Screen Raves

5 Ide Cerita untuk ‘Petualangan Sherina 2’

Jika salah satu film anak-anak paling memorable sepanjang masa akan dibuat sekuelnya, akan seperti apa ya?

Avatar
  • March 19, 2020
  • 4 min read
  • 917 Views
5 Ide Cerita untuk ‘Petualangan Sherina 2’

Ini adalah sebuah ide yang tidak diundang. Sebuah ide untuk sekuel salah satu film anak-anak yang paling memorable, paling bersejarah, paling jedar dalam hidup saya. Dan tentu saja dia adalah Kuch Kuch Hota Hai Petualangan Sherina. Film musikal produksi Miles Film ini kabarnya akan dibuat sekuelnya. Walaupun mereka memang belum mengumumkan secara resmi, tapi bisikannya sudah lumayan jelas. Terutama karena akun instagram ini.

I mean…

 

 

Saya yakin, enggak sedikit di antara kalian yang ketika Petualangan Sherina dirilis jadi suka ngemil Tini Wini Biti dan koleksi semua gambarnya Sherina. Atau mungkin obsesi mau ke Bosscha ngeliat bintang sambil nyanyi. Atau mungkin digebukin sama anak-anak kampung sebelah karena ketika kamu main sama temen-temen, kamu neriakin mereka, “Eh pengecut, sini kalau berani!”.

Oh yang terakhir enggak? Cuman saya aja?

Ini menunjukkan bahwa dari kecil, saya adalah seorang fandom sejati. Dan sebagai fandom nomer satu, saya sangat menantikan sekuel ini. Yang jelas, saya berharap karakter-kakarakternya nanti harus grow sesuai dengan umur mereka. Sherina dan Sadam berarti bakal berumur akhir 20an atau awal 30an. Dan saya pengennya mereka menghadapi masalah atau menyelesaikan sesuatu sesuai dengan umurnya (enggak kayak *cough cough* Ada Apa Dengan Cinta 2. Don’t look at me like that. You know exactly what I mean.)

Selain itu, nyebut Petualangan Sherina tanpa masukin bagian musikalnya sama seperti grup WhatsApp keluarga tanpa kehadiran om dan tante yang kalau dibilangin jangan sebarin hoaks malah nyolot. Harapannya sih, Petualangan Sherina 2 tetep musikal ya. Saya enggak minta mereka bikin kayak La La Land. Bikin kayak film-filmnya John Carney juga boleh.

Baik. Seperti sudah saya bilang di atas, saya mau sumbang ide yang bisa jadi menarik untuk dikembangkan jadi Petualangan Sherina 2.

Tapi apa pun jadinya yang sebenarnya nanti, please be good. I beg you, don’t ruin my childhood 🙁

  1. Petualangan Sherina 2: Dendam Kertarajasa

Genre: Drama, Thriller

Plot: Dua dekade setelah film pertamanya, Kertarajasa keluar dari penjara. Dan dia enggak punya misi lain selain menghancurkan hidup dua orang yang telah membuat hidupnya sia-sia di penjara.

Pros: Which makes sense karena orang kayak Kertarajasa biasanya pendendam. Dan bisa jadi metafora yang menarik karena Kertarajasa kayak rezim Orde Baru yang mencoba terus-terusan untuk bangkit. Dan jadi kebayang apa saja yang harus dilakukan Sherina dan Sadam untuk melawan Kertarajasa.

Cons: Kurang “ceria” buat film musikal

  1. Petualangan Sherina 2: Surga yang Selalu Dalam Hati

Genre: Comedy Satire

Plot: Sherina dan Sadam telah tumbuh dewasa dan menikah. Tapi mereka tidak seperti dulu. Mereka sekarang menjadi sebuah keluarga harmonis yang menolak anaknya untuk divaksin “karena jaman Nabi enggak ada vaksin”, dan mereka sekarang suka forward semua informasi di group WhatsApp tanpa dibaca dulu.

Ini jalur cerita yang lebih menarik daripada bikin mereka berantem cuman gara-gara si cowok kebanyakan kerja atau si cewek kebanyakan dandan. Atau masalah-masalah yang semua bisa dilakukan kalau mereka komunikasi satu sama lain kayak film… ah, lupakan. Plot ini akan memunculkan pertanyaan “what went wrong?” selama film diputar.

Pros: Bisa jadi kocak banget ngeliat Sherina dan Sadam berubah 180 derajat. Which is agak realistis karena banyak teman saya yang dulunya dengerin My Chemical Romance pas muda tapi sekarang ngata-ngatain Ahok “Cina Kafir” di Facebook 🙁

Cons: Enggak banyak penonton akan paham di mana lucunya karena enggak semua orang suka (atau ngerti) satir.

  1. Petualangan Sherina 2: Pertemuan Penuh Cinta

Genre: Romantic Comedy

Plot: Setelah beda sekolah pas SMP, Sherina dan Sadam jarang ketemu. Mereka janji mau catch up tapi ya namanya janji cuman janji. Mereka akhirnya ketemu lagi pas reuni SD. Dan benih-benih cinta bermunculan lagi.

Pros: Bikin semua orang gemas. Siapa sih yang enggak demen sama cerita tentang cinta pertama bersemi kembali?

Cons: Hari gini masih ngomongin cinta pertama?

  1. Petualangan Sherina 2: Omnibus Law

Genre: Drama

Plot: Keluarga Sadam survive 98, dan perkebunan milik mereka masih ada dan tumbuh sangat besar. Karena saudara-saudara Sadam ada di Amerika dan Batam, maka perkebunan jatuh ke tangan Sadam. Sadam sekarang jadi pemimpin perkebunan Ardiwilaga. Tapi dia pusing karena buruhnya demo dan minta naik gaji. Sherina kemudian come to the rescue!

Pros: It can happen. Bisa jadi topik menarik untuk dibahas karena jarang banget ada film komersil bahas soal isu penting seperti kesejahteraan buruh.

Cons: Terlalu serius, kurang menjual.

  1. Petualangan Sherina 2: Mudik Lebaran

Genre: Comedy

Plot: Sherina dan Sadam serta anak mereka Orion (kan ceritanya mereka suka bintang-bintang), pergi mudik ke Bandung. Di sana mereka terjebak bencana karena ternyata semua saudara dan ibu Sadam berubah menjadi keluarga konservatif yang mempertanyakan semua keputusan Sherina dan Sadam dalam berumah tangga.

Pros: Relatable bagi banyak orang. Akan ngakak banget liat muka Sherina dan Sadam ketika si nyokapnya Sadam bilang, “Sherina ngapain kerja? Perempuan mending di rumah aja jagain anak.”

Cons: Enggak kebayang naruh adegan musikalnya di mana.


Avatar
About Author

Candra Aditya

Candra Aditya adalah penulis, pembuat film, dan bapaknya Rico. Novelnya ‘When Everything Feels Like Romcoms’ dapat dibeli di toko-toko buku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *