tidak cuma itu, dari awal sampai akhir buku, pembaca akan disuguhkan kata-kata yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pelajaran mengenai hidup juga dituliskan oleh sang penulis dengan kata-kata yang ringan.
-
Rekomendasi Buku Self Healing Indonesia: Jeda Karya Andre Riandra
Buku selanjutnya yang kami rekomendasikan untuk self healing adalah Jeda karya Andre Riandra. Buku ini mengajak setiap pembacanya untuk berhenti sebentar untuk merenungkan perjalanan hidupnya, alias mematangkan pikiran dan menetapkan langkah. Di buku ini terdapat tiga bahasan besar, yaitu diri sendiri, sekitar, dan cinta.
Baca Juga: 7 Novel Wajib Baca Karya Penulis Perempuan Kulit Hitam
Selain bahasan tersebut, ada salah satu hal yang bisa membuat kita tertampar waktu membaca buku self healing ini. Meski nasihatnya terbilang lama, atau sudah sering kita baca, tapi saat dijumpai di momen yang tepat, rasanya nasihat itu sangat berarti.
-
Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah karya Alfialghazi
Selain tiga buku di atas, kami juga merekomendasikan buku self healing bertajuk Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah karya Alfialghazi. Sebuah buku yang banyak diisi motivasi untuk mereka yang merasa tertekan atau sedang merasa berada di titik paling rendah dalam hidup. Bahkan, jika itu merupakan perpisahan, susah untuk menggapai tujuan, karier, atau masalah lainnya.
Baca Juga: #NoBookShaming: 4 Alasan Novel Teenlit Tidak Perlu Diolok-olok
Dalam buku ini kita diminta untuk tetap setia bersama Tuhan dan selalu percaya kepada-Nya, berdoa, serta tidak ragu kepada-Nya. Yang sangat penting, kita tidak boleh lelah untuk berusaha sebaik mungkin untuk berharap kepada-Nya.
Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah benar-benar mengajarkan kita untuk terus berjuang dan buku self healing ini dirasa sangat pas dijadiin bacaan di kala pandemi.
-
What’s So Wrong About Your Life? Karya Ardhi Mohammad
Satu kata yang bisa menggambarkan isi buku ini: Overthinking. Begitulah, buku ini membuat kita overthinking dengan terus bertanya-tanya, “Apakah aku dicintai? Atau pertanyaan lain “Haruskah aku melupakan kenangan masa lalu?”
Apa yang membuat buku self healing ini jadi menarik untuk dibaca? Ternyata, pada setiap akhir bab, penulis menyelipkan sebuah rangkuman berdesain handwriting yang efisien untuk dibaca kembali kalau ada pembaca yang malas membaca ulang keseluruhan buku. Tidak cuma itu saja, rangkuman yang dibuat oleh penulis tidak cuma tulisan saja, tetapi juga ada beberapa ilustrasi yang menarik hati untuk dilihat.
Baca Juga: Perjalanan ‘Self Healing’ Saya dalam Lima Babak
-
Buku Self Healing Karya Astrid Savitri: Hari Ini atau Esok
Berpetualang dalam buku untuk memotivasi diri sendiri sangat pas menggambarkan buku Hari Ini atau Esok karya Astrid Savitri. Mentari, karakter utama dalam buku ini merupakan sosok orang yang berbeda pada hari lalu, kini, dan esok.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Novel Feminisme Terbaru
Sepanjang perjalanan waktu, perbedaan dalam dirinya memperlihatkan kalau dirinya makin yakin dengan segala hal yang dikerjakannya. Terdapat 244 halaman dengan penulisan kalimat yang sepenggal-sepenggal, buku ini tidak akan membuat kita bosan membacanya. Apalagi, bagian dalam buku yang didesain penuh warna yang akan meningkatkan minat baca.
Jadi, itu beberapa rekomendasi buku self healing yang dapat membuat perasaan kamu jadi lebih tenang. Di masa seperti sekarang ini memang tidak gampang membuat diri tenang. Namun, setidaknya kita harus terus berusaha. Coba, deh sediakan waktu untuk baca buku-buku self healing di atas. Semoga dapat membantu mengurangi rasa cemas kamu, ya.