Lifestyle

Menghindari Kebocoran Data: Tips Melindungi Data Pribadi

Temukan cara-cara efektif untuk melindungi data pribadi kamu di dunia digital. Jaga keamanan informasi kamu dengan tips mudah ini

Avatar
  • July 5, 2024
  • 6 min read
  • 472 Views
Menghindari Kebocoran Data: Tips Melindungi Data Pribadi

Di era digital ini, data pribadi kita menjadi aset yang sangat berharga. Tapi, apa itu data pribadi dan mengapa kita harus melindunginya? Data pribadi mencakup informasi yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi seseorang, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan informasi keuangan. Melindungi data pribadi penting karena kebocoran atau penyalahgunaan data bisa berdampak serius, seperti pencurian identitas dan kerugian finansial.

Baca Juga: Nasib Data Pribadi di Masa Pemilu: Rentan Diperjualbelikan

 

 

Jenis-jenis Data Pribadi

Data pribadi adalah segala informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. Jenis-jenis data pribadi sangat beragam dan mencakup berbagai aspek kehidupan seseorang. Berikut ini adalah beberapa jenis data pribadi beserta penjelasannya:

  • Data Identitas

Data identitas mencakup informasi dasar yang digunakan untuk mengenali individu secara unik. Contoh data identitas adalah:

  • Nama lengkap
  • Tanggal lahir
  • Nomor identitas seperti KTP, SIM, atau paspor
  • Alamat rumah
  • Nomor telepon

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, data identitas dianggap sebagai data pribadi yang harus dilindungi untuk mencegah penyalahgunaan.

  • Data Finansial

Data finansial mencakup informasi yang berkaitan dengan keuangan seseorang. Data ini termasuk:

  • Nomor rekening bank
  • Informasi kartu kredit atau debit
  • Riwayat transaksi
  • Nomor NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Data finansial sangat sensitif karena dapat digunakan untuk penipuan atau pencurian identitas finansial. Perlindungan data ini diatur dalam berbagai regulasi, termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

  • Data Kesehatan

Data kesehatan mencakup informasi medis seseorang, seperti:

  • Riwayat penyakit
  • Hasil pemeriksaan medis
  • Informasi asuransi kesehatan
  • Resep obat

Data kesehatan sangat penting untuk dijaga kerahasiaannya karena dapat mempengaruhi privasi dan kehidupan pribadi seseorang. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengatur bahwa data kesehatan adalah informasi yang harus dirahasiakan dan dilindungi dari akses yang tidak sah.

  • Data Aktivitas Online

Data aktivitas online mencakup informasi tentang bagaimana seseorang menggunakan internet. Data ini termasuk:

  • Riwayat pencarian di mesin pencari
  • Aktivitas di media sosial
  • Kebiasaan belanja online
  • Alamat IP dan lokasi geografis

Informasi ini sering digunakan oleh perusahaan untuk menargetkan iklan atau menyusun profil pengguna. Menurut Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik, data aktivitas online juga dianggap sebagai data pribadi yang harus dilindungi dari penyalahgunaan.

Ancaman terhadap Data Pribadi

Melindungi data pribadi adalah hal yang sangat penting di era digital ini. Berbagai ancaman dapat membahayakan keamanan dan privasi data pribadi kita. Berikut ini adalah beberapa ancaman utama terhadap data pribadi:

Pencurian Identitas

Pencurian identitas adalah salah satu ancaman terbesar terhadap data pribadi. Ini terjadi ketika seseorang menggunakan informasi pribadi orang lain tanpa izin untuk melakukan penipuan atau kejahatan lainnya. Contoh informasi yang sering dicuri adalah nama lengkap, nomor identitas, nomor rekening bank, dan informasi kartu kredit.

Menurut laporan dari Federal Trade Commission (FTC), Identity Theft and Data Breaches, pencurian identitas adalah salah satu jenis penipuan yang paling sering dilaporkan di Amerika Serikat, dengan jutaan korban setiap tahunnya .

Phishing

Phishing adalah upaya untuk mendapatkan informasi pribadi seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi sensitif lainnya melalui email atau situs web palsu yang menyamar sebagai entitas terpercaya. Pelaku phishing sering mengirim email yang tampak resmi dan meminta penerima untuk mengklik tautan atau memberikan informasi pribadi.

Menurut laporan dari Anti-Phishing Working Group (APWG), Phishing Activity Trends Report, serangan phishing meningkat setiap tahun, dengan lebih dari 200.000 serangan phishing yang terdeteksi pada tahun 2020 .

Malware dan Ransomware

Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mengakses sistem komputer tanpa izin. Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data pengguna dan meminta tebusan untuk membukanya. Kedua jenis ancaman ini dapat mencuri data pribadi atau mengunci akses ke data penting.

Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, 2022 Cybersecurity Almanac: 100 Facts, Figures, Predictions & Statistics, serangan ransomware diperkirakan akan merugikan dunia sebesar $20 miliar pada tahun 2021, dengan perusahaan dan individu yang menjadi korban mengalami kerugian besar .

Kebocoran Data

Kebocoran data terjadi ketika data pribadi secara tidak sengaja atau sengaja diekspos ke pihak yang tidak berwenang. Ini bisa disebabkan oleh kesalahan manusia, kerentanan sistem, atau serangan siber. Kebocoran data dapat menyebabkan informasi sensitif seperti nomor identitas, informasi finansial, dan data kesehatan tersebar luas.

Menurut laporan dari IBM Security, Cost of a Data Breach Report 2020, biaya rata-rata kebocoran data pada tahun 2020 adalah $3,86 juta, dengan perusahaan yang mengalami kebocoran data harus menghadapi kerugian finansial dan reputasi yang signifikan .

Dengan memahami berbagai ancaman ini, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi data pribadi kita dari penyalahgunaan dan kerugian.

Baca Juga: MengenalDoxing, Penyebaran Data Pribadi yang Dilakukan Jefri Nichol

Langkah-langkah Melindungi Data Pribadi

Setelah mengetahui definisi dan apa saja yang termasuk data pribadi, kamu perlu mengetahui langkah-langkah tepat untuk melindungi data pribadi. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari kejahatan di dunia maya. Berikut ini beberapa Langkah untuk melindungi data pribadi yang dapat kamu lakukan dari sekarang:

Menggunakan Password yang Kuat

Password yang kuat harus terdiri dari kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari penggunaan informasi pribadi seperti nama atau tanggal lahir. penggunaan password yang panjang dan kompleks serta penggantian password secara berkala untuk meningkatkan keamanan.

Pentingnya Mengganti Password Secara Berkala

Mengganti password secara berkala dapat mengurangi risiko akses tidak sah ke akun kamu. Ini memastikan bahwa jika ada password yang bocor, dampaknya bisa diminimalisir. Mengganti password secara berkala dapat secara signifikan mengurangi risiko pelanggaran keamanan.

Baca Juga: ‘Hacker’ Bjorka di Antara Puja dan Cela

Mengaktifkan Otentikasi Dua Faktor

Otentikasi dua faktor adalah metode keamanan yang memerlukan dua bentuk verifikasi sebelum mengakses akun. Ini biasanya melibatkan kombinasi dari sesuatu yang kamu ketahui (password) dan sesuatu yang kamu miliki (kode verifikasi yang dikirim ke ponsel).

Menggunakan VPN

VPN (Virtual Private Network) adalah layanan yang mengenkripsi koneksi internet kamu, membuatnya lebih aman. VPN membantu melindungi data pribadi kamu, terutama saat menggunakan jaringan Wi-Fi publik. Menurut Cisco, How Does a VPN Work?, menjelaskan bahwa VPN dapat membantu melindungi data dari intersepsi dan serangan jaringan.

Kapan Sebaiknya Menggunakan VPN?

Gunakan VPN saat mengakses internet melalui jaringan publik atau tidak aman untuk melindungi data pribadi kamu. Ini termasuk di kafe, hotel, atau bandara.

Berhati-hati dalam Berbagi Informasi

Hindari membagikan informasi pribadi yang sensitif di situs web atau platform yang tidak terpercaya. Hanya bagikan informasi yang diperlukan dan pastikan platform tersebut memiliki reputasi baik dan sertifikat keamanan.

Pastikan situs web memiliki sertifikat SSL (ditandai dengan “https” di awal URL) sebelum memasukkan informasi pribadi. Sertifikat SSL menunjukkan bahwa komunikasi antara browser dan situs web dienkripsi.

Ilustrasi oleh: Karina Tungari


Avatar
About Author

Kevin Seftian

Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *