‘Hacks’ Musim 4: Komedi Tajam, Drama Lebih Gila
(mengandung sedikit spoiler)
Menulis—dan membuat—komedi adalah pekerjaan sulit. Menjaganya tetap segar dan relevan jauh lebih menantang. Maka ketika Hacks kembali di musim keempat dengan kualitas yang tetap prima, itu terasa seperti keajaiban kecil. Serial ini bukan hanya berhasil mempertahankan relevansi kritik sosialnya terhadap industri hiburan, tetapi juga memperkuat pertaruhan emosional dua karakter utamanya, Deborah Vance (Jean Smart) dan Ava Daniels (Hannah Einbinder).
Deborah dan Ava mungkin tidak beraksi seperti Ethan Hunt dalam Mission: Impossible, tapi secara emosional, perjalanan mereka tak kalah eksplosif. Setelah menjadi rekan kreatif, berbaikan, hingga berkeliling untuk membangkitkan kembali karier Deborah di musim-musim sebelumnya, musim keempat dimulai dari titik genting. Deborah akhirnya meraih impiannya sebagai pembawa acara late night show, mimpi yang selama ini hampir mustahil bagi perempuan di industri yang seksis.
Namun pencapaian itu datang dengan harga yang harus dibayar. Posisi baru itu mengharuskannya mencoret Ava dari tim karena sudah ada kepala penulis. Ava yang merasa jasanya besar dalam pencapaian itu memilih jalan nekat: memeras bosnya sendiri agar diberi posisi kepala penulis. Tahu bahwa Ava serius, Deborah tak punya pilihan selain tunduk. Maka dimulailah babak baru hubungan mereka—penuh luka lama dan dinamika kekuasaan yang belum selesai.
Baca juga: ‘Adults’: Komedi Nongkrong Gen Z yang Jujur, Riuh, dan Kadang Canggung
Konflik lama, level baru
Yang selalu menjadi kekuatan Hacks adalah relasi Deborah dan Ava. Di tangan kreator Lucia Aniello, Paul W. Downs, dan Jen Statsky, dinamika mereka tak pernah jatuh menjadi repetitif. Sebaliknya, tarik-ulur mereka selalu terasa segar, penuh ketegangan, dan tak jarang lucu sekaligus menyakitkan. Kali ini, mereka terjebak dalam hubungan yang makin menyerupai romantic comedy—penuh konflik, gengsi, dan cinta yang tak pernah terucap.
Paruh awal musim keempat banyak diisi adegan “balas dendam” Deborah pada Ava yang memanipulasinya. Meski hubungan mereka toksik, penonton selalu bisa memahami motivasi masing-masing. Deborah merasa ditekan karena posisinya sebagai host adalah bentuk perjudian studio. kalau ia gagal, bisa jadi tak akan ada lagi perempuan yang dipercaya membawakan acara itu. Di sisi lain, Ava frustrasi karena melihat acara itu kehilangan jati diri demi menyenangkan sponsor.
Konflik ini memuncak di episode keenam, “Mrs. Table”, salah satu episode paling emosional sepanjang serial ini. Ava yang merasa burnout dan tereksploitasi akhirnya mundur. Episode ini memperlihatkan momen rapuh Ava, realisasi menyakitkan Deborah, hingga permintaan maaf yang tulus. Ditulis Carolyn Lipka dan disutradarai Downs, ini adalah episode dengan intensitas emosi dan ketajaman naskah yang memukau.
Namun Hacks tidak berhenti di sana. Setelah kembali bersatu dan berhasil membawa acara mereka menjadi nomor satu, hubungan Deborah dan Ava kembali diuji. Dalam episode “A Slippery Slope”—yang mendapat nominasi Emmy untuk penyutradaraan dan naskah terbaik—penonton dibawa pada tepi keputusan paling dramatis: apakah Deborah akan memecat Ava demi mempertahankan posisinya?
Baca juga: ‘Somebody Somewhere’: Komedi ‘Slice of Life’ yang Menghangatkan Hati
Dengan jenius, Lucia Aniello membuat kita percaya bahwa Deborah akan melakukan hal itu. Bukan karena ia jahat, tapi karena ia ambisius dan realistis. Maka ketika ia tidak memecat Ava, dampaknya terasa besar. Keputusan itu menyentuh bukan hanya Ava, tapi juga penonton, karena kita tahu itu bukan keputusan yang mudah.
Final musim keempat memang tak semencengkeram “A Slippery Slope”, namun tetap menjadi penutup yang solid. Ava, yang merasa berutang budi, ikut Deborah tampil di Singapura. Tapi kreativitasnya terhambat, sementara Deborah justru tampak kehilangan api. Ketika rumor tak sedap menyebar di Hollywood, Deborah akhirnya bangkit dan siap tampil lagi. Ini jelas bukan akhir cerita, hanya jeda menuju pertarungan berikutnya.
Dengan empat musim yang konsisten brilian, Hacks membuktikan bahwa relasi emosional bisa menjadi nadi utama dari komedi modern. Komedi bukan hanya soal tawa, tapi juga soal siapa yang kita lukai untuk bisa bertahan. Dan Deborah serta Ava menunjukkan, bahwa hubungan paling kuat sering kali juga yang paling menyakitkan.
Hacks dapat disaksikan di HBO Max
















