5 Artikel Pilihan: Kesetaraan Pernikahan Thailand hingga Derita Buruh karena Tapera
Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, mulai dari curhat buruh soal Tapera hingga UU Kesetaraan Pernikahan Thailand.
1. Curhat Buruh Perempuan: Tapera Cuma Menambah Panjang Derita Kami
Yuli Indriani, 40, khawatir bakal semakin melarat jika kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) diberlakukan. Program anyar Presiden Joko “Jokowi” Widodo itu sedianya memotong gaji buruh sepertinya, sebesar 2,5 persen setiap bulan. Selama ini saja, dia sudah ketar-ketir dalam memenuhi kebutuhan dengan gaji seadanya. Maka ketika kabar tentang iuran Tapera untuk seluruh tenaga kerja, Yuli merasa keberatan.
Baca selengkapnya di sini.
2. Komposer ‘How to Make a Million Before Grandma Dies’ dan Rahasia Musik Latar yang Bikin Mewek
Ketika artikel ini keluar, film Thailand yang didistribusikan Klikfilm ini sudah akan mencapai 3 juta penonton. FilmHow to make a Millions Before Grandma Dies (ke depannya akan disingkat Grandma) memang merupakan sebuah sensasi. Tidak hanya film ini sukses meraih angka penonton yang tinggi, ia juga diakui bagus oleh para kritikus dan penikmat film. Orang-orang menonton film ini bisa lebih dari satu kali karena ingin membagi pengalaman nonton mereka dengan orang yang berbeda-beda. Saya sendiri sudah menonton film ini tiga kali untuk alasan yang sama.
Selain ceritanya, scoring dalam film ini juga jadi salah satu hal yang menarik buat saya.
Simak artikelnya di sini.
3. Thailand Bakal Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Kesetaraan Pernikahan
Thailand segera jadi negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan kesetaraan pernikahan. Hal ini terwujud usai Senat Kerajaan menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesetaraan Pernikahan pada (18/6). Dikutip dari VOA Indonesia, RUU Kesetaraan Pernikahan ini mengantongi persetujuan 130 anggota dari 152 anggota yang hadir. Sebanyak 4 anggota menolak dan 18 orang abstain.
Baca di sini.
4. #RuangAmanAnak: Pengalaman Jadi Pendamping Korban Anak Bikin Saya Sadar Pentingnya Pendidikan Seks
Usia “Bunga” masih 6 tahun saat tindak kekerasan seksual itu terjadi. Sebagai konselor yang belum lama bergabung dalam tim pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan seksual di salah satu kelurahan di Depok, saya ingat betul amarah yang terasa saat pertama kali mendengar kasusnya.
Jarang menemui korban anak, saya sempat berdiskusi terlebih dahulu dengan rekan sejawat terkait apa yang harus saya lakukan. Berbeda dengan orang dewasa, korban kekerasan seksual anak punya kebutuhan tersendiri pada proses konseling awal yang mesti saya penuhi dengan tepat. Anak-anak punya pemahaman yang konkret terkait suatu kejadian.
Selengkapnya di sini.
5. Kenalkan Teman ke Pasangan, Perlu Enggak Sih?
Kurang lebih dua tahun lalu, “Alex”, 24 diajak “Ezra”—mantan pacarnya—ke restoran di bilangan Jakarta Selatan. Tujuannya untuk memperkenalkan Alex pada dua kolega, yang dianggap safe space bagi hubungan pasangan queer. Namun, dua orang tersebut enggak menyambut kehadiran Alex.
Malam itu, teman-teman Ezra enggak memberikan perhatian pada Alex. Ezra tak percaya, Alex diperlakukan demikian. Barulah di pertemuan berikutnya, Ezra sadar, kedua temannya enggak mendukung relasinya dengan Alex.
Baca artikelnya di sini.