‘Chicken Nugget’: Apa Jadinya Jika Suatu Hari Kau Berubah Jadi Nugget?
Kalau kamu kangen dengan humor ala Stephen Chow, serial ini bisa jadi tontonan menggembirakan sekaligus pelepas rindu.
Di tengah lanskap tontonan yang sangat luas ini, mencari sesuatu yang original bisa menjadi pekerjaan susah. Dalam konteks drama Korea Selatan, kita bisa membagi tontonan dalam beberapa kategori: romansa, thriller atau misteri, makjang (melibatkan banyak orang, style-nya kadang over-the-top dan lebih dari sekali melibatkan karakter yang mati), period dan tentu saja drama. Yang kurang dari daftar tersebut adalah komedi.
Komedi tentu saja selalu hadir dalam episode-episode drama Korea, tapi jarang sekali ada yang dari awal sampai akhir menempatkan komedi di tengah panggung. Lelucon biasanya muncul sebagai hiasan, bukan hidangan utama. Itulah kenapa kehadiran Chicken Nugget, yang ditulis dan disutradarai penulis Extreme Job, menjadi angin segar yang sungguh saya butuhkan.
Dan siapa sangka di balik premisnya yang begitu nyeleneh, serial ini ternyata memberikan sesuatu yang dalam dan berkesan.
Premis Nyeleneh
Diadaptasi dari webtoon karya Park Ji-dok, Chicken Nugget bercerita tentang seorang perempuan yang berubah menjadi daging ayam olahan itu. Choi Seon-man (Ryu Seung-ryong) adalah pemilik usaha sebuah mesin misterius. Salah satu karyawannya adalah Go Baek-joong yang menarik perhatian siapapun yang melihatnya berkat ketidakpeduliannya terhadap sekitar (ia bisa bernyanyi dengan keras di pinggir jalan) dan celana kuning mustard-nya yang menyala terang.
Baca Juga: Drakor ‘Welcome to Samdal-ri’: Cerita Soal Sisi Lain ‘Cancel Culture’ di Korea Selatan
Pagi itu semuanya nampak normal. Yang aneh mungkin hadirnya sebuah mesin berwarna ungu yang tidak jelas datang dari siapa. Instruksinya juga tidak ada. Pagi itu juga, fokus Baek-joong (Ahn Jae-hong), karyawan di sana, bukan ke mesin itu melainkan ke anak si bos, Choi Min-ah (Kim Yoo-jung), yang cantik luar biasa. Semuanya langsung menjadi berantakan ketika Min-ah masuk ke dalam mesin warna ungu tersebut dan berubah menjadi nugget.
Dari awal Chicken Nugget hadir, ia sudah membuat saya penasaran. Serial 10 episode ini membuka episode pertama dengan gambar nugget di luar angkasa dan pertanyaan serius, “Bagaimana rasanya hidup menjadi nugget ayam?”
Setelah pertanyaan filosofis ini, penonton kemudian langsung diajak untuk melihat berbagai humor dan bercandaan slapstick. Kalau kamu menyukai film-film Stephen Chow, selera humor serial ini memang untukmu. Pembukaan yang mengejutkan ini kemudian diikuti dengan berbagai petualangan dari pencarian ilmuwan yang mendadak hilang, seorang saudara yang ingin tampan seperti saudaranya sendiri, sampai konspirasi yang melibatkan anggota kerajaan.
Gaya bercerita dan selera humor sutradara Lee Byeong-heon yang spesifik ini memberikan efek yang instan kepada penonton. Kalau dari episode pertama kamu sudah menolak cara serial ini bercerita, susah bagimu untuk bisa serius menikmati serial komedi ini. Tapi, kalau dari gambar nugget terbang di luar angkasa sudah membuatmu tersenyum, serial ini memang dibuat untuk kamu. Kamu mungkin akan sulit bosan jika sudah memulai. Dari parodi adegan Interstellar sampai pertarungan final yang menghebohkan, serial ini tidak kehabisan amunisi untuk membuat saya tetap tinggal sampai akhir.
Hati-hati Bisa Bikin Banjir Air Mata
Tentu saja dengan gaya bercerita yang tidak biasa dan situasi yang sengaja over-the-top, aktor-aktornya harus bisa mengeksekusi semua emosi tanpa terasa aneh.
Baca Juga: <strong>5 Rekomendasi Drakor tentang Persahabatan yang Wajib Ditonton
Dalam Chicken Nugget, Ryu Seung-ryong sanggup membuat saya terbahak-bahak dan juga terharu. Ini adalah salah satu poin paling mengejutkan dalam Chicken Nugget. Ia bisa membawa lelucon yang gila-gilaan ini ke dalam ranah dramatis yang dalam. Siapa sangka cerita soal perempuan berubah menjadi nugget bisa membuat saya menitikkan air mata?
Ahn Jae-hong yang mungkin pernah kamu tonton sosoknya di Reply 1988 juga mendapatkan kesempatan yang sama di Chicken Nugget. Comedic timing-nya sempurna. Dan saat Chicken Nugget memberinya porsi yang berat, seperti yang ia dapatkan di detik-detik terakhir episode terakhir, Jae-hong mengunyah drama itu dengan mudah. Saya tidak akan memberikan spoiler, tapi konklusi dari serial ini mendekati sempurna.
Selain dua aktor tersebut, Kim Yoo-jung (Backstreet Rookie, 20th Century Girl) cukup memberikan kesan melalui kemunculannya yang singkat. Ia berhasil membuat saya percaya kenapa orang-orang ini panik setelah sosoknya berubah menjadi nugget. Tapi mungkin yang paling mencuri perhatian adalah kemunculan Jung Ho-yeon.
Selama ini saya hanya melihat kemampuan akting Ho-yeon melalui Squid Game yang membawa namanya ke puncak atmosfer. Menyenangkan sekali melihat Ho-yeon di sini karena ia bukan hanya aktor yang tahu jenis drama apa yang ia mainkan, ia juga tidak malu untuk terlihat konyol. Ho-yeon tidak hanya memiliki chemistry sangat baik dengan Jae-hong, tapi ia berhasil men-deliver semua keabsurdan komedi ini dengan serius.
Baca Juga: <strong>5 Rekomendasi Drakor tentang ‘Bullying’ yang Kuras Emosi
Komitmennya terhadap jokes-jokes yang ditulis oleh Byeong-heon inilah yang membuat episodenya menjadi salah satu episode terbaik. Hanya dengan satu episode, Ho-yeon bisa mengambil spotlight dari dua karakter utama yang padahal adalah veteran komedian.
Dengan durasi yang sangat bersahabat (satu episodenya kurang dari 30 menit), Chicken Nugget adalah pembuktian bahwa ternyata kita masih bisa menemukan konten original. Kalau kamu bosan menonton drama Korea Selatan yang isinya tentang pembunuhan, orang-orang saling tikam, atau orang-orang cantik dan ganteng saling jatuh cinta, Chicken Nugget adalah alternatif yang asyik untuk dicoba. Percayalah, di akhir serial, kamu akan mendapatkan hadiah yang lebih dari sekadar komedi tentang perempuan berubah menjadi nugget.
Seluruh episode ditonton untuk ulasan ini.
Chicken Nugget dapat disaksikan di Netflix.