Culture Prose & Poem

Sajak Aan Mansyur 3: Makan Malam di Restoran Baru

“Jika aku bisa jadi kota, aku kota yang tidak menyingkirkan perempuan & anak.”

Avatar
  • November 18, 2019
  • 1 min read
  • 813 Views
Sajak Aan Mansyur 3: Makan Malam di Restoran Baru

MAKAN MALAM DI RESTORAN BARU
TIDAK JAUH DARI PANTAI LOSARI

Jika aku bisa jadi laut, aku laut pasang,
(bulan tunduk menyerahkan cahaya murung
& aku memungut cangkang-cangkang mutiara
dari dalam diriku—untuk lehermu) laut yang tidak
menyerahkan tubuhnya jadi alas kota-kota baru
yang asing.

 

 

Jika aku bisa jadi kota, aku kota yang tidak
menyingkirkan perempuan & anak-anak
dari jalan raya, atau menyangkarkan mereka
di rumah, kota yang tulang-tulangnya bukan
perampasan & kepatuhan, kota yang diterangi
cinta & kecemasan sehari-hari.

Jika aku bisa jadi cinta, aku cinta
beraroma tubuh tidak tercemar deodoran,
cinta beraroma kerja orang-orang biasa, cinta
yang senantiasa basah oleh keringat yang bisa
mencium hidungmu dari seberang meja makan.

Baca juga: Sajak Aan Mansyur 4: Ibuku dan Aku



#waveforequality


Avatar
About Author

Aan Mansyur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *