Culture Screen Raves

‘Upgraded’: Romcom Camila Mendes yang Ternyata Tidak Terlalu Jelek

Romcom ini mungkin saja bisa jadi legenda jika dirilis 20 tahun lalu. Dan itu ajaib buat saya.

Avatar
  • February 19, 2024
  • 5 min read
  • 1381 Views
‘Upgraded’: Romcom Camila Mendes yang Ternyata Tidak Terlalu Jelek

Sepertiga Upgraded diputar, saya bisa membayangkan bagaimana eksekutif Hollywood menjual film ini: “Bayangkan Devil Wears Prada ketemu Cinderella, tapi setting-nya di London.” Lewat satu kalimat itu, kamu bisa membayangkan seperti apa Upgraded, film romantic comedy terbaru rilisan Amazon Prime yang dibintangi alumnus Riverdale, Camila Mendes. Film ini tentu saja, seperti yang bisa dibayangkan, mengikuti semua formula romantic comedy (romcom). Bagian paling mengejutkannya adalah, Upgraded ternyata tidak jelek.

Berawal dari Tiket Pesawat yang Di-upgrade

Ana (Camila Mendes) tidak mempunyai apa-apa kecuali mimpi untuk punya galeri sendiri. Saat ini dia “numpang” tinggal di apartemen studio kakaknya, Vivian (Aimee Carrero), di New York. Ia tidur di sofa dan tiap bangun harus mendengar ocehan kakak iparnya, Ronnie (Andrew Schulz), soal obsesi Ana terhadap lukisan yang tidak sehat. Tapi ini semua hanya sementara. New York menawarkan mimpi. Meskipun saat ini mimpinya buruk sekali.

 

 

Bosnya adalah Claire (Marisa Tomei), orang paling perfeksionis yang pernah ada di muka bumi. Tidak ada yang tahu Claire asalnya dari mana dan kenapa aksennya luar biasa aneh. Yang orang tahu adalah jangan melakukan kesalahan di depan Claire. 

Seakan ini tidak cukup, Ana harus menghadapi dua asisten Claire yang kata “bitchy” saja tidak cukup untuk menggambarkan mereka berdua. Dua asisten yang badannya seperti model catwalk ini bernama Suzette (Rachel Matthews) dan Renee (Fola Evans-Akingbola).

Ana tahu bahwa mimpinya terlalu tinggi, tapi ia tetap bersemangat untuk membuktikan bahwa dia bisa meraih mimpi itu. Suatu hari, usahanya membuahkan hasil karena Claire mengajaknya untuk ikut ke London. Di bandara, Ana bertugas menjadi pembantu dan dibelikan tiket paling murah. Di sinilah Dewi Fortuna mulai mendukung jalan Ana. Tidak hanya petugas bandara meng-upgrade tiketnya menjadi first class, ia juga bertemu dengan cowok ganteng bernama Will (Archie Renaux) yang membuatnya cekikikan sepanjang perjalanan.

Bukannya terus-terang bekerja sebagai asisten, Ana malah mengaku sebagai bos pada laki-laki itu.

Baca juga: Buat Ekspektasi Tak Realistis, Yang Saya Pelajari dari Film Romcom Remaja

Rumus Romcom Biasa

Genre romcom memang bukan genre tersusah di dunia. Formulanya sudah dibentuk sejak lama. Tapi seperti halnya masakan, tidak banyak yang bisa mencontek resepnya dan menghasilkan makanan yang sama. Tidak sedikit romcom yang berakhir gagal (tiga perempat rilisan romcom) atau gampang dilupakan (separuh romcom modern). 

Upgraded mungkin tidak akan diingat banyak orang 20 tahun kemudian, seperti halnya orang masih teringat dengan apa yang dilakukan Julia Roberts pada sebuah pernikahan di dekade 90an. Tapi film ini bisa jadi berhasil membuktikan prasangka buruk saya salah.

Trio penulis skripnya (Christine Lenig, Justin Matthews dan Luke Spencer Roberts) mengisi Upgraded dengan berbagai klise yang ada. Tentu saja Ana menghabiskan separuh durasi untuk berpura-pura jadi art director sukses. Ana juga menghabiskan seperempat durasi film untuk ngumpet dari Claire karena mulut besarnya sendiri. Tentu saja cowok ganteng di pesawat itu tidak hanya kaya, tapi juga meluangkan waktu berharganya untuk menjadi pelatih bola bagi anak-anak kecil. Dan tentu saja mereka berdua memiliki waktu yang cukup untuk segera jatuh cinta. Semua klise ini bisa dicium dari 100 kilometer jauhnya, tapi entah kenapa di layar, semuanya terasa tulus dan menyenangkan.

Selain itu, Upgraded ternyata masih memiliki kemampuan untuk mengejutkan dengan resolusi babak ketiganya yang lumayan menarik. Bagian akhir saat karakter utamanya memilih untuk mendukung sesama perempuan dan bukannya menikam satu sama lain, memang kelihatan terlalu too good to be true. Untungnya film ini tidak meromantisasi adegan tersebut sebagai momen yang perlu dibesar-besarkan. 

Baca juga: Yang Beda dari Novel dan Film Romcom ‘Red, White & Royal Blue’

Jika Dirilis 20 Tahun lalu

Selain skrip, ada satu lagi yang menjadi faktor utama penentu apakah romcom  tersebut berhasil atau tidak. Dan hal tersebut tidak bisa didapatkan dengan mudah: on-screen chemistry. Tidak semua orang bisa melakukannya. Kemampuan akting dan nama besar tidak selalu bisa translate ke dalam film (kalau tidak percaya, coba tonton romcom terakhir Netflix yang dibintangi oleh Reese Witherspoon dan Ashton Kutcher).

Sebagai pemeran utama, Camila Mendes mempunyai kemampuan yang lebih dari cukup untuk membuat saya jatuh cinta. Ini hal yang susah karena dia biasanya lebih fasih untuk menjadi bad girl seperti yang ia pertontonkan dalam Riverdale atau Do Revenge, film remaja Netflix yang ternyata lumayan asyik. 

Baca juga: 3 Fakta ‘Ticket to Paradise’: Romcom yang Kental Cara Pandang Penjajah

Di layar Mendes kelihatan meyakinkan sebagai gadis yang naif dengan segala mimpi ambis-nya. Dan chemistry-nya dengan pemain serial Shadow and Bone, Archie Renaux, lumayan bisa membuat layar bergetar. Ketika mereka saling menggoda, saya menemukan diri saya cekikikan—reaksi yang diharapkan para pembuat romcom

Tidak rugi juga Upgraded memiliki Marisa Tomei dan Lena Olin (berperan sebagai Catherine, ibu Will, si sosialita nyentrik) yang mengunyah semua adegan mereka dengan sempurna. Setiap ada adegan mereka di layar, film ini menjadi jauh lebih menarik. 

Kalau saja Upgraded dirilis 20 tahun lalu, bersamaan dengan film-film “remeh” lain 13 Going On 30, A Cinderella Story atau The Prince & Me, film ini mungkin akan berakhir menjadi legenda seperti film-film tersebut. Saya bisa membayangkan saya pergi ke Video Ezy untuk menyewa Upgraded kalau saja film ini dirilis 20 tahun lalu. Film ini mungkin tidak akan berakhir menjadi klasik. Tapi kenyataan bahwa ternyata Upgraded tidak jelek, itu saja sudah cukup ajaib menurut saya.

Upgraded dapat disaksikan di Amazon Prime.



#waveforequality


Avatar
About Author

Candra Aditya

Candra Aditya adalah penulis, pembuat film, dan bapaknya Rico. Novelnya ‘When Everything Feels Like Romcoms’ dapat dibeli di toko-toko buku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *