Review ‘The Idea of You’: Ketika Sang Janda dan Si Anggota Boyband Jatuh Cinta
Apa jadinya ketika seorang janda 40-an jatuh cinta pada superstar yang lagi tenar-tenarnya? Siapkah dunia saat perempuan lebih tua punya hubungan dengan laki-laki lebih muda?
(Hati-hati spoiler!)
Solène (Anne Hathaway) adalah seorang janda dan ibu yang baik. Ketika mantan suaminya, Daniel (Reid Scott), tidak bisa mengantar putri mereka ke Coachella, Solènemenurut. Ia yang pergi mengantar. Siapa sangka ternyata perjalanan ke salah satu festival musik terbesar di dunia ini mengubah hidup Solènedalam sekejap. Solène yang salah masuk kamar mandi, bertemu dengan Hayes Campbell (Nicholas Galitzine, sedang menikmati menjadi the it boy of romcoms), salah satu personil dari boyband August Moon.
Interaksi keduanya yang singkat di trailer itu rupanya memberi kesan mendalam untuk sang penyanyi. Tidak hanya ia menyanyikan lagu spesial yang membuat Solène senyum-senyum sendiri, cowok ganteng itu juga datang ke galeri Solène untuk memborong semua barang yang ada di sana. Tentu saja mereka berakhir berdua saja, tanpa adanya teriakan penonton atau kilat kamera para paparazzi. Ketika Hayes menciumnya, Solène menolaknya. Skenario ini terlalu menggelikan. Umur mereka berjarak 15 tahun.
Baca juga: Menonton Komedi Romantis di Halaman Buku
Tapi tentu saja, kita tidak bisa mengontrol siapa yang kita cintai. Dalam sekejap, Solène memutuskan untuk bertemu dengan Hayes dan melanjutkan foreplay mereka yang tertunda. Pertanyaannya tinggal: Apakah benar happy ending ala film-film romcom itu exist? Atau ini semua hanyalah memori indah sementara?
Yang Indah-indah, Yang Cuma Terjadi dalam Romcom
Diadaptasi dari novel karya Robinne Lee yang terkenal, The Idea of You adalah romantic comedy dalam bentuk sejatinya. Dari film dibuka, Michael Showalter sebagai sutradara menjelaskan dengan terang-terangan bahwa yang penonton akan saksikan adalah sebuah fantasi. Tidak mungkin ada janda menjelang umur 40-an terlihat seperti Anne Hathaway. Tidak mungkin juga seorang superstar naksir dengan ibu-ibu random. Tone warna yang hangat, menjadikan semua momen terasa sinematik, mengukuhkan plot manis mereka.
Sebagai sebuah film yang ide awalnya didasarkan dari sebuah fan fiction, The Idea of You mungkin adalah produk yang terbaik sejauh ini. Ia jauh lebih serius daripada serial After yang menggelikan itu (sama-sama terinspirasi oleh sosok Harry Styles). Ia juga jauh lebih peduli dengan character development dari apapun yang trilogi Fifty Shades of Grey coba sampaikan. Walaupun tetap saja The Idea of You tidak terhindar dari berbagai adegan yang membuat saya cringe, setidaknya film ini masih mempunyai sesuatu untuk disampaikan.
Baca juga: ‘Red, White & Royal Blue’, Kembalinya ‘Rom-Com’ Kerajaan dan Percakapan Penting Soal Melela
Salah satu improvement yang dilakukan penulis skrip film ini (Michael Showalter menggandeng Jennifer Westfeldt) adalah mengubah dinamika keluarga karakter utamanya. Berbeda dengan bukunya, Daniel dan Solène berpisah karena Daniel selingkuh dengan perempuan yang jauh lebih muda. Tidak hanya ini akhirnya menjelaskan ketakutan Solène untuk memulai lagi hubungan dengan laki-laki, tapi ini juga paralel yang tepat untuk babak baru dalam kisah asmara Solène berikutnya.
Salah satu bagian paling memuaskan dari film ini adalah ketika Daniel meng-confront Solène tentang hubungannya dengan Hayes dan menyindirnya dengan situasi jarak umur mereka yang jauh.
Kebutaan Daniel terhadap ini seperti mewakili afirmasi masyarakat soal isu age gap dalam konteks romansa. Kita terlalu menganggap biasa laki-laki yang berhubungan dengan perempuan lebih muda, tapi kebanyakan dari kita memberi respons beda jika skenario ini dibalik.
Hal lain yang juga berbeda dari bukunya adalah perbedaan umur putri Solène, Izzy (Ella Rubin). Ia dibikin lebih tua, sehingga juga mengubah reaksinya ketika tahu sang ibu menjalin hubungan dengan superstar. Jika di buku Izzy langsung marah ketika melihat ibunya berciuman dengan Hayes, di versi film Izzy mendukung hubungan Solène dan Hayes. Izzy, baik di buku dan di film, memang akhirnya menjadi alasan kenapa hubungan kedua karakter utamanya tidak berjalan dengan mulus.
Izzy yang menjadi bahan bulan-bulanan teman-temannya di sekolah akhirnya menjadi alasan mengapa Solène memutuskan untuk tidak meneruskan hubungannya dengan Hayes. Perubahan umur Izzy ini juga mengubah interaksi antara Solène dan anaknya. Dan perubahan ini tidak hanya membuat hubungan Izzy dan Solène menjadi lebih menarik tapi juga mengurangi faktor “egois” dari Solène ketika ia memutuskan untuk merespons Hayes.
Logika Tak Sampai yang Akan Saya Kunyah
Sebenarnya kalau mau “menguliti” The Idea of You lebih dalam, film ini menampilkan begitu banyak logika yang tidak sampai. Seperti misalnya, bagaimana mungkin musisi sebeken Hayes tidak punya security yang lebih canggih? Bagaimana bisa seorang Solène bisa nyelonong begitu saja? Dan dari semua orang yang ia temui, bagaimana bisa Hayes langsung jatuh hati kepada Solène? Semua pertanyaan-pertanyaan ini memang pada akhirnya menjadi tidak penting karena seperti kebanyakan romantic comedy, The Idea of You menjual fantasi.
Film ini tidak ada bedanya dengan semua drama Korea yang membuat pegawai biasa bisa tiba-tiba tabrakan dengan CEO ganteng di pinggir jalan.
Meskipun begitu rasanya sungguh menyenangkan menyaksikan seorang single mother, yang di awal film ini mengorbankan hidupnya untuk orang lain, akhirnya melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri.
Dalam versi bukunya, Robinne Lee menutup cerita The Idea of You dengan kenyataan yang pahit. Solène memutuskan Hayes dan hubungan mereka akhirnya menjadi kenangan. Sementara Hayes meneruskan hidupnya sebagai popstar dan berkencan sana-sini, Solène hanya bisa duduk diam dan mengenang fase dalam hidupnya saat ia berada di private jet dalam rengkuhan salah satu orang terganteng di dunia.
Showalter lebih mengerti soal fantasi daripada Robinne Lee. Siapa yang peduli dengan ending realistis kalau ia bisa membuat semua penonton meringis senang ketika Hayes kembali berkunjung ke galeri Solène lima tahun kemudian? Penggemar sejati bukunya bisa jadi tidak setuju dengan pemilihan ending film ini. Saya, seorang optimist yang delusional, merasa bahwa ini adalah konklusi yang pas untuk kisah fantasi ini. Berikan semua kebahagiaan itu dan akan saya kunyah mentah-mentah.
The Idea of You dapat disaksikan di Amazon Prime