Artikel Lainnya
Edwin Tidak Sendiri: Luka, Politik Identitas, dan Sinema yang Berpihak
Tulisan ini lahir dari kegelisahan usai melihat komentar-komentar bernada rasis terhadap film Pengepungan di Bukit Duri di media sosial. Alih-alih membuka ruang empati, banyak respons
#HariKartini2025: Mengepal Mawar Berduri, Menjadi Kartini di Era Digital
Siapa yang enggak familier dengan jargon khas, “Habis gelap terbitlah terang”. Kini lebih dari satu abad setelah Kartini memperjuangkan mimpi, apakah perempuan benar-benar sudah memasuki
#HariKartini2025: Tubuh Perempuan dan Hak yang Tak Pernah Diajarkan
*Peringatan pemicu: Gambaran kekerasan seksual. Dulu, saya selalu bilang pada anak perempuan saya: “Cuma dokter yang boleh menyentuh bagian tubuh di balik bajumu untuk alasan
Sederhana, tapi Media Masih Tak Adil pada Korban Femisida: Temuan Magdalene
Peringatan Pemicu: Tulisan memuat cerita femisida “Apa sih sebenarnya salah anak saya sampai bisa terjadi fatal kayak gini?” Itulah pertanyaan yang terus menghantui Sukarsih sejak anak
Indonesia’s Beauty Boom: Cosmetic Surgery, Class, and Social Media Gaze
Swipe, scroll, suggest. With just a few thumb flicks, it’s easy to fall down the rabbit hole of skincare reels and cosmetic ads. One moment
