5 Artikel Pilihan: Review ‘Money Heist’ hingga Kontroversi Corbuzier
Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, mulai dari resensi ‘Money Heist’ hingga kontroversi Deddy Corbuzier.
1. Narasi Perempuan Sempurna yang Perlu Didobrak
Jika kalian perempuan dan pernah mengikuti acara keluarga seperti arisan atau pengajian, mungkin saja pernah mendapat pertanyaan semacam, “kenapa belum menikah? Sudah bekerja, apalagi yang mau dicari”, atau “anaknya lucu banget ya, ayo nambah satu lagi yang cowok biar sepasang”, atau “kamu jangan terlalu sibuk, nanti suamimu diurusin perempuan lain lho”, atau “masa punya anak, tapi malah diasuh ART, nanti lebih deket sama ART daripada sama ibunya lho”..
Beberapa pertanyaan dan pernyataan tersebut sering sekali muncul, terutama ditujukkan kepada perempuan, baik ditanyakan oleh laki-laki maupun sesama perempuan. Seringnya mendengar pertanyaan tersebut, menjadi gambaran bagaimana kehidupan dan pencapaian perempuan: Yang seolah-olah punya tanggung jawab sosial, dan memerlukan validasi dari masyarakat tentang yang bisa dan tidak bisa dilakukan.
Baca selengkapnya di sini.
2. Dear Om Deddy, Setop Ambil Keuntungan dari Kelompok Rentan
Lagi-lagi nama Om meramaikan media sosial nih, gara-gara potongan klip podcast #CloseTheDoor bareng Cinta Laura dan Widy Vierratale. Sebenarnya, penyebab sorotan warganet masih sama ya, Om, gara-gara konten podcast-nya kontroversial. Bedanya, kali ini pembahasannya seputar pelecehan seksual.
Namun, sebelum membahas konten itu, perlu saya sampaikan kenapa geram banget sama Om Deddy, sampai menulis “surat peringatan” ketiga ini.
Simak artikelnya di sini.
3. Berkaca dari Kasus AS, Apakah Aturan Aborsi di Indonesia Sama Bapuknya?
Hari-hari ini, dunia sedang ramai membahas putusan Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat (AS) yang menganulir hak aborsi. Padahal hak ini sebelumnya berlaku sejak 1973 melalui putusan MA AS tahun 1973 – dikenal sebagai Roe v Wade – yang memberi hak pada perempuan untuk melakukan aborsi.
Bicara soal demokrasi dan hak-hak perempuan, bagaimana situasi di Indonesia sendiri terkait kebijakan aborsi?
Ini artikel lengkapnya.
4. Menonton Korut dan Korsel Bersatu dalam ‘Money Heist Korea: Joint Economic Area’
Ada alasan yang jelas kenapa La casa de papel atau yang banyak orang kenal dengan Money Heist menjadi sebuah fenomena global. Alex Pina sebagai kreatornya tidak hanya berhasil membuat sebuah serial yang menegangkan, tapi ia juga membuat perampokan sebagai sebuah statement politik. Ia berhasil membuat pernyataan tentang ketidaksetaraan (inequality).
Dengan storytelling yang matang dan karakter-karakter yang sangat mencolok mata, tidak mengherankan jika Money Heist akhirnya menjadi salah satu judul andalan Netflix yang akhirnya diberi kesempatan untuk mendapatkan remake.
Selengkapnya di sini.
5. Sulitnya Mengakses Musik Jepang di Era Streaming Digital
Aku tak pernah menyangka menjadi penggemar idola Jepang membawa lika-likunya sendiri. Sering sekali aku iri dengan teman-temanku yang suka idol K-Pop atau boyband Barat seperti One Direction. Pasalnya, teman-temanku ini tak pernah merasakan susahnya menikmati lagu, video musik, hingga konser idola mereka. Fans K-Pop atau boyband Barat bisa langsung menonton video musik idolanya di YouTube secara gratis. Mau mendengarkan lagu pun mereka bisa mendengarkannya lewat radio atau membeli CD di toko CD lokal yang melisensi album-album idola mereka di Indonesia.
Baca artikelnya di sini.