Issues

Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol Dimakzulkan: Ini Hal-hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Aksi Protes di Sana

Berkat tuntutan masyarakat Korsel dan hasil pemungutan suara di Majelis Nasional, akhirnya Presiden Yoon berhasil dimakzulkan dari jabatannya. Karena sepihak mendeklarasikan darurat militer.

Avatar
  • December 18, 2024
  • 3 min read
  • 25 Views
Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol Dimakzulkan: Ini Hal-hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Aksi Protes di Sana

Pada 14 Desember kemarin, Presiden Yoon Seok-yeol resmi dimakzulkan. Ini adalah hasil dari pemungutan suara rahasia oleh Majelis Nasional. Sebanyak 204 anggota parlemen mendukung keputusan itu, 85 menolak, 3 abstain dan 4 suara tidak sah. Semuanya berkat hasil aspirasi masyarakat Korea Selatan yang turun ke jalan melakukan aksi protes.

Aksi itu jadi perhatian dunia karena solidaritas warga Korsel yang kencang memprotes kebijakan sang presiden. Ini beberapa hal yang menarik soal aksi protes dua minggu terakhir tersebut:

 

 

Baca juga: #JusticeForMoumita: Kasus Perkosaan dan Femisida Dokter India Picu Aksi Protes Besar-besaran

Kemuakan Kolektif, Solidnya Gerakan

Awal Desember lalu masyarakat Korea Selatan dikejutkan dengan pengumuman mendadak darurat militer oleh Presiden Yoon Seok-yeol pada 3 Desember lalu. Alasannya, karena menurut Presiden Yoon ada dugaan partai oposisi bekerja sama dengan Korea Utara dan upaya memakzulkan beberapa pejabat tinggi di pemerintahan.

Deklarasi sepihak darurat militer tersebut pun membuat masyarakat Korea Selatan marah dan turun ke jalan menggelar aksi protes. Dilansir dari Yonhap News, ada sekitar 150.000 orang.

Aksi protes di Korsel nyatanya menunjukkan fakta menarik soal berbagai latar belakang orang yang ikut. Mulai dari masyarakat sipil, mahasiswa, aktivis, hingga politisi. Dari Gen Z hingga Millenial, bahkan, anak muda Korsel yang selama ini dianggap tak mau tahu soal politik ikut aksi protes. Mereka berkumpul di sekitar Gedung Majelis Nasional di bagian barat Seoul dan menuntut Presiden Yoon untuk turun dari jabatannya.

Kritikus politik Lee Jong-hoon bilang kepada Korea Herald, kalau generasi milenial dan Gen Z jadi paling menderita, karena masyarakat hingga pemerintah Korsel yang masih seksis dan misoginis. Belum lagi biaya hidup dan harga sewa rumah melonjak tinggi.

Selain itu, ramai juga para aktivis muda terutama perempuan muda dan mahasiswa berkumpul di Gwanghwamun Square, Seoul. Mereka mengatakan kalau di sekolah diajarkan untuk menentang kediktatoran dan membela demokrasi.

Bahkan tercatat ada 50 ribu anak muda usia 19 tahun yang menandatangani petisi pemakzulan Presiden Yoon.

Baca juga: Polisi dalam Aksi: Pukuli Demonstran, Intimidasi Jurnalis, Semprot Gas Air Mata, Lalu Teriakkan ‘Lagu Kemenangan’

Gimana Orang Korsel Melawan Lewat Korean Wave?

Yang menarik dari aksi protes adalah para demonstran yang membawa berbagai macam lightstick dari idol favorit mereka. Ada juga yang membawa spanduk berisikan nama grup dan kelompok agar tak dicap sebagai pendemo bayaran. Seperti, ‘asosiasi orang mageran’, ‘paguyuban majikan kucing gembrot’ sampai ‘asosiasi orang yang masih bilang X itu Twitter’.

Dimeriahkan juga oleh demonstran yang menyanyi dan menari untuk meramaikannya.

Baca juga: Presiden Baru Korsel Anti-Feminis, Kesetaraan Gender Terancam

Presiden Yoon Seok-yeol Jadi Tersangka

Dilansir dari Tempo, setelah Presiden Yoon memutuskan untuk mendeklarasikan sepihak darurat militer, investigasi hukum pun mulai dilakukan secara mendalam. Ia harus menghadapi tuduhan serius–pemberontakan dan pengkhianatan pada negara. 

Kejadian ini dianggap sebagai krisis politik terbesar di Korea Selatan selama beberapa dekade terakhir. Yoon sekarang, dikenakan larangan bepergian dan statusnya sebagai tersangka telah dikonfirmasi oleh kantor kejaksaan. 

Jika terbukti bersalah, Yoon akan menghadapi ancaman hukuman sangat berat, termasuk hukuman mati. Karena tindakannya membuat situasi politik Korsel menjadi tidak stabil, dan berpengaruh pada ekonomi dan budaya di sana.

Selain Presiden Korsel, Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan–sudah mengundurkan diri dulu Kim Young-hyun menuai nasib sama. Ia dianggap dalang yang membuat deklarasi darurat militer.

Selama proses yang panjang, untuk sementara pemerintahan Korea Selatan akan dipegang oleh perdana menteri. Saat ini jabatannya diduduki Han Duck-soo, seorang birokrat senior Korea Selatan.



#waveforequality


Avatar
About Author

Chika Ramadhea

Dulunya fobia kucing, sekarang pencinta kucing. Chika punya mimpi bisa backpacking ke Iceland.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *