Issues Politics & Society

Demo #IndonesiaGelap di Patung Kuda: Beton Pembatas Dirubuhkan hingga Isi Tuntutan Mahasiswa

Perwakilan Istana bersedia menemui demonstran hari ini. Namun aksi lanjutan akan tetap digelar esok.

Avatar
  • February 20, 2025
  • 4 min read
  • 2219 Views
Demo #IndonesiaGelap di Patung Kuda: Beton Pembatas Dirubuhkan hingga Isi Tuntutan Mahasiswa

Ribuan mahasiswa gabungan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan memadati area Patung Kuda, Jakarta Pusat, (20/2). Mereka datang dari berbagai kampus, termasuk Institut Pertanian Bogor, USBI Karawang, STIU DARUL Hikmah Bekasi, Universitas Nasional, Universitas Bungkarno, Universitas Indraprasti (UNINDRA), Universitas Negeri Jakarta, Universitas Mitra Bangsa, Universitas Negeri Semarang, dan lainnya.

Demonstrasi ini merupakan kelanjutan dari aksi massa yang dilangsungkan pada (18/2) di lokasi serupa. Para demonstran memprotes berbagai kebijakan rezim Prabowo yang dinilai mencederai rasa keadilan rakyat, dari pemangkasan anggaran pendidikan, program Makan Bergizi Gratis (MBG), sampai pengesahan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara (Minerba).

 

Refi, Menteri Kebijakan Nasional dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, kehadiran mahasiswa penting untuk memprotes kondisi Indonesia hari ini yang dinilai gelap gulita. Salah satunya dipicu oleh pengesahan UU Minerba yang meminggirkan prinsip keadilan dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam.

Demo #IndonesiaGelap
Foto: Amanda Andina Nugroho/Magdalene

Baca juga: Sudah Demo dan Marah di Medsos: Apa yang Bisa Kita Lakukan Selanjutnya?

“Sebagai anak pertanian, kami tahu air, tanah, dan udara harusnya dikelola pemerintah untuk kesejahteraan rakyat. Nyatanya kita bertanya, rakyat mana yang yang disejahterakan,” katanya pada Magdalene di sela-sela aksi.

Pembahasan UU Minerba, imbuhnya dibahas dengan tergesa dan tanpa transparansi. Tujuannya demi memberi karpet merah kepada badan usaha, koperasi, dan perusahaan perorangan untuk memperoleh wilayah usaha pertambangan tanpa proses lelang.

Tak cuma masalah UU Minerba, ia juga mengkritik kebijakan efisiensi anggaran Prabowo, yang salah satunya mengorbankan pendidikan rakyat. Pemangkasan anggaran ini membuat banyak siswa dan mahasiswa terancam putus sekolah. Belum lagi masalah kesejahteraan dosen dan guru yang kian memprihatinkan.

“Sangat darurat (kondisi Indonesia hari ini) karena ada instruksi pemangkasan yang tidak urgent. Banyak skema, tidak transparan, output-nya juga tidak bisa diukur. Kita resah, karena itu ayo kita suarakan,” ujarnya lagi.

Perwakilan dari BEM Fakultas Ilmu Pendidikan UNINDRA juga ikut mengamini. Dalam orasinya, mereka menyerukan, “Kawan-kawan hari ini pendidikan kita diinjak-injak bahkan tidak difasilitasi negara. Hak atas pendidikan direnggut paksa sampai kawan-kawan kita yang menerima bantuan beasiswa akan terputus kuliahnya.”

Satu per satu perwakilan mahasiswa dari berbagai mahasiswa terus bergantian orasi. Sejak mendatangi Patung Kuda pada 14.30, rombongan mahasiswa terus berdatangan hingga sore hari.

Alasan terjadi Demo #IndonesiaGelap
Foto: Amanda Andina Nugroho/Magdalene

Baca Juga: #PeringatanDarurat: Putusan MK, Penolakan DPR, dan Kejutan Pilkada 2024 

Beton Pembatas Dirubuhkan, Istana Temui Demonstran

Saat bergerak ke arah Istana Negara, aksi demonstran dihalangi beton pembatas yang sengaja dipasang polisi. Massa lantas mencoba merobohkan beton pembatas dengan tali tambang beramai-ramai.

Polisi menyerukan agar mahasiswa tidak membongkar beton pembatas. “Kami mengimbau jangan menarik beton,” ujar polisi lewat pengeras suara. Namun dari pantauan Magdalene, dua beton pembatas berhasil dirubuhkan mahasiswa. Mereka lantas mendesak Istana untuk menemui demonstran.

Akhirnya kepolisian membujuk perwakilan Istana untuk menemui demonstran. Istana setuju, lalu Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi berdialog dari belakang beton pembatas. Massa tak terima dan meminta ia menemui mereka dengan naik ke atas mobil komando, didampingi Kapolres Jakpus Susatyo.

Dari atas mobil inilah, demonstran menyampaikan sembilan poin aspirasi BEM SI. Rinciannya sebagai berikut:

1. Kaji ulang Inpres Nomor 1 Tahun 2025
2. Transparansi status pembangunan dan pajak rakyat
3. Evaluasi besar-Besaran Makan Bergizi Gratis
4. Tolak Revisi UU Minerba yang bermasalah
5. Tolak Dwifungsi TNI
6. Sahkan RUU Perampasan Aset
7. Tingkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional
8. Tolak impunitas dan tuntaskan HAM berat
9. Tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo

Foto: Ahmad Khudori/Magdalene

Baca Juga: Pemerintah Memanipulasi Emosi Rakyat, Apa itu Politik Emosi?  

Merespons tuntutan tersebut, Mensesneg minta maaf karena baru bisa menemui massa sore hari. “Pertama-tama kami mohon maaf kalau baru bisa hadir sore ini karena kebetulan masih ada kegiatan, atas izin dan restu dari bapak presiden, kami hadir mewakili pemerintah untuk berkomunikasi dengan adik-adik,” tuturnya.

Ia juga bilang, pemerintah menghormati aksi mahasiswa.

“Jadi adik-adik saya teruskan mewakili pemerintah. Kami senang adik-adik tetap menjadi mahasiwa yang kritis yang menyuarakan aspirasi menyuarakan aspirasi boleh, itu diatur Undang-Undang tetap dilindungi,” tukasnya.

Usai dialog ini, massa pun membubarkan diri dengan tertib. Meski demikian, aksi lanjutan di depan Patung Kuda, bakal tetap digelar besok bersama-sama dengan masyarakat sipil. Sementara itu, aksi-aksi serupa juga tetap digelar di berbagai kota di Indonesia, dari Yogyakarta sampai Surabaya.

Ahmad Khudori adalah seorang anak muda penyuka kelucuan orang lain, biar terpapar lucu.



#waveforequality
Avatar
About Author

Ahmad Khudori

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *