Culture Screen Raves

‘Expats’: Anak yang Hilang di Hongkong, Lulu Wang, dan Nicole Kidman

Lulu Wang kembali setelah sukses debut filmnya, The Farewell, dengan miniseri baru berjudul ‘Expats’. Nicole Kidman kini jadi bintang utama dramanya.

Avatar
  • March 21, 2024
  • 5 min read
  • 2109 Views
‘Expats’: Anak yang Hilang di Hongkong, Lulu Wang, dan Nicole Kidman

Miniseri 6 episode berjudul Expats bercerita tentang banyak hal. Rasa bersalah, rasa kehilangan, rahasia-rahasia, dan tentu saja hubungan antar-manusia yang kompleks. Sentral utamanya ada di tiga orang: Margaret Woo (Nicole Kidman), Hilary Starr (Sarayu Blue) dan Mercy Cho (Ji-young Yoo). Selama enam jam lebih penonton akan diajak untuk menyaksikan bahwa satu kejadian bisa mengubah hidup semua orang yang ada di dalamnya.

Dihantui Satu Tragedi

Margaret Woo bersama suaminya Clarke Woo (Brian Tee) tinggal di apartemen mewah mereka bersama kedua anaknya. Di episode pertama, mereka bertanya-tanya apakah keputusan untuk merayakan ulang tahun Clarke adalah keputusan baik sejak ‘tragedi’ itu. Lulu Wang, kreator dan sutradara enam episode miniseri ini, memberi ruang kosong yang tidak nyaman agar ‘tragedi’ tumbuh jadi misteri di awal episode: Anak bungsu Margaret dan Clarke, Gus (Connor James), hilang beberapa waktu lalu dan sampai sekarang belum ketemu.

 

 

Baca juga: Review ‘Exhuma’: Hantu Jepang dan Sejarah Kelam Penjajahan Korea

Hilary Starr tinggal di bawah apartemen Margaret. Ia lebih dari tetangga. Hilary adalah bestie Margaret sampai Gus menghilang. Margaret yang belum move on membuat hubungan mereka renggang. Belum lagi tuduhan serius yang melibatkan suami Hilary, David Starr (Jack Huston). Tanpa ini pun Hilary punya cukup drama dalam hidupnya. Pernikahannya terlihat berfungsi dari luar, tapi semua orang tahu David adalah alkoholik. Belum lagi desakan untuk memiliki anak. Semuanya menambah kerunyaman.

Terakhir dan yang menghubungkan mereka semua adalah Mercy. Ia percaya bahwa ia dikutuk. Nasib buruk akan mengikutinya ke mana-mana. Mercy kelihatannya seperti anak muda kebanyakan yang laid-back dan tidak punya ambisi dalam melakukan apa pun. Tapi, bahkan dalam acara tongkrongan, penonton segera tahu bahwa isi kepala Mercy tidak pernah ada di ruangan yang sama dengan teman-temannya. Mercy sendiri tidak tahu kapan ia akan memaafkan dirinya karena terlibat dalam hilangnya Gus.

Drama dan Lulu Wang Setelah The Farewell

Setelah The Farewell yang menjadi puja-puji hampir semua sinefil, karya Lulu Wang berikutnya otomatis masuk daftar wajib yang diikuti pecinta film. Keputusan Wang untuk mengadaptasi buku The Expatriates karya Janice Y. K. Lee (yang juga menjadi executive producer sekaligus penulis episode terakhir) bukan langkah yang mengherankan, terutama setelah saya menyaksikan enam episode ini. 

Semua jejak The Farewell terasa dalam miniseri ini. Wang yang sepertinya suka sekali memotret hubungan antar-manusia untuk mendapatkan lanskap lebih luas.

Baca juga: ‘The Zone of Interest’ dan Teror Berhari-hari Setelahnya

Expats mungkin tidak semenghibur miniseri Nicole Kidman lainnya, tapi ini mungkin aksi Kidman yang paling rewarding dibandingkan dengan yang lain. Wang mempersembahkan miniseri ini dengan tempo lambat. Ada kecenderungan bagi Wang untuk sengaja berlama-lama dalam merekam rasa bersalah dan kehilangan karakter-karakternya. Dalam beberapa adegan rasanya seperti sebuah eksploitasi. Tapi untungnya, yang ditampilkan Wang tidak satu nada. Margaret memang mendapatkan kanvas yang lebih besar dibandingkan karakter lain. Tetapi, Wang masih mempunyai waktu untuk memperlihatkan bagaimana suami dan anak-anaknya coping dengan tragedi ini.

Selain soal grief, Expats juga membahas tentang hal lain seperti racism, womanhood dan sebagainya. Nicole Kidman berbagi panggung yang sama rata dengan Sarayu Blue dan Ji-young Yoo yang tidak hanya bisa mengimbanginya, tapi juga memberikan warna tersendiri bagi Expats

Dilihat dari luar, hidup Hilary seperti dongeng. “She has it all,” kalau kata orang-orang. Karier yang baik dan juga pernikahan yang harmonis. Tidak butuh lama bagi Wang untuk menguliti hidupnya Hilary. Di sinilah kemampuan Wang merekam manusia terasa mengagumkan. Di atas kertas rasanya agak susah untuk bisa relate dengan karakter yang sudah mapan dan bahagia. Tapi Wang sanggup membuat saya peduli dengan hidupnya. Salah satu adegan yang paling powerful justru hadir ketika Hilary terjebak di lift bersama ibunya, Brinder (Sudha Bhuchar). Obrolan tentang domestic abuse muncul begitu saja tanpa adanya peringatan. 

Episode Krusial, Episode “Central”

Lulu Wang bersama tim penulisnya (Alice Bell, Vera Miao, Gursimran Sandhu dan Janice Y. K. Lee) menaruh cerita krusial ini di episode lima yang berjudul “Central”. Dalam episode ini Wang (yang menulis dan menyutradarai episode ini) memaksa penonton untuk melihat hidup berbagai orang, terutama asisten rumah tangga Margaret dan Hilary.

Puri (Amelyn Pardenilla), asisten rumah tangga Hilary, merasa perlu membela bosnya ketika teman-temannya membahas soal rumah tangga Hilary. Essie (Ruby Ruiz), asisten rumah tangga Margaret, diam-diam juga merasa bersalah atas hilangnya Gus. Dalam sebuah percakapan, Essie mengaku ke Puri bahwa dia menyesal tidak ikut pergi dengan Margaret saat mereka pergi ke pasar. “Mungkin saja Gus tidak akan hilang,” ucapnya.

Margaret dan Hilary adalah employer yang cukup baik. Tapi tentu saja sebaik-baiknya “juragan”, penonton bisa melihat jurang pemisah antara mereka berdua. Hilary bisa saja duduk di bawah dan memaksa Puri untuk menemaninya minum sambil tertawa. Tapi Puri tetaplah “bawahan” Hilary. Begitu juga dengan Essie. Margaret mungkin memperlakukan Essie sebagai anggota keluarga, tapi Essie tidak pernah terlibat dalam keputusan apa pun dalam keluarga itu. Padahal Essie juga sama berdukanya seperti Margaret. Dia adalah orang yang menghabiskan separuh waktunya bersama Gus. Dia adalah orang yang meninggalkan rumah dan keluarganya sendiri demi mengurusi keluarga Margaret. Tapi apakah sekali pun Margaret pernah bertanya tentang kondisi Essie?

Expats mungkin bercerita tentang orang-orang yang hidup dan tinggal di tanah asing. Tapi sebenarnya miniseri ini bercerita tentang keputusan-keputusan manusia dalam menghadapi tragedi. Dipersembahkan dengan visual yang begitu magnetik (Hong Kong tidak pernah terlihat sesinematik ini), Expats adalah sebuah meditasi yang melenakan. Pelan, emosional dan pada akhirnya memuaskan.

Expats dapat disaksikan di Amazon Prime



#waveforequality


Avatar
About Author

Candra Aditya

Candra Aditya adalah penulis, pembuat film, dan bapaknya Rico. Novelnya ‘When Everything Feels Like Romcoms’ dapat dibeli di toko-toko buku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *