Issues

Bandu Darmawan Dikeluarkan dari Art Jakarta, Buntut dari Rekam Jejaknya Sebagai Pelaku Kekerasan

Seniman Bandu Darmawan dan karyanya resmi dikeluarkan dari Art Jakarta.

Avatar
  • September 26, 2024
  • 2 min read
  • 212 Views
Bandu Darmawan Dikeluarkan dari Art Jakarta, Buntut dari Rekam Jejaknya Sebagai Pelaku Kekerasan

Selasa (24/9), Art Jakarta merilis pernyataan soal dikeluarkannya Bandu Darmawan dari acara mereka. Karya ‘Exponential Echoes’ oleh Bandu tak akan ditampilkan lagi. Bandu Darmawan sendiri adalah seorang seniman multimedia yang berasal dari Bandung.

Hal tersebut dikarenakan muncul beberapa aduan kepada Art Jakarta kalau Bandu memiliki rekam jejak sebagai pelaku kekerasan. Bahkan ada berita perkembangan terbaru soal dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Bandu dalam beberapa hari terakhir.

 

 

Berita itu bikin banyak orang menyayangkan keputusan panitia Art Jakarta dan dewan juri yang seolah tidak meng-crosscheck latar belakang dari para seniman yang tampil. Apalagi dianggap tidak memiliki perspektif dan keberpihakan pada korban-korban kekerasan seksual dengan memberikan penghargaan kepada Bandu.

Terkait masalah Bandu, akhirnya pihak dari Art Jakarta, melalui pernyataan resmi, langsung membentuk tim independen atas beberapa aduan. Setelah menemukan banyak fakta dan berdiskusi langsung dengan korban dan pihak yang terdampak langsung, keputusan untuk mengeluarkan Bandu pun bisa terlaksana.

“Baik korban maupun pihak yang terdampak langsung sungguh-sungguh meminta agar rician, kronologi, dan informasi yang bersifat pribadi terkait peristiwa-peristiwa ini untuk tidak menjadi konsumsi publik. Kami memohon kita semua menghormati keinginan mereka,” ujar pihak Art Jakarta dalam rilis resmi mereka di media sosial Instagram.

Mereka akan terus mengawal prosesnya sampai terjadi penyelesaian yang terbaik bagi semua pihak, terutama pihak yang paling berdampak. Dan berusaha sebaik mungkin agar kebutuhan pihak yang paling terdampak dapat terpenuhi dalam proses ini.

“Kami menyesali dan minta maaf kelalaian kami yang tidak menerapkan tata cara seleksi yang jelas dan ketat agar acara kami menjadi ruang aman bagi semua,” katanya.

Perihal masalah ini, pihak Art Jakarta juga tengah menyusun aturan dan standar kerja lebih baik untuk memberi perlindungan dan pencegahan segala bentuk kekerasan berbasis gender. Agar bisa terciptanya ruang aman menyeluruh dalam lingkup kegiatan Art Jakarta, sebagai bagian ekosistem seni rupa Indonesia.

Kami juga sempat menghubungi Bandu Darmawan untuk dimintai tanggapan. Namun, hingga artikel ini tayang, Bandu tidak memberikan respons.

Ilustrasi oleh: Karina Tungari



#waveforequality


Avatar
About Author

Chika Ramadhea

Dulunya fobia kucing, sekarang pencinta kucing. Chika punya mimpi bisa backpacking ke Iceland.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *